NERACA
Jakarta – Pangkas beban utang, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli telah melunasi utang dari dana yang dihimpun dari penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 2,75 triliun ke PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam keterbukaan informasi di Jakarta, kemarin.
Kata Corporate Secretary Blibli, Eric Winata, perseroan memiliki plafon pinjaman Rp4 triliun untuk fasilitas time loan revolving uncommitted dan Rp25 miliar untuk fasilitas kredit multi yang terdiri dari bank garansi dan surat kredit yang berdokumen dalam negeri. Pinjaman ini memiliki tingkat bunga JIBOR 1 bulan ditambah persen margin yang dihitung dari jumlah fasilitas time loan revolving yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh Blibli..
Perseroan menggunakan pinjaman dari BCA untuk pembiayaan atas aktivitas operasional dan investasi Blibli. Blibli melanjutkan, nilai pinjaman terutang per keterbukaan informasi pada tanggal prospektus final penawaran umum diterbitkan adalah sebesar Rp2,9 triliun. "Jumlah pinjaman sebagaimana tersebut di atas yang dilunasi dengan dana hasil penawaran umum sebesar Rp2,75 triliun. Jumlah sisa pinjaman yang dilunasi dengan dana internal perseroan sebesar Rp150 miliar," kata Eric.
Disampaikan Eric, dampak dari transaksi ini adalah berkurangnya kewajiban keuangan Blibli. Sebagaimana diketahui, dari nilai emisi IPO sebesar Rp8 triliun, sebanyak Rp5,5 triliun akan digunakan Blibli untuk melunasi utang kepada PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp2,75 triliun, dan ke PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) senilai Rp2,75 triliun. Sementara itu, sisa dana IPO akan digunakan Blibli dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan. Rinciannya, sekitar 57% digunakan oleh Blibli, dan 43% akan digunakan untuk PT Global Tiket Network (GTNe).
Sebagai informasi, perseroan resmi mencatatkan (listing) perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/11). Dengan melepas 15% sahamnya, BELI meraup dana hingga Rp 8 triliun. Harga perdana yang ditawarkan kepada publik Rp 450 per saham. Dengan jumlah itu, menjadikan IPO yang dilakukan BELI sebagai IPO terbesar kedua tahun 2022. Sebelumnya pada April lalu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo (GOTO) terlebih dulu melantai di BEI dengan melepas 3,43% saham, dan meraup dana dari pasar senilai Rp 13,7 triliun,”Aksi korporasi ini merupakan awal dari tonggak sejarah baru dalam perjalanan Blibli. Dengan resmi melantai di BEI, kami semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terdepan dan terpercaya bagi seluruh pelanggan, baik individu maupun institusi,”kata CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto.
Selain itu, lanjutnya, perseroan juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung sejak hari pertama proses IPO, mulai dari para penjamin pelaksana dan penjamin emisi efek, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, regulator, serta karyawan. Perseroan mencatatkan oversubscribed hingga 4,4 kali saat penawaran.
Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…
Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…
Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…
Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…
Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…
Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…