NERACA
Jakarta – Pakar ekonomi dan bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Mudrajad Kuncoro menilai, keberadaan gerai pelayanan bahan bakar minyak (BBM) Pertashop sangat dibutuhkan masyarakat sehingga Pertamina seharusnya memperluas ke berbagai wilayah terpencil. "Ini program bagus. Makanya harus diperluas dan menjangkau daerah-daerah yang membutuhkan, misalnya pesisir atau daerah pegunungan yang susah dapat pasokan energi," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (12/7).
Mudrajad menilai program kemitraan Pertashop merupakan bukti bahwa negara dan Pertamina hadir untuk memberikan energi, dimana target penjualannya adalah Pertamax yang tidak bersubsidi ke berbagai pelosok, termasuk daerah-daerah terpencil, tertinggal, dan terluar.
Keberadaan gerai BBM tersebut, juga dinilai memudahkan masyarakat untuk mengakses energi karena masyarakat pelosok tidak perlu jauh-jauh lagi ke kota untuk membeli BBM sehingga bisa menghemat biaya transportasi Apalagi, lanjutnya, saat ini Pertamina baru mengembangkan 6.152 Pertashop dari target semula 10 ribu gerai, sementara kebutuhannya lebih dari itu dengan jumlah desa di Indonesia sudah berkembang dan mencapai 33 ribu kawasan.
Oleh karena itu Mudrajad berharap, pemerintah melakukan afirmasi terhadap para pelaku usaha Pertashop, sebab umumnya mereka adalah pengusaha kecil-menengah, sehingga seringkali kesulitan memperoleh modal dan lahan untuk membuka gerai BBM tersebut. “Pemerintah perlu membuat berbagai macam kemudahan agar pengusaha kecil memiliki kesempatan merasakan bisnis Pertashop tersebut," katanya. Dari segi permodalan, lanjutnya, perbankan juga harus disertakan agar para calon pengusaha gerai BBM tersebut bisa mengakses dengan baik.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menyebut, perseroan saat ini tengah mengkaji kebijakan yang dapat memberikan keuntungan bagi pengusaha Pertashop. "Pada prinsipnya kita akan lihat yang memang lebih memungkinkan untuk memberikan keuntungan buat teman-teman di komunitas Pertashop. Ini lagi dikaji kira-kira yang paling baik dan beneficial yang pasti kita tidak bisa untuk menempatkan produk subsidi secara langsung ini butuh kajian, tapi kita lagi mengkaji itu sih dan kita akan menyiapkan solusi yang paling bagus," ujar Riva, seperti disalin wartaekonomi.co.id
Riva mengatakan, terkait kerugian pengusaha Pertashop, Pertamina tengah mencoba untuk mendiskusikan dengan berbagai pihak dan stakeholder untuk dapat memberikan solusi yang terbaik. "Khususnya di harga, jadi nanti akan kita lihat solusi mana yang terbaik, tapi itu sudah menjadi concern kami," ujarnya.
Lanjutnya, soal permintaan untuk menjual Pertalite pun akan dikaji. Namun, Riva memastikan Pertashop tidak akan secara langsung diberikan akses untuk produk subsidi. “Menjual Pertalite itu akan dikaji, tapi tidak dengan serta merta kita memberikan akses kepada produk subsidi, tapi mungkin akan ada pendekatan-pendekatan lain. Intinya memang kita untuk meningkatkan accsessibility ke masyarakat, affordability, mungkin kita akan menggunakan Pertashop dan itu juga akan beneficial untuk dua sisi, baik Pertashop maupun masyarakat," ucapnya.
NERACA Jakarta – Smartcom, penyedia solusi push-to-talk (PTT) mission-critical berbasis di Singapura, resmi memulai operasinya di Indonesia. Smartcom menjadi satu-satunya penyedia layanan…
NERACA Jakarta – PT Surveyor Indonesia (PTSI) menandatangani nota kesepahaman dengan Dimitra Incorporated (Dimitra) terkait komitmen bersama dalam pendampingan…
Pelaku Usaha Diminta Mandiri dan Inovatif Hadapi Persaingan Global Yogyakarta - Hidup dalam dinamika global, baik dari sisi geopolitik,…
NERACA Jakarta – Smartcom, penyedia solusi push-to-talk (PTT) mission-critical berbasis di Singapura, resmi memulai operasinya di Indonesia. Smartcom menjadi satu-satunya penyedia layanan…
NERACA Jakarta – PT Surveyor Indonesia (PTSI) menandatangani nota kesepahaman dengan Dimitra Incorporated (Dimitra) terkait komitmen bersama dalam pendampingan…
Pelaku Usaha Diminta Mandiri dan Inovatif Hadapi Persaingan Global Yogyakarta - Hidup dalam dinamika global, baik dari sisi geopolitik,…