NERACA
Jakarta -Berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan melesat tajam 106,7% di kuartal pertama 2023, menjadi optimisme PT Wir Asia Tbk (WIRG) atau WIR Group bakal meraup pendapatan Rp 4,04 triliun sampai akhir 2023. Jumlah ini, lebih tinggi 136% dari perolehan 2022 yang sebanyak Rp 1,69 triliun.
Pada kuartal I-2023, pendapatan emiten dari sektor teknologi tersebut tumbuh 106,7% (yoy) menjadi Rp 622,29 miliar, dibandingkan kuartal I-2022 yang sebesar Rp 301,05 miliar. Sedangkan laba bersih perseroan dalam perbandingan periode sama naik 7,62% (yoy) menjadi Rp 14,33 miliar.”Kami masih on track. Biasanya kan bisa dikejar di akhirnya,” ungkap Direktur Wir Asia (WIRG) Jimmy Halim di Jakarta,kemarin.
Sementara Michael Budi, Direktur Utama PT WIR Asia Tbk menjelaskan, pertumbuhan laba di kuartal pertama 2023 terjadi berkat ekspansi pendapatan recurring perseroan melalui platform solusi bisnis SaaS yang menggunakan teknologi imersif dengan fitur AR, VR, dan AI.
Peningkatan kinerja ini menunjukkan fokus manajemen dalam menjalankan strategi pertumbuhan yang holistik atas seluruh unit bisnis. Dirinnya menambahkan, dengan munculnya berbagai inovasi teknologi terkait mixed reality yang dikeluarkan oleh berbagai perusahaan teknologi dunia, WIR Group meyakini bahwa teknologi imersif dan interaktif akan menjadi sebuah kebutuhan di masa depan serta melihat inovasi ini menjadi peluang baru bagi perseroan dalam memperluas strategi akan solusi teknologinya.
Dalam upaya meningkatkan performa perseroan, lanjutnya, WIR Group senantiasa berupaya untuk menawarkan solusi teknologi yang inovatif dan berguna melalui teknologi mutakhir untuk menjawab kebutuhan mitra bisnisnya. “Dengan era AI yang saat ini tengah menggeliat, WIR Group juga telah memberikan berbagai solusi bisnis kepada seluruh industri untuk menjawab tantangan pasar terkait teknologi masa depan,”ujarnya.
Dirinya berharap, pengembangan teknologi berbasis AI mampu menciptakan peluang usaha baru dan menciptakan optimasi performa bisnis yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia sehingga dapat bersaing secara global. Perseroan juga mengungkapkan, tahun ini mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 50-100 miliar.
Sementara sepanjang tahun 2022, perseroan telah membelanjakan anggaran capex Rp 200 miliar. Sebagian besar belanja modal tersebut untuk hardware DAV, penelitian dan pengembangan, serta pengembangan software. CEO Metaverse Indonesia Makmur, Stephen Ng memberikan pembaruan informasi terkait pengembangan Nusameta yang sudah mencapai 40%.
Nusameta yang disebut sebagai ‘Indonesia versi digital’ ini adalah ekosistem yang terdiri dari platform dan integrasi online to offline (O2O) yang memungkinkan seluruh pengguna mewujudkan interaksi antara dunia nyata dan digital.“Namun kita lihat di dunia teknologi pada umumnya pengembangan sebuah platform itu tidak akan selesai. Akan terus dikembangkan fungsi dan fiturnya, sesuai analisis pengolahan. Kami selalu menyelaraskan dengan teknologi yang siap pasang seperti AI yang saat ini berkembang pesat,” jelas Stephen.
NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…
NERACA Jakarta - PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) meyakini, industri digital infrastruktur tetap menarik dan berpeluang untuk terus berkembang…
NERACA Jakarta – Menyikapi masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, kondisi ini memberikan sentimen positif terhadap prospek saham emiten asuransi.…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/4) sore ditutup menguat seiring Bank…
NERACA Jakarta - PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) meyakini, industri digital infrastruktur tetap menarik dan berpeluang untuk terus berkembang…