NERACA
Jakarta- Perdagangan sahamnya terjun bebas di pasar, saham PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) masuk dalam pengawasan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) atau unusual market activity (UMA),”Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga saham PT Graha Mitra Asia Tbk di luar kebiasaan atau unusual market activity,” jelas pengumuman BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
BEI menegaskan, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Saham RELF pada perdagangan 20 September ditutup anjlok 9,09% membentur batas auto reject bawah (ARB) ke Rp 60. Dalam satu bulan terakhir, saham ini terjun 37,50%.
Graha Mitra Asia mencatatkan (listing) sahamnya dengan kode RELF di BEI per 22 Juni 2023. Perseroan menggelar initial public offering (IPO) dengan melepas 1,2 miliar saham atau 20,95% di Rp 90 per saham. Sejak perdana listing hingga 20 September, RELF sempat menyentuh level tertinggi Rp 242 pada 13 Juli 2023, dan terendah Rp 60.
Graha Mitra Asia atau yang dikenal dengan RelifeAsia merupakan perusahaan properti, yang proyek pertamanya dikenal dengan nama Greenland Kemang Bogor. Berdasarkan site plan yang dimiliki, perseroan akan membangun kurang lebih 1.000 unit rumah di atas tanah seluas 13 hektare milik perseroan.
Selain itu, perseroan punya tanah seluas 1,5 hektare, yang ke depan akan dikembangkan sebagai area komersial dan apartemen. Relife Property menjadi pemegang saham RELF. Relife Property didirikan oleh Ghofar Rozaq Nazila pada 2005. Relife Property memiliki pengalaman di bidang pengembang perumahan dan telah menerima sejumlah penghargaan.
Relife Property memiliki portofolio proyek, antara lain Greenville Cileungsi; Greenville Maros, Makassar; Greenland Forest Hill Bogor; Greenland Healthful Living Depok; dan Greenland River Villa Ciampea, Bogor. Sebelumnya, perseroan mengungkapkan penjualan proyek peruhaman di Greenland Kemang, Bogor laris manis terjual hingga Agustus 2023. Disebutkan, perseroan telah merealisasikan akad lebih dari 130 unit rumah. Untuk tahun 2023 sendiri, target akad telah mencapai 94%.
Direktur RELF, Edy Abdul Malik menyampaikan, sejak awal tahun, perseroan bertahap melakukan serah terima unit kepada konsumen dan sisanya sedang proses pembangunan dengan kemajuan rata-rata unit berada di kisaran 49% hingga 79%. Selain unit rumah, perseroan juga menyelesaikan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana sesuai dengan target yang ditetapkan. Proyek perumahan tersebut seluas 14,5 hektar dan memiliki pola clustering yang memberikan rasa aman kepada penghuninya.
Adapun, proyek tersebut mengalokasikan 1,5 hektar di bagian depan perumahan untuk bangunan komersil, menambah daya tarik kawasan itu sebagai tempat tinggal serta investasi.
NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…
NERACA Jakarta - PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) meyakini, industri digital infrastruktur tetap menarik dan berpeluang untuk terus berkembang…
NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…
NERACA Jakarta - PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) meyakini, industri digital infrastruktur tetap menarik dan berpeluang untuk terus berkembang…