NERACA
Jakarta - Di tahun 2024, PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) membukukan laba bersih sebesar US$75,34 juta (US$0,0048 per saham) atau turun 2,12% jika dibandingkan US$76,97 juta (US$0,0049 per saham) pada tahun 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Sementara penjualan bersih POWR mencapai US$547,02 juta pada 2024, naik tipis 0,17% dari US$546,07 juta pada tahun 2023. Penyumbang terbesar penjualan POWR adalah pelanggan industri yakni sebesar US$471,14 juta pada 2024, turun 0,22% dari US$472,16 juta pada tahun 2023. Adapun penjualan kepada Perusahaan Listrik Negara atau PLN naik sebesar 2,61% dari US$73,91 juta tahun 2023, menjadi US$75,87 juta pada 2024.
Sayang, kenaikan penjualan disertai peningkatan beban bahan bakar POWR sebesar 2,12% jadi US$272,07 juta, dari US$266,43 juta pada 2023. Beban usaha lain-lain serta beban lain-lain POWR juga naik, masing-masing sebesar 8,18% ke US$19,21 juta dan 40,2% ke US$11,68 juta pada 2024. Akibatnya, laba usaha POWR turun 10,62% menjadi US$111,32 juta pada 2024 dari US$124,52 juta. Adapun laba sebelum pajak emiten beraset US$1,33 miliar per Desember 2024 itu turun 7,45% menjadi US$103,91 juta, dari US$112,28 juta pada 2023.
Sebelumnya, lembaga pemeringkat internasional Moody’s mengerek outlook PT Cikarang Listrindo Tbk ke positif dari stabil, sembari menegaskan kembali peringkat Ba1. Sementara S&P juga sudah menyematkan outlook positif untuk POWR dari stabil pada Oktober 2024 lalu.
Outlook positif dari kedua lembaga pemeringkat internasional itu menjadi bekal bagi perseroan mewujudkan rencanannya melakukan pembiayaan kembali atas obligasi internasional. Outlook positif yang disematkan Moody’s berdasar evaluasi terhadap kinerja keuangan perseroan yang konsisten terus menguat. Hal itu tercermin dari tingkat dana dari operasi yang stabil secara berkelanjutan, posisi likuiditas yang baik dan pengeluaran belanja modal yang moderat.
Kata analis Moody’s, Erman Zhang, perubahan prospek Cikarang Listrindo menjadi positif didorong oleh metrik keuangan perseroan yang kuat secara konsisten, berasal dari rekam jejak kinerja operasional yang solid. Dalam laporannya, Moody’s mengatakan POWR dapat meningkatkan peringkat utangnya apabila perusahaan mempertahankan atau meningkatkan metrik keuangan dan pembiayaan kembali obligasi dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan yang selaras dengan pedoman perusahaan.
Asal tahu saja, POWR membidik dana hingga US$500 juta dari penerbitan surat utang global untuk kebutuhan refinancing. Manajemen Cikarang Listrindo menyampaikan target tersebut bernilai lebih dari 50% nilai ekuitas perseroan yang tercatat US$704,12 juta pada 2023. Rencananya, surat utang global POWR akan membayar suku bunga tetap maksimal 7,00% per tahun. Selain itu, dana yang diperoleh akan digunakan perseroan untuk melunasi sebagian atau keseluruhan atas surat utang 2026, termasuk bunga dan biaya lainnya.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat kenaikan laba bersih pada kuartal I-2025, ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang…
NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat kenaikan laba bersih pada kuartal I-2025, ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang…
NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…