Tugu Mandiri Jajal Pasar Asuransi Semarang

 

 

NERACA

 

Semarang - PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri menjajal pasar di Kota Semarang melalui kerja sama dengan BPR Artha Tanah Mas dan BPR Arto Moro. "Program pada kerja sama ini adalah perlindungan asuransi kesehatan dari Tugu Mandiri dan asuransi jiwa kredit bagi seluruh karyawan dan nasabah dari dua BPR ini," kata Direktur Keuangan dan Investasi Tugu Mandiri Daneth Fitrianto usai menandatangani perjanjian kerja sama di Semarang, Kamis (20/8).

Menurutnya, kerja sama tersebut menjadi momentum strategis dalam membangun citra, sekaligus memperluas penawaran produk asuransi jiwa melalui karyawan dan nasabah baik di BPR Artha Tanah Mas maupun di BPR Arto Moro.

"Selain bekerja sama dengan dua BPR ini, kami juga menandatangani nota kesepahaman dengan perhimpunan bank perkreditan rakyat Indonesia (Perbarindo) Komisariat Semarang tentang pengembangan bisnis melalui sosialisasi kesehatan keuangan dan pemasaran produk asuransi Tugu Mandiri oleh anggota Perbarindo Semarang," katanya.

Untuk tahap awal kerja sama tersebut, kedua pihak bersepaham untuk membantu memenuhi kebutuhan perlindungan dan tabungan masyarakat di wilayah Semarang dan Jateng melalui sosialisasi dan perlindungan produk asuransi kecelakaan diri. "Preminya sebesar Rp100 ribu sekali bayar untuk masa perlindungan satu tahun, jika memang terjadi kecelakaan pada si nasabah maka dia memperoleh pertanggungan sampai Rp50 juta," katanya.

Pihaknya juga berharap dengan adanya kerja sama tersebut, kegiatan perbankan khususnya BPR di wilayah Semarang dan sekitarnya akan semakin diminati oleh masyarakat. "Dalam hal ini produk perbankan dengan bisnis asuransi jiwa dapat menciptakan pasar yang lebih luas lagi," katanya.

Dalam kurun waktu satu tahun ini, pihaknya menargetkan terhimpun 500 nasabah dari Kota Semarang. Saat ini untuk BPR Artha Graha saja sudah 50 nasabah yang masuk ke Asuransi Tugu Mandiri.

Sementara itu, Direktur Utama BPR Artha Tanah Mas Loeki Hendrarto berharap dengan adanya hubungan kemitraan tersebut dapat mendorong pertumbuhan bisnis BPR Artha Tanah Mas. "Kami optimistis dengan pertumbuhan tersebut karena nasabah juga mendapatkan nilai tambah berupaya layanan perlindungan asuransi jiwa dari Tugu Mandiri," katanya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Julian Noor mengatakan pada kuartal II/2015 komposisi pangsa pasar tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya. Kondisi tersebut, jelasnya, masih akan berlanjut hingga akhir tahun ini. Dia mengatakan lini usaha asuransi properti, kendaraan dan kesehatan masih menjadi tumpuan dalam raihan total premi. “Tiga besar lini bisnis tidak akan bergerser. Tidak ada perubahan yang signifikan sejak kuartal I/2015,” ungkapnya.

Data AAUI menunjukkan pada kuartal I/2015 tiga lini asuransi tersebut masih mendominasi komposisi bisnis, yakni asuransi harta benda atau properti 29,4%, kendaraan 29,2% dan kesehatan 9,0%. Kemudian menyusul, lini usaha asuransi pengankutan laut 5,7%, kredit 5,2%, tanggung gugat 4,1%, kecelakaan 3,6%, rangka kapal 3,5% dan aneka 3,4%. Sementara itu, sekitar 6,9% pangsa pasar asuransi umum dilengkapi dengan lini bisnis rekayasa, penerbangan, penjaminan, energi dan satelit.

 

BERITA TERKAIT

Hana Bank Cetak Laba Rp519,43 Miliar

  NERACA Jakarta - PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) mencatat laba bersih 2024 tumbuh 14,61 persen secara year-on-year (yoy) menjadi…

Perbankan Syariah Perlu Jembatani Tantangan Industri Halal

  NERACA Jakarta – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo memandang perbankan syariah berperan penting dalam menjembatani…

Pemanfaatan AI di Sektor Keuangan Perlu Disertai dengan Mitigasi Risiko

  NERACA Jakarta – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menegaskan bahwa besarnya manfaat dan urgensi pemanfaatan kecerdasan buatan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Hana Bank Cetak Laba Rp519,43 Miliar

  NERACA Jakarta - PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) mencatat laba bersih 2024 tumbuh 14,61 persen secara year-on-year (yoy) menjadi…

Perbankan Syariah Perlu Jembatani Tantangan Industri Halal

  NERACA Jakarta – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo memandang perbankan syariah berperan penting dalam menjembatani…

Pemanfaatan AI di Sektor Keuangan Perlu Disertai dengan Mitigasi Risiko

  NERACA Jakarta – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menegaskan bahwa besarnya manfaat dan urgensi pemanfaatan kecerdasan buatan…