NERACA
Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp3,5 per lembar atau setara Rp7,35 miliar kepada pemegang saham dari total laba Rp 27,27 miliar atau 26,95%. “Rasio pembayaran dividen berbeda dari porsi pembagian dividen pada tahun sebelumnya yakni Rp5,25 miliar atau 10,28% dari laba bersih tahun 2018,”kata Direktur PT Wismilak Inti Makmur Tbk, Lucas Firman Djajanto di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan laporan keuangan per kuartal I/2020, emiten produsen rokok ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp14,3 miliar atau meningkat 170,88% lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi lain, pendapatan Wismilak juga melonjak 19,8% secara tahunan Rp374,9 miliar. Menurut Sekretaris Perusahaan Wismilak Inti Makmur, Surjanto Yasaputera, kinerja Wismilak yang cukup menggembirakan ini merupakan hasil dari strategi yang dilakukan secara cermat dan terarah yang berfokus pada 3 hal utama, yakni; optimalisasi kapasitas produksi, peningkatan kualitas produk dan penetrasi pasar.
Dalam hal optimalisasi kapasitas produksi, Wismilak telah melakukan relokasi fasilitas produksi sebagai upaya untuk menciptakan keseimbangan volume dan efisiensi produksi Perseroan. Sedangkan untuk strategi penetrasi pasar, Wismilak telah melakukan market test sebagai penetrasi awal, dengan menghadirkan 2 produk unggulan baru pada 2019 di segmen SKT (Sigaret Kretek Tangan) dengan jenama Wismilak Satya dan SKM (Sigaret Kretek Mesin) dengan jenama Diplomat Evo.
Surjanto mengakui, pertumbuhan penjualan tahun ini didorong oleh produk baru tersebut. Disampaikannya, produk-produk baru perseroan berada rentang harga terjangkau, sementara segmen produk di rentang harga yang terjangkau, menurut Surjanto, cenderung lebih diminati belakangan ini.
Pemicunya ada dua yakni naiknya harga produk-produk rokok di tier 1 akibat harga jual eceran (HJE) yang meningkat di tahun 2020 serta daya beli masyarakat yang melemah di tengah situasi pandemi. “Produk rokok yang kami luncurkan beberapa waktu terakhir ini berada dalam range (harga) yang cukup affordable sehingga bisa menjadi alternatif pengganti buat konsumen yang merasa rokok sebelumnya terlalu mahal harganya,” ungkap Surjanto.
Sejauh ini, penjualan SKT Wismilak Satya menyasar beberapa titik di wilayah Sumatera Barat dan Jawa Barat, sedangkan penjualan SKM Diplomat Evo menyasar daerah Cirebon, beberapa wilayah di Jawa Barat, serta beberapa wilayah di Pulau Sumatera. Berbekal pengalaman sukses dari peluncuran produk baru, WIIM rencananya masih akan meluncurkan satu produk baru berjenis SKM reguler pada paruh kedua tahun ini.
Sayangnya, Surjanto masih enggan merinci rentang harga maupun segmen pasar yang ingin dibidik melalui peluncuran produk baru. Yang terang, dengan strategi serta capaian yang sudah didapat, WIIM mengaku optimis mampu melanjutkan tren pertumbuhan kinerja sampai tutup tahun nanti.
Wismilak hingga saat ini belum merilis data kinerja semester I/2020, namun perseroan menyatakan terdapat kenaikan volume penjualan yang cukup signifikan dengan total volume penjualan meningkat 34% yoy pada kuartal II/2020, lebih tinggi dari volume penjualan yang naik 20% yoy pada kuartal I/2020.
Terkait belanja modal, Wismilak menganggarkan biaya sebesar Rp20 miliar hingga Rp30 miliar untuk pemeliharaan mesin mengingat kapasitas produksi yang relatif masih cukup banyak.”Total kapasitas produksi kita untuk SKM itu ada 4 miliar batang per tahun, masih sangat cukup terutama kalau dilihat aturan cukainya untuk tier dua maksimum 3 miliar batang. Untuk SKT akan bertambah seiring dengan pertambahan tenaga kerja yang kita butuhkan. Jadi sampai saat ini kamu belum berencana menambah kapasitas apapun,” jelas Surjanto.
Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…
Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…
Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…
Penetrasi dan ramaikan pasar AC dalam negeri, Xiaomi Indonesia meluncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter dengan…
Dari limbah sampah menjadi berkah, hal inilah yang dilakukan Zara Tentriabeng (43), pemilik Hexagon yang memproduksi perhiasan berbahan baku limbah…
Program pemerintahan Prabowo Gibran dalam mewujudkan ketanan pangan, rupanya telah dilakukan kelompok tani (Poktan) Mekar Permai di Pamulang, Tangerang Selatan…