Laba Mitrabara Adiperdana Turun Tajam 80,2%

NERACA

Jakarta – Di semester pertama 2023, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai US$ 22,03 juta atau anjlok  80,2% dari US$ 111,68 juta di periode yang sama tahun 2022. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Emiten batu bara ini menjelaskan, penurunan tersebut dipicu pendapatan yang turun 47,2% dari US$ 248,21 juta menjadi US$ 130,86 juta pada paruh pertama tahun 2023. Sedangkan,beban pokok pendapatan malah meningkat dari US$ 86,63 juta ke US$ 92 juta. Laba bruto Mitrabara Adiperdana juga terkikis ke US$ 38,85 juta, dari sebelumnya US$ 161,58 juta pada enam bulan pertama tahun 2022.

Laba usaha perseroan pada semester I-2023 sebesar US$ 24,58 juta, menurun tajam ketimbang US$ 143,2 juta di semester I-2022. Per 30 Juni 2023, laba per saham dasar/dilusian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 0,018. Jumlahnya menyusut dari US$ 0,091 di periode yang sama tahun lalu.

Kemudian jumlah aset per 30 Juni 2023 menjadi US$ 229,57 juta. Sedangkan per 31 Desember 2021 masih US$ 306,54 juta. Sedangkan, liabilitas jadi US$ 37,04 juta per 30 Juni 2023, dari sebelumnya US$ 56,28 juta per 31 Desember 2022. Tahun ini, perseroan memproyeksikan produksi batubara dari konsesi tambang Malinau sebesar 2,3 juta ton dengan proyeksi penjualan sebesar 2,3 juta ton sampai 2,5 juta ton. 

Direktur Mitrabara Adiperdana, Syadaruddin pernah bilang, proyeksi produksi ini turun dari tahun lalu yang mencapai 3,19 juta ton. Penurunan ini mengikuti rencana umur tambang (life of mine) yang disesuaikan dengan target penjualan.  

 Manajemen Mitrabara Adiperdana tidak menampik pasar batubara tahun ini menghadapi sejumlah tantangan. Ancaman ekonomi global cukup memberi tekanan bagi industri batubara.  Sentimen terhadap penggunaan energi fosil juga turut memberi tekanan bagi pasar batubara. Terlebih, manajemen Mitrabara Adiperdana melihat curah hujan masih sangat tinggi tahun ini. Sehingga, manajemen memproyeksi masih terdapat tantangan dari sisi produksi.  

Di sisi lain, hal tersebut menimbulkan masalah pasokan yang bisa mengimbangi sentimen-sentimen negatif tersebut. “Kami meyakini sampai akhir tahun harga batubara akan tetap stabil seperti kondisi saat ini,” kata Syadaruddin.  

Sentimen positif juga datang dari pemulihan ekonomi di kawasan Asia yang terus berlanjut. Terlebih, kawasan Asia Tenggara menjadi salah satu regional dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi yang bisa menjaga stabilitas permintaan energi, khususnya batubara.  Ini tentu menjadi sebuah katalis positif bagi MBAP mengingat sebagian besar ekspor MBAP dilempar ke pasar Asia.  Syadaruddin juga menilai, kebutuhan batubara kualitas medium, yang merupakan produk batubara MBAP, relatif stabil. 

BERITA TERKAIT

Kuartal Satu, BTN Cetak Laba Bersih Rp904 Miliar

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat kenaikan laba bersih pada kuartal I-2025, ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang…

Penetrasi Masih Rendah - Pertumbuhan Saham Asuransi Terbuka Lebar

NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…

Sentimen Positif BI Rate Bawa IHSG Menguat

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kuartal Satu, BTN Cetak Laba Bersih Rp904 Miliar

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat kenaikan laba bersih pada kuartal I-2025, ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang…

Penetrasi Masih Rendah - Pertumbuhan Saham Asuransi Terbuka Lebar

NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…

Sentimen Positif BI Rate Bawa IHSG Menguat

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…