NERACA
Jakarta – Dorong likuiditas transaksi saham di pasar dengan menambah jumlah saham yang beredar, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menyampaikan rencana pemecahan nilai saham atau stock split 1:10. Emiten pertambangan batu bara ini dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, perseroan bermaksud akan melaksanakan pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:10, sehingga 1 saham lama akan menjadi 10 saham baru.
Dengan rencana ini, jumlah saham BYAN akan berubah jumlahnya dari 3,33 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, menjadi 33,3 miliar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham. Manajemen melanjutkan, BYAN telah menerima persetujuan prinsip dari BEI pada 27 September 2022, yang pada prinsipnya BEI mendukung rencana perseroan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham.
Pemecahan saham ini, lanjut manajemen, bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di bursa dengan harga saham yang lebih terjangkau oleh para investor, khususnya investor ritel. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pemegang saham BYAN. Tujuan lain adalah untuk memperbanyak jumlah saham yang beredar dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para investor untuk dapat berinvestasi pada saham BYAN.
Untuk melakukan stock split ini, BYAN akan meminta restu pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan pada 17 November 2022. Adapun, jadwal stock split ini adalah pengumuman RUPSLB pada 11 Oktober 2022, pemanggilan RUPSLB pada 26 Oktober 2022, dan RUPSLB pada 17 November 2022. Lalu, pengajuan permohonan pencatatan penambahan saham ke BEI diestimasikan pada November 2022, dan jadwal perdagangan saham dengan nominal baru diestimasikan pada Desember 2022.
Paruh pertama 2022, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membukukan laba bersih US$ 970,75 juta atau naik 187,8% dibandingkan periode sama tahun 2021 yang terbilang US$ 337,04 juta. Hasil itu mendongkrak laba bersih per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ke level US$ 0,29 per lembar, sedangkan di akhir Juni 2021 berada di level US$ 0,1.
Kemudian pendapatan naik 95,9% menjadi US$ 2,005 miliar yang ditopang peningkatan nilai ekspor batu bara sebesar 88,5% menjadi US$ 1,789 miliar. Senada, penjualan batu bara ke dalam negeri melonjak 193% menjadi US$ 211,8 juta. Walau beban pokok pendapatan membengkak 28,5% menjadi US$ 554,82 juta, tapi laba kotor tetap naik 145% menjadi US$ 1,45 miliar.
Sementara itu, kewajiban bertambah 20,17% dibanding akhir tahun 2021 menjadi US$ 685,84 juta. Sedangkan ekuitas menyusut 2,3% menjadi US$ 1,819 miliar. Sehingga aset perseroan meningkat 2,9% menjadi US$ 2,505 miliar. Emiten pertambangan ini menargetkan produksi batu bara pada 2022 sebanyak 37 juta - 39 juta ton. Jumlah ini hampir sama dengan target tahun lalu sebanyak 38 juta ton.
Selain itu, Bayan Resources memperkirakan akan meraup pendapatan antara US$3,2 miliar - US$3,4 miliar sepanjang 2022. Hal ini mempertimbangkan rata-rata harga jual (ASP) di kisaran US$85 - US$90 per metrik ton (MT)dan dengan harga rata-rata di pasar Newcastle sekitar US$220 per ton.
Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…
Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…
Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…
Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…
Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…
Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…