NERACA
Jakarta-Sepanjang tahun 2024, emiten tambang nikel PT Ifishdeco Tbk (IFSH) membukukan penjualan bersih sebesar Rp 972,71 miliar dan dengan laba bersih Rp 143,45 miliar. Selain itu, dari sisi ekuitas tumbuh 6,64% menjadi Rp 838,04 miliar per 31 Desember 2024 dari sebelumnya Rp 785,88 miliar pada akhir 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Sementara aset perusahaan tercatat sebesar Rp 1,01 triliun, sementara liabilitas mencapai Rp 169,93 miliar. Direktur Ifishdeco, Iwan Luison mengungkapkan bahwa perusahaan tetap dapat menunjukkan kinerja keuangan yang solid meski menghadapi tantangan fluktuasi harga nikel dan kondisi pasar yang dinamis. Menurutnya, strategi efisiensi yang diterapkan berhasil menjaga daya saing dan memberikan nilai tamh bagi pemangku kepentingan.“Kami tetap optimis terhadap prospek bisnis nikel ke depan dengan mengejar kenaikan volume produksi bijih nikel pada periode 2025-2026,” jelasnya.
Ifishdeco yakin akan semakin kokoh sebagai pemain utama di industri nikel Indonesia dan senantiasa melanjutkan rencana strategisnya dalam mengembangkan dan mengoptimalkan kapasitas produksi dengan investasi dalam teknologi pertambangan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Di sisi lain, Ifishdeco optimistis dapat meningkatkan produksi bijih nikel di tahun ini dengan menargetkan produksi mencapai 2,24 juta ton.
Tahun depan, angka itu diproyeksikan naik menjadi 2,29 juta ton. Selain itu, Ifishdeco juga berencana melakukan ekspansi lebih agresif. Selain meningkatkan produksi, perusahaan membuka peluang untuk mengakuisisi tambang nikel baru. Langkah ini diharapkan bisa memperbesar cadangan nikel dan mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan.
Ifishdeco memiliki lahan tambang di Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Total luas konsesi yang dimiliki mencapai 2.580 hektare, dengan IUP operasi/produksi seluas 800 hektare. Selain tambang nikel, Ifishdeco juga memiliki aset di beberapa wilayah lain. Di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, anak usahanya, PT Patrindo Jaya Makmur yang memiliki lahan seluas 500 hektare dan PT Hangtian Nur Cahaya di Konawe Selatan yang menguasai 47,7 hektare lahan tambang. Dengan cadangan nikel yang melimpah dan strategi ekspansi yang agresif, Ifishdeco optimistis bisa terus tumbuh dan memperkuat posisinya di industri tambang nasional.
NERACA Jakarta- Melejitnya harga emas sehingga banyak diburu masyarakat memberikan dampak positif terhadap kinerja saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) menetapkan pembagian dividen tunai Rp 73,12…
NERACA Jakarta - Tahun ini, Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon menargetkan sebanyak 150 pengguna jasa yang berasal dari dalam negeri…
NERACA Jakarta- Melejitnya harga emas sehingga banyak diburu masyarakat memberikan dampak positif terhadap kinerja saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) menetapkan pembagian dividen tunai Rp 73,12…
NERACA Jakarta - Tahun ini, Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon menargetkan sebanyak 150 pengguna jasa yang berasal dari dalam negeri…