Indoritel Yakin Target Pendapatan Tercapai

NERACA

Jakarta – Sampai dengan akhir tahun 2020, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) holding entitas asosiasi PT Indomarco Prismatama (Indomaret), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Fastfood Indonesia Tbk (FAST) dan induk usaha PT Mega Akses Persada (FiberStar) optimitis dapat meraih pendapatan sekitar Rp 400 miliar atau naik dari realiasi 2019 sebesar Rp 257,80 miliar.”Hingga semester pertama 2020, pendapatan sudah mencapai Rp 200-an miliar," kata Direktur Keuangan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, Kiki Yanto Gunawan di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, untuk memacu target tersebut, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 600 miliar. Hingga paruh pertama 2020, capex yang terserap sekitar Rp 300 miliar. Dana belanja modal mayoritas digunakan untuk menambah jaringan infrastruktur serat optik FiberStar PT Mega Akses Persada. Sepanjang 2019, Fiberstar mencatat gelaran kabel tumbuh 41,24% menjadi 17.661 km dan peningkatan cakupan layanan di kota/kabupaten menjadi 103 kota/kabupaten, atau naik 11,96% dari 2018. Fiberstar juga membukukan pertumbuhan 240,25% untuk peningkatan HomeConnected Fiber Star menjadi 66.976 unit dan peningkatan 70,85% jumlah HomePassed Fiberstar menjadi 451.266 unit.

Kata Presiden Direktur PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, Haliman Kustedjo, pada semester dua 2020 perseroan akan menambah sekitar 200-300 toko Indomaret. Dari total target itu, sekitar 27-30% merupakan franchise, dan sisanya milik perusahaan. "Bisa saja kami akan buka Indomaret lebih dari itu, tergantung situasi pandemi ke depan, apakah penanganan Covid-19 membaik atau ada kabar vaksin dan lainnya," kata Haliman.

Dirinya menambahkan, wilayah ekspansi akan menyasar Indonesia Timur seperti Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara. "Dimana ada warga yang memiliki daya beli, kami akan buka toko di sana. Untuk Sumatera sudah kami buka, kami sedang merintis di Sulewesi yang dimulai tahun lalu,"ujarnya.

Dia menjelaskan, rata-rata untuk membangun satu gerai Indomaret dibutuhkan investasi Rp 1,2 miliar- Rp 1,5 miliar. Dananya digunakan untuk biaya sewa ruko, renovasi, biaya tambah daya lisrik, perizinan dan kelengkapan toko. Sementara hingga semester I-2020, perusahaan telah menambah sekitar 400 gerai Indomaret. Sepanjang 2019 Indomaret menambah lebih 1.200 gerai baru, sehingga total pada akhir 2019 tercatat sebanyak 17.622 gerai di seluruh Indonesia. Indomaret juga telah menambah unit distribution center agar dapat mempercepat jalur distribusi ke gerai-gerai. Adapun hasil RUPST memutuskan perusahaan tidak membagikan dividen. Dananya diguakan untuk memperkuat struktur permodaan perusahaan seperti ekspansi.

 

BERITA TERKAIT

Diprediksi Capai Rp2.500 - Kemilau Harga Emas Kerek Saham ANTM

NERACA Jakarta- Melejitnya harga emas sehingga banyak diburu masyarakat memberikan dampak positif terhadap kinerja saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)…

Gurihnya Bisnis Keju dan Dividen Mulia Boga Raya

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) menetapkan pembagian dividen tunai Rp 73,12…

Minat Asing Mulai Tumbuh - Bursa Karbon Targetkan 150 Pengguna Jasa di 2025

NERACA Jakarta  - Tahun ini, Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon menargetkan sebanyak 150 pengguna jasa yang berasal dari dalam negeri…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Diprediksi Capai Rp2.500 - Kemilau Harga Emas Kerek Saham ANTM

NERACA Jakarta- Melejitnya harga emas sehingga banyak diburu masyarakat memberikan dampak positif terhadap kinerja saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)…

Gurihnya Bisnis Keju dan Dividen Mulia Boga Raya

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) menetapkan pembagian dividen tunai Rp 73,12…

Minat Asing Mulai Tumbuh - Bursa Karbon Targetkan 150 Pengguna Jasa di 2025

NERACA Jakarta  - Tahun ini, Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon menargetkan sebanyak 150 pengguna jasa yang berasal dari dalam negeri…