Singgih Susilo Kartono merupakan seorang desainer produk lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang memutuskan untuk kembali ke desanya di Kandangan, Jawa Tengah, dan berkarya dari desa kecil tersebut. Melalui brand Magno yang dibangunnya, Singgih menelurkan berbagai kreasi produk berbahan dasar kayu. Salah satu produk unggulannya adalah radio kayu yang berhasil membawa dirinya menembus pasar internasional dan menjadikannya sebagai salah satu desainer yang menjanjikan di ranah desain produk dunia.
Awalnya Singgih mendesain radio kayu adalah ketika ia membuat karya akhirnya saat ia kuliah di seni rupa ITB. Pada mulanya Singgih hanya membuat rangka atau kemasan, sedangkan untuk peralatan elektronik di dalamnya, ia mengambil peralatan Panasonic yang ia beli di toko, dengan alasan memenuhi syarat ketat ramah lingkungan untuk pasar ekspor.
Hingga suatu waktu ia bertemu dengan Rachmat Gobel (Komisaris Utama Panasonic Indonesia dan mantan Menteri Perdagangan) pada pameran produksi ekspor. Sejak saat itu Singgih tidak membeli radio di toko untuk kemudian dipreteli, ia kini membeli langsung peralatan elektronik dari Panasonic. Dari situlah Singgih mulai serius merancang dan memasarkan Magno.
Singgih pernah mendapat pesanan 10 ribu unit radio kayu senilai Rp4,9 miliar dari rekanannya di AS. Sayang, kapasitas produksi “pabrik” Singgih, yaitu Piranti Works, belum memadai. Meskipun begitu Singgih mengaku senang, karena itu artinya konsep radio kayunya diterima dan mendapat kepercayaan internasional.
Radio kayu bermerek Magno itu juga pernah beberapa kali memenangkan penghargaan, seperti, lomba desain di Seattle, AS, tahun 1997, yang membuat seorang desainer Jepang tertarik dan mempopulerkan produk ini sejak 2004.
Radio ini juga menjadi pemenang Good Design Award 2008 di Jepang untuk kategori Innovation/Pioneering & Experimental Design. Magno masuk nominasi untuk Grand Awards untuk Desain for Asia Award yang digelar di Hongkong. Pada 19 Maret 2009, Magno memenangkan Brit Insurance Design Award 2009 untuk kategori produk.
Kisah di balik perjuangan Singgih Susilo Kartono tersebut dituangkannya ke dalam sebuah buku berjudul Magno: The Story Behind. Buku ini bercerita secara lengkap mengenai latar belakang Singgih dalam mendesain hingga produk-produk ciptaannya memenangi sejumlah penghargaan internasional seperti Brit Insurance Design Award, Design for Asia Award, dan Good Design Award.
Tidak hanya berbicara dari sudut pandang desain, dalam buku yang ditulisnya sendiri ini ia juga mengungkapkan kecintaannya terhadap alam dan keprihatinannya terhadap situasi lingkungan serta sosial kerakyatan yang mengubah wajah desa dalam era pembangunan modern saat ini.
Buku setebal 136 halaman ini rencananya akan dibawa dan dipamerkan pada Frankfurt Book Fair yang berlangsung dari 14 - 18 Oktober 2015 di mana Indonesia menjadi Tamu Kehormatan pada tahun ini. Pada pameran buku tertua dan terbesar di dunia tersebut akan menjadi ajang peluncuran perdana buku Magno: The Story Behind kepada publik sebelum akhirnya dirilis di tanah air pada akhir tahun.
“Menjadi sebuah kebanggan besar bagi kami untuk dapat berpartisipasi dalam Frankfurt Book Fair tahun ini.” ungkap Primo Rizky, publisher dari Studio Geometry selaku penerbit buku Magno: The Story Behind. “Dengan terpilihnya Magno: The Story Behind menjadi salah satu judul yang dipamerkan di Paviliun Indonesia, kami berharap untuk dapat semakin memperkenalkan potensi industri kreatif negara ini kepada publik internasional.” tambahnya.
Selain Magno: The Story Behind, buku terbitan Studio Geometry lainnya yang akan dipamerkan adalah We Indonesians Rule. Buku yang pada tahun lalu telah menjadi koleksi Perpustakaan Nasional Australia ini menampilkan profil pelaku industri kreatif tanah air yang telah mendunia dan mengharumkan nama bangsa. [ardi]
Peringati hari Bumi dan juga tanggung jawab sosial perusahaan pada lingkungan, Allianz Indonesia mengajak karyawan untuk memulai langkah sederhana yang…
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN KLHK) tahun 2024 mengungkapkan bahwa sampah makanan menyumbang hampir setengah dari…
Bantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, sektor pertanian juga menjadi perhatian penting GoTo Impact Foundation (GIF) sebagai organisasi nirlaba milik…
Peringati hari Bumi dan juga tanggung jawab sosial perusahaan pada lingkungan, Allianz Indonesia mengajak karyawan untuk memulai langkah sederhana yang…
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN KLHK) tahun 2024 mengungkapkan bahwa sampah makanan menyumbang hampir setengah dari…
Bantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, sektor pertanian juga menjadi perhatian penting GoTo Impact Foundation (GIF) sebagai organisasi nirlaba milik…