Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA

Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) akan menjual sebidang tanah tak produktif seluas 53,39 hektar di Citeureup, Bogor kepada PT Cisarua MountainDairy Tbk (CMRY) senilai Rp72,6 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sekretaris Perusahaan RICY, Agnes Hermien Indrayati mengatakan, rencana penjualan tanah tidak produktif kepada pihak tidak terafilisi ini guna melakukan pendanaan kembali.“Tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,”ujarnya.

Dia juga menegaskan, penjualan tanah yang telah diikat dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) pada tanggal 1 Maret 2024 ini bukan merupakan transaksi material,  perubahan kegiatan usaha karena nilai transaksi ini di bawah 10% dari total aset perseroan yang mencapai Rp1,54 triliun per akhir tahun 2023. Namun pinjaman jangka pendek mencapai Rp844,4 miliar per akhir tahun 2023 yang didominasi pinjaman kepada BNI Rp521 miliar kepada BNI yang jatuh tempo pada tanggal 26 Maret 2024.

Pada sisi lain kas dan setara kas Rp24,563 miliar, selain itu terdapat piutang usaha sebesar Rp540,6 miliar dan persediaan senilai Rp761,9 miliar. Tahun ini, perseroan optimis membukukan pertumbuhan penjualan dengan target penjualan sekitar 10% dibandingkan tahun lalu.

Direktur Ricky Putra Globalindo, Tirta Heru Citra seperti dikutip Kontan pernah mengatakan, perseroan optimistis perusahaan masih bisa tumbuh walaupun keadaan ekonomi Indonesia dalam posisi wait and see untuk melihat perkembangan pemilu. “Kita targetkan penjualan naik 10% dibandingkan 2023," ujarnya.

Dirinya menegaskan, RICY masih meyakini penjualan akan meningkat lantaran produk yang dihasilkan merupakan pakaian dalam pria bermerek dan menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Sementara, untuk pasar tekstil diprediksi akan mengalami stagnasi yang disebabkan oleh agenda pemilu tahun ini.  RICY mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 20 miliar. Dana ini akan dialokasikan untuk mendukung kinerja perseroan."Capex kita tahun ini 2,5% dari total penjualan dan dialokasikan untuk peremajaan mesin," ujarnya.

Tirta pun menegaskan, RICY masih akan fokus untuk mengoptimalkan penjualan produk pakaian dalam di pasar domestik pada 2023. Perusahaan ini juga memiliki rencana untuk menambah kontribusi penjualannya di pasar ekspor lewat penambahan buyer baru. Namun, sayangnya RICY tak mendetailkan berapa jumlah pembeli baru di tahun ini."Sumbangsih ekspor penjualan sekitar 30%-35%. Kita harapkan tahun ini bisa menaikkan omzet ekspor karena kita akan menambah pembeli baru," terangnya.

Selain menambah buyer baru, RICY juga berupaya menambah omzet dari buyer lama dengan menambah tipe produk baru dari divisi yang ada. 

 

BERITA TERKAIT

Adira Finance Bukukan Laba Bersih Rp432 Miliar

Di kuartal pertama 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membukukan peningkatan laba bersih sebesar 4%…

BTN Sayangkan Demo Anarkis di Kantor Pusat BTN

Aksi demonstrasi yang terjadi di kantor pusat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mulai meresahkan, pada hari kedua aksi unjuk…

Bank BJB Cetak Laba Bersih Rp453 Miliar

Di kuartal pertama 2024, bank bjb berhasil meraup laba sebelum pajak hingga Rp453 miliar tumbuh 1,6% year on year (yoy)…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Adira Finance Bukukan Laba Bersih Rp432 Miliar

Di kuartal pertama 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membukukan peningkatan laba bersih sebesar 4%…

BTN Sayangkan Demo Anarkis di Kantor Pusat BTN

Aksi demonstrasi yang terjadi di kantor pusat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mulai meresahkan, pada hari kedua aksi unjuk…

Bank BJB Cetak Laba Bersih Rp453 Miliar

Di kuartal pertama 2024, bank bjb berhasil meraup laba sebelum pajak hingga Rp453 miliar tumbuh 1,6% year on year (yoy)…