Realisasi Swasembada Kedelai Sudah Mendesak

NERACA

Jakarta – Tingginya kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional sudah waktunya diatasi dengan membangun kemandirian berupa swasembada. Program swasembada kedelai harus segera dilakukan untuk memasok kebutuhan lokal yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

Pengamat pertanian, Teguh Boediyana menyatakan, hal mendesak yang harus segera dilakukan saat ini adalah merealisasikan program swasembada kedelai nasional.

“Kebijakan impor kedelai tidak selalu mampu menyelesaikan persoalan terus meningkatnya kebutuhan kedelai di pasar lokal apalagi dalam jangka panjang. Terlebih kebijakan pembebasan bea masuk belum lama ini tidak serta merta bisa menekan harga kedelai,” katanya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurutnya, kebijakan bebas bea masuk impor kedelai belum sepenuhnya direspon oleh pasar karena importir masih enggan menggunakan harga sebelum ada kebijakan tersebut, sehingga harga jual kedelai masih tinggi.

Dia menambahkan, upaya swasembada juga mendesak dilakukan karena produksi kedelai domestik diperkirakan terus merosot di tengah melonjaknya harga dunia yang mengalami tren kenaikan.

Penyebab merosotnya produksi kedelai diperkirakan karena semakin meluasnya praktik alih fungsi lahan termasuk pengalihan penggunaan lahan untuk tanaman padi.

Saat ini produksi kedelai lokal tercatat rata-rata hanya 900 ribu ton pertahun atau sekali musim di akhir tahun lalu. Padahal kebutuhan kedelai nasional mencapai 1,7 juta ton pertahun. Kekurangan pasokan kedelai itu kemudian ditutup dari keran impor.

“Karena instrumen bea masuk impor kedelai saat ini juga belum mampu menekan kenaikan harga di tingkat lokal, maka swasembada harus segera direalisasikan,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Panestu menyatakan, pemerintah menjalin koordinasi dengan kalangan asosiasi petani kedelai, perajin tempe dan tahu serta pihak terkait untuk mengatasi permasalahan akibat kenaikan harga kedelai di pasaran.

Menurut Mendag, komunikasi dan koordinasi dilakukan untuk memberikan kepastian bagi perajin tempe dan tahu serta mengetahui kondisi sebenarnya terkait permasalahan kedelai.

“Kita sudah lakukan rapat koordinasi dan bertemu dengan importir, pedagang dan asosiasi perajin tahu. Kenaikan terjadi karena harga di pasaran dunia juga naik,” tuturnya.

Pemerintah menyikapi masalah kenaikan harga kedelai dalam negeri dengan cara penurunan bea masuk impor kedelai dari 5% menjadi nol persen.

Dia menambahkan, pemerintah melakukan mekanisme penyelesaian masalah kenaikan harga kedelai melalui komunikasi dan koordinasi seperti yang dilakukan pada 2008.

“Di sisi lain pemerintah juga memikirkan bagaimana memfasilitasi dan membantu perajin tempe dan tahu. Di luar itu juga dipikirkan bagaimana meningkatkan produksi dalam negeri,” katanya.

Harga kedelai saat ini mencapai sekitar Rp6.800/kg padahal sebelumnya berkisar Rp5.500/kg.

BERITA TERKAIT

Kelola Energi di Tengah Konflik

NERACA Jakarta – Pemerintah tengah menyoroti konflik Timur Tengah yang berkepanjangan berimbas pada ketahanan energi global. Adanya volatilitas (volatility), ketidakpastian (uncertainty), komplesitas (complexity),…

Jodohkan IKM Pangan dan Furnitur dengan Ritel

NERACA Jakarta – Upaya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong kemandirian Industri Kecil Menengah (IKM) salah satunya dilakukan melalui dukungan terhadap kemitraan…

Ketegangan di Timur Tengah Menaikan ICP April 2024

NERACA Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan rata-rata Harga Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude…

BERITA LAINNYA DI Industri

Kelola Energi di Tengah Konflik

NERACA Jakarta – Pemerintah tengah menyoroti konflik Timur Tengah yang berkepanjangan berimbas pada ketahanan energi global. Adanya volatilitas (volatility), ketidakpastian (uncertainty), komplesitas (complexity),…

Jodohkan IKM Pangan dan Furnitur dengan Ritel

NERACA Jakarta – Upaya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong kemandirian Industri Kecil Menengah (IKM) salah satunya dilakukan melalui dukungan terhadap kemitraan…

Ketegangan di Timur Tengah Menaikan ICP April 2024

NERACA Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan rata-rata Harga Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude…