Berharap Perubahan IJEPA Tingkatkan Ekspor

NERACA

Jakarta – Indonesia dan Jepang menandatangani Protokol Perubahan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) di Jakarta. Penandatanganan dilaksanakan secara simultan melalui  konferensi video oleh Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan di Jakarta dan Menteri Luar Negeri Jepang Kamikawa Yoko di Tokyo, Jepang.

“Saya bersama Menlu Jepang menandatangani Protokol Perubahan IJEPA. Hari ini bersejarah karena Indonesia dan Jepang telah menyempurnakan dan memperbarui Perjanjian IJEPA agar lebih modern,” ujar Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

Zulkifli menjelaskan, cakupan Protokol Perubahan IJEPA meliputi amandemen serta peningkatan komitmen untuk bab perdagangan barang, perdagangan jasa termasuk niaga elektronik (e-commerce),   pergerakan orang  perseorangan (Movement of Natural Persons/MNP), kerja sama, kekayaan intelektual, serta pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Lebih lanjut, Zulkifli menjelaskan, untuk perdagangan barang, Jepang akan memperbaiki akses pasar untuk 112 pos tarif produk Indonesia. Produk tersebut, antara lain, produk segar dan olahan ikan termasuk tuna, cakalang, lobster dan kerang; buah-buahan; makanan dan minuman; serta bahan kimia organik.

Sedangkan, Indonesia akan memperbaiki akses pasar untuk 25 pos tarif produk Jepang, antara lain, produk besi dan baja, serta otomotif.

Sementara itu, untuk perdagangan jasa, kedua pihak sepakat memperluas akses pasar bidangperbankan serta mengembangkan kapasitas di bidang real estate dan transportasi. Indonesia dan Jepang juga menyepakati bab e-commerce untuk memfasilitasi perkembangan perdagangan melalui sistem elektronik.

Untuk MNP, kedua negara sepakat menambah masa kerja perawat dan pengasuh (caregiver) Indonesia di Jepang, menyempurnakan prosedur imigrasi dan penempatan, serta meningkatkan perluasan pasar kerja tenaga kerja Indonesia di Jepang melalui pembahasan liberalisasi lebih lanjut untuk profesi lainnya.

“Dengan Perubahan Protokol IJEPA, ekspor Indonesia ke Jepang pasca implementasi IJEPA diproyeksikan meningkat rata-rata 11,6 persen per tahun (2024—2033). Sementara itu, ekspor Indonesia ke Jepang diproyeksikan mencapai nilai USD35,9 miliar pada 2028, naik 58 persen dari nilai ekspor 2023 senilai USD20,8 miliar,” jelas Zulkifli.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Djatmiko Bris Witjaksono mengungkapkan, melalui Protokol Perubahan IJEPA, Jepang memberikan tambahan pengurangan dan penghapusan tarif bea masuk untuk produk-produk ekspor  potensial Indonesia, termasuk produk perikanan segar dan olahan yang menjadi kepentingan nasional.

“Jepang setuju mengeliminasi tarif untuk produk olahan tuna dan cakalang sehingga Indonesia kini memiliki preferensi tarif yang setara dengan pesaing di kawasan seperti Thailand dan Filipina. Di sisi lain,   Jepang juga menambah kuota untuk impor pisang dan nanas asal Indonesia yang bisa mendapatkan tarif nol persen,” terang Djatmiko.

Djatmiko menambahkan, Protokol Perubahan IJEPA mencakup perubahan dan penyempurnaan teks perjanjian peningkatan komitmen akses pasar.

“Prokokol ini diharapkan semakin membuka pasar Jepang untuk produk Indonesia. Sebagai tindak lanjut penandatanganan, kedua negara akan memulai proses ratifikasi yang diharapkan dapat  diselesaikan pada 2025,” imbuh Djatmiko.

Sekedar catatan, IJEPA  merupakan perjanjian perdagangan bilateral pertama Indonesia yang  diberlakukan sejak 2008. Sesuai ketentuan IJEPA, kedua negara akan melakukan General Review untuk   mengevaluasi pemberlakuan perjanjian lima tahun pasca implementasinya.

Sebelumnya, kedua negara telah melaksanakan perundingan General Review IJEPA pada periode 2015—2019 dan menghasilkan laporan bersama (joint report) sebagai basis merundingkan Protokol Perubahan   IJEPA. 

Penyelesaian perundingan Protokol Perubahan IJEPA sebelumnya telah diumumkan di Tokyo, Jepang pada 16 Desember 2023. Perdagangan Indonesia – Jepang Perdagangan bilateral Indonesia dan Jepang  tumbuh positif 9,93 persen dalam lima tahun terakhir (2018—2023) dan Indonesia selalu mencatatkan surplus.

Pada 2023, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD37,3 miliar. Pada tahun tersebut, ekspor Indonesia ke Jepang tercatat sebesar USD20,8 miliar sedangkan nilai impor Indonesia dari Jepang sebesar USD 16,5 miliar.

BERITA TERKAIT

UNVR Resmi Lepas Unit Bisnis Es Krim

NERACA Jakarta – Langkah PT Unilever Indonesi Tbk (UNVR) menjual bisnis es krimnya disambut positif. Hari ini, usulan tersebut disetujui…

Kerja Sama Ekonomi Indonesia dengan India dan Pakistan Dipererat

NERACA Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Januari 2025 akan menghadiri World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, dan…

Tingginya Kebutuhan Jagung, Kementan Gandeng Polri Tingkatkan Produksi1

NERACA Jakarta – Tingginya kebutuhan jagung untuk pakan ternak dan pangan maka pemerintah berbagai cara terus mendongkrak produksi jagung untuk…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

UNVR Resmi Lepas Unit Bisnis Es Krim

NERACA Jakarta – Langkah PT Unilever Indonesi Tbk (UNVR) menjual bisnis es krimnya disambut positif. Hari ini, usulan tersebut disetujui…

Kerja Sama Ekonomi Indonesia dengan India dan Pakistan Dipererat

NERACA Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Januari 2025 akan menghadiri World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, dan…

Tingginya Kebutuhan Jagung, Kementan Gandeng Polri Tingkatkan Produksi1

NERACA Jakarta – Tingginya kebutuhan jagung untuk pakan ternak dan pangan maka pemerintah berbagai cara terus mendongkrak produksi jagung untuk…