Menagih Janji IPO BUMN dan Anak Usahanya

Ahmad Nabhani 

Meski pasar modal Indonesia berhasil mencatatkan jumlah IPO terbanyak di Asia Tenggara menurut laporan Ernst & Young (EY), baik dari sisi jumlah emiten maupun dana yang dihimpun. Namun faktanya, angkanya tak sebanding dengan jumlah partisipasi perusahaan BUMN yang memanfaatkan pendanaan di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Disebutkan,saat ini baru ada 23 BUMN yang melakukan penawaran umum di pasar modal. Padahal, jumlah BUMN saat ini mencapai 82 perusahaan. Selain itu, jumlah BUMN dan anak usaha yang melantai di pasar modal masih kecil bila dibandingkan dengan negara tetangga. Padahal masuknya perusahaan BUMN maupun anak perusahaan BUMN untuk melakukan penawaran umum di pasar modal akan dapat memperkuat finansial perusahaan, meningkatkan nilai perusahaan, serta meningkatkan daya saing perusahaan, yang pada akhirnya secara agregat, perusahaan-perusahaan BUMN tersebut dapat memperkuat stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Setidaknya banyak pertimbangan, mengapa BUMN dan anak usahanya sulit IPO. Disampaikan Menteri BUMN, Erick Thohir, pihaknya tidak ingin IPO BUMN hanya sekedar listing tetapi harus di lihat kesehatan perusahaan dan bisa menjadi tanggung jawab orang berinvestasi, bukan hanya listing gaya gayaan. Oleh karena itu, dirinya mengaku masih mereview beberapa BUMN yang sudah terdaftar di bursa saham. “Langkah ini menjadi tanggung jawab pemegang saham kepada investor dan masyarakat bahwa perseroan yang melakukan IPO adalah mereka yang kuat bisnisnya,”ujarnya.

BUMN go public sendiri merupakan bagian dari transformasi, transparansi, good corporate governance. Namun demikian, hal ini bukan sekedar go public tetapi kembali fundamental dan sustainabilitynya harus ada karena dalam perjalanannya ada 28 BUMN yang sudah listing di bursa efek tetapi ada empat yang tersengal-sengal dan ini yang harus diperbaiki juga. Oleh sebab itu, lanjut Erick, jangan hanya sekedar jumlah perusahaan yang listing tetapi kuncinya adalah bisa bersaing dan sustainability.

Lanjut Erick, pihaknya tengah mempersiapkan beberapa perusahaan BUMN dan anak usahanya segera listing,”Sebanyak 8 sampai dengan 12 BUMN maupun anak usahanya ini akan kita persiapkan untuk 2021-2023, InsyaAllah dengan kerja keras kami dan dukungan dari OJK dan seluruh pemangku kebijakan terkait itu bisa kita jalankan sesuai dengan target yang kita canangkan," tandasnya.

Kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, pihaknya menyebutkan ada satu perusahaan terafiliasi BUMN yang masuk dalam pipeline IPO,“Dari 35 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, terdapat perusahaan afiliasi BUMN,”ungkapnya.

Disampaikannya, dalam dua tahun terakhir, perusahaan terafiliasi dengan BUMN yang telah mencatatkan sahamnya di BEI, selain PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), juga ada PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP). Kedepan, lanjut Yetna, diharapkan semakin banyak perusahaan termasuk BUMN dan entitas anak yang memanfaatkan pasar modal Indonesia untuk mendukung pertumbuhannya.

 Erick Siapkan 10-15 BUMN IPO, LinkAja sampai Anak Pertamina!

Sementara Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury menuturkan, telah menargetkan penawaran umum perdana atau IPO BUMN dan anak usahanya hingga 14 perusahaan dalam 4 tahun ke depan. Kementerian BUMN menargetkan ada dua IPO jumbo yang akan dilaksanakan oleh dua anak usaha BUMN. Kedua anak usaha tersebut yakni anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), PT Dayamitra Telekomunikasi atau mitratel dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). "Sebelum IPO, PGE dan akan penggabungan dengan geothermal lainnya yang saat ini dimiliki PLN dan juga Geo Dipa. Jadi saat ini untuk geothermal fokus kami melakukan konsolidasi melihat kemungkinan menggabungkan aset-aset geothermal," jelasnya.

Penggabungan aset-aset geothermal milik tiga BUMN yakni PT Pertamina Geothermal Energy, PT PLN Gas dan Geothermal, dan PT Geo Dipa Energy (Persero) mencakup yang ada di pengelolaan wilayah kerja geothermal sendiri ataupun pembangkit yang terkait geothermal. Asal tahu saja, performa perusahaan BUMN rata-rata naik sejak masuk menjadi emiten di bursa melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau IPO.

Saat ini sudah tercatat 15 BUMN dan 21 anak BUMN, di mana dari 20 besar kapitalisasi pasar seluruh perusahaan yang tercatat di BEI terdapat 5 BUMN dan anak BUMN yang masuk ke dalam daftar tersebut. Dimana secara fundamental, perusahaan-perusahaan tercatat BUMN dan anak BUMN mencatatkan kinerja keuangan yang baik. Sejak IPO, rata-rata perusahaan mencatatkan kenaikan performa yang cukup signifikan dari sisi pertumbuhan aset, pendapatan dan juga laba bersih.

Selain sisi fundamental, kinerja emiten BUMN juga tercermin dari valuasi perusahaan-perusahaan tersebut di pasar, dimana rata-rata perusahaan tercatat BUMN dan anak BUMN mencatatkan valuasi yang terus bertumbuh secara jangka panjang sejak IPO

BERITA TERKAIT

Melanggar Pasal 17 UU Kekuasaan Kehakiman - Perlu Didalami Dugaan Keterkaitan Hakim Agung Syamsul Maarif dkk

Refleksi akhir tahun 2024 Mahkamah Agung (MA) bertema ”Integritas Kuat, Peradilan Bermartabat”, yang disampaikan Ketua Mahkamah Agung RI Prof. Dr.…

Total Hadiah Rp175 Juta - Lagi, BTN Gelar Anugerah Jurnalistik dan Foto 2025

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali menggelar Anugerah Jurnalistik dan Foto untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75…

Diduga Diperdaya Oleh Pialang - Investor Minta Kepastian Hukum dan Perlindungan Bappebti

Kepastian hukum dalam berinvestasi menjadi hal penting bagi investor dan termasuk industri bursa berjangka dalam meningkatkan nilai transaksi dan pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Melanggar Pasal 17 UU Kekuasaan Kehakiman - Perlu Didalami Dugaan Keterkaitan Hakim Agung Syamsul Maarif dkk

Refleksi akhir tahun 2024 Mahkamah Agung (MA) bertema ”Integritas Kuat, Peradilan Bermartabat”, yang disampaikan Ketua Mahkamah Agung RI Prof. Dr.…

Total Hadiah Rp175 Juta - Lagi, BTN Gelar Anugerah Jurnalistik dan Foto 2025

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali menggelar Anugerah Jurnalistik dan Foto untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75…

Diduga Diperdaya Oleh Pialang - Investor Minta Kepastian Hukum dan Perlindungan Bappebti

Kepastian hukum dalam berinvestasi menjadi hal penting bagi investor dan termasuk industri bursa berjangka dalam meningkatkan nilai transaksi dan pertumbuhan…