Ini Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

Orang tua tentu ingin melindungi anak-anaknya dari penyakit. Untuk itu, ketahui cara meningkatkan daya tahan tubuh anak agar tubuhnya imun sejak usia dini. Daya tahan tubuh ibarat mekanisme pertahanan tubuh anak dalam melawan penyakit. Ketika tubuh dalam kondisi sehat, sistem kekebalan tubuh berarti sedang bekerja optimal. Namun ada kalanya, daya tahan tubuh drop sehingga anak rentan sakit.

Ada banyak cara yang dapat orang tua lakukan untuk meningkatkan daya tubuh anak dalam melawan berbagai kuman, virus, dan bakteri. Upaya ini dapat meningkatkan sistem pertahanan tubuh mereka dengan menerapkan kebiasaan sehat. Berikut cara meningkatkan daya tahan tubuh anak agar lebih sehat dan kuat.

Penuhi kebutuhan susu

Anak-anak yang diberi ASI seringkali lebih sehat dan lebih sedikit alergi karena ia mendapat antibodi pelindung dari kolostrum yang diproduksi oleh ASI sang ibu. Bayi yang mendapat ASI eksklusif setidaknya selama enam bulan pertamanya akan lebih mungkin mengurangi risiko infeksi dan alergi.

ASI mengandung antibodi penambah imun dan sel darah putih. Ini semua berperan menangkal beragam penyakit seperti infeksi telinga, alergi, diare, pneumonia, meningitis, infeksi saluran kemih, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Bahkan studi menunjukkan bahwa ASI dapat meningkatkan kekuatan otak bayi dan membantu melindunginya terhadap diabetes, radang usus, dan beberapa jenis kanker di kemudian hari.

Bagi balita atau anak-anak yang lebih besar, dapat mengonsumsi susu sapi atau kambing untuk meningkatkan antibodinya. Jika anak tak begitu suka susu, campurkan susu dalam jus, smoothie, atau minuman kesukaannya agar mereka tetap mendapatkan asupan nutrisi yang penting untuk pertumbuhannya.

Perbanyak buah dan sayur

Wortel, kacang hijau, jeruk, stroberi merupakan makanan mengandung fitonutrien yang berfungsi untuk meningkatkan daya tubuh anak. Fitonutrien dapat meningkatkan produksi sel darah putih sehingga mampu melawan infeksi dan virus. Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan kaya fitonutrien dapat melindungi anak dari penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung di usia dewasa.

Selain itu, sayuran yang mengandung belerang atau sulfur seperti brokoli, kangkung, dan bayam, serta sayuran berdaun gelap lainnya sarat vitamin B yang membantu kerja detoksifikasi tubuh dari polusi atau paparan kimia.

Jika anak menolak atau tak doyan sayur, cobalah diolah dengan bentuk sajian lain seperti dicampur dalam jus atau smoothie, atau digiling halus bersama bakso atau makanan favoritnya.

 Jangan lewatkan imunisasi

Ikuti saran dokter anak mengenai jadwal vaksinasi anak. Imunisasi dimulai pada masa bayi dan terus hingga ia besar untuk mencegah campak, gondong, cacar air, maupun infeksi dan virus lain. Bagi anak yang mengidap asma atau kondisi kesehatan kronis lainnya, pastikan juga mendapat vaksin flu setiap tahun agar tak memperparah kondisinya. Tak lupa jika bepergian ke luar negeri, mintalah saran pada dokter mengenai vaksinasi yang diperlukan anak.

Prioritaskan waktu tidur

Direktur Pusat Pendidikan dan Penelitian Pediatrik Holistik di rumah sakit anak Boston dr. Kathi Kemper mengatakan hal yang sama juga berlaku untuk anak-anak. Terlebih bayi hingga usia prasekolah yang masih butuh tidur siang untuk memaksimalkan daya tahan tubuhnya.

"Bayi memerlukan waktu tidur hingga 16 jam sehari, balita sekitar 11 hingga 14 jam, dan anak-anak prasekolah membutuhkan 10 hingga 13 jam. Jika anak tidak bisa atau tidak mau tidur siang, cobalah untuk membaringkannya lebih awal," ujar Kemper..

Biarkan anak bermain di luar rumah

Tak ada salahnya membiarkan anak bermain di luar rumah ketimbang hanya terkurung di dalam ruangan. Bermain di luar tidak hanya untuk membuat tubuhnya aktif bergerak dan menghirup udara segar, tetapi juga agar mereka mendapatkan vitamin D dari sinar matahari.

Ingatkan rajin mencuci tangan

Selain membiarkan anak bereksplorasi di luar ruangan, ajari mereka untuk selalu mencuci tangan setelah melakukan aktivitas apa pun. Tangan merupakan media transmisi kuman dan virus. Setelah bersin, batuk, dari kamar mandi, usai bermain di luar, menyentuh hewan, langsung minta mereka mencuci tangan.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…