Kerja Sama Indonesia-Amerika Serikat dari Vaksin hingga Perdagangan

NERACA

Jakarta - Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) berpotensi untuk ditingkatkan dari nilai perdagangan saat ini sekitar USD 30 miliar. Nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan perdagangan bilateral antara Amerika Serikat dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Duta Besar AS untuk Indonesia H.E. Sung Kim meyakini adanya kepentingan dan komitmen yang kuat dari kedua negara. Dari Courtesy Call virtual yang diterima oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, membahas isu terkait upaya peningkatan kerja sama bidang ekonomi secara bilateral, penanggulangan pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Amerika Serikat menyampaikan keprihatinan atas masa sulit yang dihadapi Indonesia karena pandemi Covid-19. Pemerintah Amerika Serikat mendonasikan 4 juta dosis vaksin Moderna yang dijadwalkan akan segera tiba, beserta bantuan teknis dan medis lainnya serta oksigen,” ujar Sung Kim.

Sung Kim mengharapkan hubungan ekonomi termasuk di bidang perdagangan dan investasi kedua negara dapat terus bertumbuh. Terdapat berbagai prospek investasi dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang tertarik kepada Indonesia.

“Kita dapat meningkatkan nilai perdagangan hingga dua atau tiga kali lipat, mengingat Indonesia merupakan negara ekonomi terbesar di ASEAN. Terdapat banyak ruang untuk perdagangan kedua negara,” ulas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang sepakat bahwa neraca perdagangan bilateral kedua negara dinilai masih kecil. Optimisme tersebut ditanggapi dengan pernyataan setuju dari Dubes AS.

Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi atas dukungan dan suplai vaksin Moderna dari Amerika Serikat. “Dukungan vaksin dapat membantu dan meningkatkan level kepercayaan para tenaga kesehatan dan para garda depan,” tutur Airlangga yang juga merupakan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).

Airlangga juga menjelaskan, “bahwa dalam melayani kebutuhan masyarakat dalam perawatan medis selama masa pandemik, Pemerintah menggunakan medical devices baik dari dalam negeri maupun impor.  Hal ini didukung dengan relaksasi bea masuk.”

Pertemuan ini juga membahas prospek kerja sama energi terbarukan. Airlangga memaparkan, berbagai potensi sumberdaya energi terbarukan seperti matahari, angin, dan panas bumi di Indonesia.

Pemerintah saat ini tengah mendorong penggunaan panel surya di beberapa pulau seperti Batam dan Bintan melalui solar program, untuk menaikkan pasar permintaan panel surya. Indonesia terbuka untuk kerjasama dengan AS guna mendorong percepatan transisi menuju energi terbarukan di Indonesia. 

Sebelumnya, Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi pun mengakui, AS merupakan salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia. Begitu pula sebaliknya, Indonesia adalah mitra dagang penting bagi AS. Total perdagangan kedua negara pada 2020 mencapai USD 27,2 miliar dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD 10,04 miliar.

AS juga merupakan 10 besar investor terbesar Indonesia. Pada 2020, nilai investasi AS ke Indonesia tercatat mencapai USD 480,1 juta. “Hubungan kedua negara perlu terus diperkuat dan ditingkatkan sehingga potensi perdagangan dapat terus tumbuh dan investasi AS di Indonesia dapat semakin meningkat,” ungkap Lutfi.

Kepala United States Trade Representative (USTR) Duta Besar (Dubes) Katherine Tai menambahkan, program prioritas kebijakan perdagangan masing-masing dan sepakat untuk bersama memperkuat hubungan dagang Indonesia–AS, termasuk dalam mendorong pemulihan ekonomi kedua negara melalui perdagangan.

Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama baik di tingkat bilateral, regional, hingga multilateral untuk mendorong pemulihan ekonomi kedua negara pasca-Covid-19.  

Selain itu, kedua negara juga sepakat akan melanjutkan pembahasan kerja sama perdagangan dan ekonomi bilateral melalui forum reguler Trade and Investment Framework Agreement (TIFA).

Seperti diketahui, total perdagangan Indonesia-AS pada periode Januari—April 2021 tercatat sebesar USD 10,87 miliar atau meningkat 21,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke AS sebesar USD 7,63 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari AS sebesar USD 3,23 miliar.

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Kebijakan Tarif AS Turunkan ICP Februari 2025

 Kebijakan Tarif AS Turunkan ICP Februari 2025 Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah menetapkan…

Pembangunan Refinery Jadi Game Changer Pertumbuhan Industri Petrokimia

Pembangunan Refinery Jadi Game Changer Pertumbuhan Industri Petrokimia Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung upaya Kementerian Energi dan Sumber Daya…

Kemendag Bersama Satgas Pastikan Distributor MinyaKita Taati Aturan

  Kemendag Bersama Satgas Pastikan Distributor MINYAKITA Taati Aturan Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Satgas Pangan  Polri melakukan inspeksi…

BERITA LAINNYA DI Industri

Kebijakan Tarif AS Turunkan ICP Februari 2025

 Kebijakan Tarif AS Turunkan ICP Februari 2025 Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah menetapkan…

Pembangunan Refinery Jadi Game Changer Pertumbuhan Industri Petrokimia

Pembangunan Refinery Jadi Game Changer Pertumbuhan Industri Petrokimia Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung upaya Kementerian Energi dan Sumber Daya…

Kemendag Bersama Satgas Pastikan Distributor MinyaKita Taati Aturan

  Kemendag Bersama Satgas Pastikan Distributor MINYAKITA Taati Aturan Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Satgas Pangan  Polri melakukan inspeksi…