Di kuartal pertama 2024, PT GTSI Internasional Tbk (GTSI) mencatatkan laba bersih US$1,115 juta atau turun 48,18% dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai US$2,152 juta. Dampaknya, laba per saham dasar melorot ke level US$,00007 per helai pada akhir Maret 2024. Sedangkan di akhir Maret 2023 berada di level US$0,00014 per helai. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan tanpa audit yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Perolehan laba tersebut dapat menekan defisit atau akumulasi kerugian sebesar 22,6% dibanding akhir tahun 2023 menjadi US$3,798 juta pada akhir kuartal I 2024. Selain itu, perseroan juga melaporkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan senilai US$ 7,588 juta pada kuartal pertama 2024.Hasil itu menyusut 27,1% dibanding kuartal pertama 2023 yang mencapai US$10,366 juta.

Rinciannya, jasa sewa kapal Gas Alam Cair merosot 27,7% secara tahunan menjadi US$7,401 juta pada akhir Maret 2024. Kondisi yang sama juga pendapatan dari jasa tunda dan tambat menciut 3,3% secara tahunan menjadi US$ 24,731 ribu. Walau beban pokok pendapatan dapat diredam 9,6% secara tahunan menjadi US$ 5,83 juta pada akhir Maret 2024. Tapi laba kotor tetap terpangkas 55,02% secara tahunan yang tersisa US$ 1,758 juta.

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah dibanding akhir tahun 2023 menjadi US$ 48,727 juta pada akhir Maret 2024. Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 0,62% dibanding akhir tahun 2023 menjadi US$ 61,246 juta pada kuartal I 2024.