NERACA
Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) memutuskan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp 130,61 miliar. Dengan asumsi jumlah pemegang saham perseroan saat ini yang berjumlah 15.365.950.000, maka dividen yang dibagikan akan sebesar Rp 8,5 per saham. Jumlah dividen tersebut meningkat 21,43% dari 2022 sebesar Rp 7 per saham.
Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyebutkan, peningkatan pembagian dividen sejalan dengan catatan positif dari laporan keuangan HEAL sepanjang 2023. Pada periode tersebut perseroan berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 5,78 triliun, bertumbuh 17.96% dari periode yang sama pada 2022 sebesar Rp 4,9 triliun. Dengan demikian, HEAL mengantongi laba bersih berjumlah Rp 559 miliar, melonjak 47% dari raihan tahun 2022 yakni sebesar Rp 379 miliar.
Kinerja impresif dapat diraih HEAL berkat total jumlah pasien yang bertumbuh mencapai 8,5 Juta dari 7,1 Juta pasien di tahun sebelumnya. Jumlah pasien rawat inap meningkat mencapai 613 ribu dari sebanyak 484 ribu pasien, atau tumbuh 26,65%, sementara itu jumlah kunjungan rawat jalan naik 18,97% dari 6,63 juta pasien menjadi 7,89 juta pasien dari tahun sebelumnya.
Perluasan jaringan juga terus berlanjut, dengan diresmikannya rumah sakit Hermina yang ke 46 dan 47 di Ciawi, kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat dan kabupaten Aceh Besar, provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Tahun ini, perseroan mengaku optimistis menorehkan kinerja moncer seiring dengan makin ekspansifnya perseroan untuk menambah jaringan rumah sakit baru.
Direktur Keuangan HEAL Yulisar Khiat pernah mengatakan, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dobel digit sekitar 17%, atau lebih tepatnya 16,8% pada tahun ini. “Untuk tahun ini kami targetkan pertumbuhan revenue sekitar 16,8% pada 2024. Kami memang merencanakan ada peningkatan," ujar Yulisar.
Terkait rencana ekspansi rumah sakit, perseroan berencana akan meresmikan 5 rumah sakit tahun ini. Sejauh ini jumlah rumah sakit perseroan ada 47 unit, alhasil dengan penambahan tersebut, HEAL akan memiliki 52 rumah sakit hingga akhir tahun 2024. Tahun ini, HEAL menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp1,5 triliun dan salah satunya untuk membangun rumah sakit di IKN.
Direktur Keuangan HEAL Aristo Setiawidjaja pernah mengatakan, untuk mendukung ekspansi rumah sakit itu, perseroan menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp1,5 triliun tahun 2024. "Mengenai capital expenditure akan digelontorkan sebesar Rp1,2 triliun sampai Rp1,5 triliun pada 2024," ujar Aristo.
Di kuartal pertama 2024, laba bersih perseroan berhasil tumbuh tajam 75,34% menjadi Rp190,94 miliar dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp108,9 miliar. Emiten pengelola rumah sakit Hermina ini menjelaskan, melonjaknya laba didorong pendapatan yang juga meningkat 26,15% YoY menjadi Rp1,7 triliun per kuartal I/2024, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp1,35 triliun. Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok HEAL juga naik 22,59% menjadi Rp1,03 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp846,35 miliar.
NERACA Jakarta- Melejitnya harga emas sehingga banyak diburu masyarakat memberikan dampak positif terhadap kinerja saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) menetapkan pembagian dividen tunai Rp 73,12…
NERACA Jakarta - Tahun ini, Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon menargetkan sebanyak 150 pengguna jasa yang berasal dari dalam negeri…
NERACA Jakarta- Melejitnya harga emas sehingga banyak diburu masyarakat memberikan dampak positif terhadap kinerja saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) menetapkan pembagian dividen tunai Rp 73,12…
NERACA Jakarta - Tahun ini, Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon menargetkan sebanyak 150 pengguna jasa yang berasal dari dalam negeri…