Laba Mitrabara Adiperdana Anjlok 88,2%

NERACA

Jakarta – Di tahun 2023, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) mencatatkan laba bersih senilai US$ 21,686 juta atau anjlok 88,2% dibanding tahun 2022 yang setara US$ 179,39 juta. Dampaknya, laba per saham dasar melorot ke level US$ 0,18 per lembar pada akhir Desember 2023. Sedangkan di akhir tahun 2022 berada di level US$ 0,146 per helai. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Presidren Direktur MBAP, Khoirudin juga melaporkan pendapatan sepanjang tahun 2023 senilai US$ 224,08 juta atau turun tajam 50,1% dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar US$ 449,53 juta. Pasalnya, penjualan batu bara kepada pihak ketiga turun 41,4% secara tahunan menjadi US$ 172,61 juta pada tahun 2023.

Senasib, penjualan batu bara kepada pihak berelasi melorot 69,03% secara tahunan yang tersisa US$ 48,732 juta. Tapi perseroan membukukan pendapatan dari usaha kontraktor pertambangan pihak berealasi senilai US$2,735 juta pada tahun 2023. Pos ini nihil pada tahun 2022

Walau beban pokok pendapatan dapat ditekan 3,2% secara tahunan menjadi US$ 177,77 juta pada akhir tahun 2023. Tapi laba kotor tetap turun 82,6% secara tahunan menjadi US$46,312 juta. Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 0,88% secara tahunan menjadi US$56,712 juta pada tahun 2023. Pada sisi lain, total ekuitas berkurang 31,2% secara tahunan menjadi US$172,78 juta pada akhir tahun 2023.

Hingga 31 Desember 2023, MBAP memiliki total aset sejumlah US$ 229,50 juta. Dalam periode yang sama, MBAP memiliki jumlah liabilitas senilai US$ 56,71 juta dengan jumlah ekuitas sebesar US$ 172,78 juta. Asal tahu saja, penurunan kinerja keuangan perseroan sudah terlihat di semester pertama 2023. Dimana MBAP membukukan laba bersih senilai US$ 22,03 juta atau anjlok  80,2% dari US$ 111,68 juta di periode yang sama tahun 2022.

Emiten batu bara ini menjelaskan, penurunan tersebut dipicu pendapatan yang turun 47,2% dari US$ 248,21 juta menjadi US$ 130,86 juta pada paruh pertama tahun 2023. Sedangkan,beban pokok pendapatan malah meningkat dari US$ 86,63 juta ke US$ 92 juta. Laba bruto Mitrabara Adiperdana juga terkikis ke US$ 38,85 juta, dari sebelumnya US$ 161,58 juta pada enam bulan pertama tahun 2022.

Laba usaha perseroan pada semester I-2023 sebesar US$ 24,58 juta, menurun tajam ketimbang US$ 143,2 juta di semester I-2022. Per 30 Juni 2023, laba per saham dasar/dilusian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 0,018. Jumlahnya menyusut dari US$ 0,091 di periode yang sama tahun lalu.

BERITA TERKAIT

Kuartal Satu, BTN Cetak Laba Bersih Rp904 Miliar

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat kenaikan laba bersih pada kuartal I-2025, ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang…

Penetrasi Masih Rendah - Pertumbuhan Saham Asuransi Terbuka Lebar

NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…

Sentimen Positif BI Rate Bawa IHSG Menguat

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kuartal Satu, BTN Cetak Laba Bersih Rp904 Miliar

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat kenaikan laba bersih pada kuartal I-2025, ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang…

Penetrasi Masih Rendah - Pertumbuhan Saham Asuransi Terbuka Lebar

NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…

Sentimen Positif BI Rate Bawa IHSG Menguat

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…