Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA

Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi digital sehingga perlu dikelola dengan baik.

"Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang sangat potensial dalam pengembangan ekonomi digital. Transformasi digital Indonesia hampir sampai ke tingkat maturity yang patut diperhitungkan di kawasan," kata Nezar dalam webinar 'Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas' yang dipantau di Jakarta, Selasa (23/4).

Nezar menyampaikan, World Economic Forum memprediksikan kontribusi Indonesia dalam ekonomi digital mencapai 366 miliar dolar AS, dari total 1 triliun dolar AS yang dihasilkan Asia Tenggara di tahun 2030 mendatang.

Untuk itu, pemerintah bersama para pemangku kepentingan terus mengupayakan transformasi digital yang inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Adapun pemerataan teknologi digital di seluruh wilayah Indonesia dinilai akan berdampak positif pada kemajuan negara dan perekonomian.

Menurut dia, inklusivitas pada sektor digital sangat penting terhadap kesetaraan dan pemerataan ekonomi.

Ia menyebutkan hampir 90 persen wilayah Indonesia telah terlayani dengan jaringan 2G dan 4G. Sementara penetrasi internet menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencapai 80 persen dari populasi masyarakat.

Hal itu sejalan dengan visi Indonesia Emas di tahun 2045, di mana pengelolaan bonus demografi yang mayoritas merupakan angkatan kerja dapat dimanfaatkan dengan dukungan teknologi digital.

"Banyak negara di dunia itu bisa maju mencapai tingkat sebagai advance country itu setelah melewati dan mengelola bonus demografi dengan tepat," ujarnya.

Nezar mengatakan bahwa sektor telekomunikasi, teknologi, dan jasa keuangan menjadi sektor yang mengadopsi transformasi digital paling tinggi. Diikuti oleh sektor industri barang konsumen, kesehatan, asuransi, energi, dan sektor publik lainnya.

Pemerintah terus mendorong transformasi digital di berbagai sektor agar memiliki daya saing di level global.

Ia menambahkan, transformasi digital menjadi sebuah momentum bagi Indonesia untuk keluar dari middle income trap dan menjadi salah satu negara dengan perekonomian tertinggi di dunia.

"Kalau mau keluar dari middle income trap syaratnya harus menguasai teknologi digital dan melakukan inovasi sehingga dapat memberikan nilai lebih dari semua sumber daya, produk, dan komoditi yang kita miliki," katanya. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Hardiknas Jadi Momentum Percepatan Sertifikasi Guru

NERACA Jakarta - Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan menyatakan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke-65 yang jatuh pada…

Semangat Kartini Pengaruhi Keagamaan Modern

NERACA Jakarta - Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI) Alissa Wahid menyoroti bagaimana semangat emansipasi wanita bisa mempengaruhi penafsiran agama…

Pancasila Sebagai Falsafah Tengahan Bantu Cegah Polarisasi

NERACA Jakarta - Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof Ma'mun Murod menyampaikan bahwa pemahaman Pancasila sebagai falsafah tengahan atau wasathiyah…

BERITA LAINNYA DI

Hardiknas Jadi Momentum Percepatan Sertifikasi Guru

NERACA Jakarta - Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan menyatakan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke-65 yang jatuh pada…

Semangat Kartini Pengaruhi Keagamaan Modern

NERACA Jakarta - Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI) Alissa Wahid menyoroti bagaimana semangat emansipasi wanita bisa mempengaruhi penafsiran agama…

Pancasila Sebagai Falsafah Tengahan Bantu Cegah Polarisasi

NERACA Jakarta - Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof Ma'mun Murod menyampaikan bahwa pemahaman Pancasila sebagai falsafah tengahan atau wasathiyah…