Penjualan Bisnis Recycle INOV Meningkat 4,4%

NERACA

Jakarta - Kuartal pertama 2024, PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) mencatatkan penjualan tumbuh 4,4% atau mencapai Rp151,6 miliar dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp145 miliar. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, lonjakan ini terutama disebabkan oleh kinerja yang kuat dari produk Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF) yang memberikan kontribusi sebesar 76% dari total penjualan, menunjukkan peningkatan 20,1% dari tahun sebelumnya.

Perusahaan daur ulang limbah PET terkemuka dan terbesar di Indonesia ini juga berhasil mencatat laba kotor sebesar Rp24,4 miliar. Namun, dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, INOV mengalami rugi kurs karena mayoritas utangnya berdenominasi dalam dolar AS. Jika mengeluarkan nilai rugi kurs tersebut dan menghitung secara murni operasional INOV, perusahaan mencatat laba usaha sebesar Rp2,3 miliar pada kuartal 1-2024.“Proyeksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengindikasikan bahwa timbulan sampah plastik dapat mencapai 9,9 juta ton pada tahun 2025, hal ini membuat INOV optimis akan masa depan bisnis daur ulang plastik." kata Direktur INOV, Victor Choi.

Selama ini, perusahaan  terus mempertahankan dan meningkatkan kapasitas produksinya yang sehat, yang saat ini mencapai 40.000 ton per tahun, guna memenuhi dan mengimbangi peningkatan permintaan akan bahan yang berkelanjutan. Komitmen INOV untuk memperluas kemampuan daur ulangnya terlihat dari jejak operasionalnya, dengan fasilitas pencucian di Solo, Mojokerto, Medan, Makassar, dan Subang, serta pabrik re-PSF di Tangerang, Solo, Mojokerto, dan Medan.

Penambahan fasilitas pencucian di Subang, Jawa Barat, dengan kapasitas 12.000 ton per tahun, dan pabrik re-PSF dengan kapasitas produksi 7.200 ton per tahun, semakin mengukuhkan posisi INOV sebagai perusahaan daur ulang terkemuka. Strategi yang diterapkan INOV untuk mempertahankan kinerjanya adalah dengan membangun fasilitas pencucian dan pusat daur ulang di lokasi-lokasi yang strategis, yaitu di Tangerang, Solo, Mojokerto, Salatiga, Palembang, Medan, dan Makassar. Fasilitas-fasilitas ini memungkinkan pengumpulan dan pengolahan bahan baku berupa sampah botol plastik PET yang dikumpulkan dari berbagai daerah secara terintegrasi.

Hasil produksi INOV banyak digunakan sebagai bahan mentah untuk berbagai produk yang sering ditemui sehari-hari. Serat non-woven yang dihasilkan adalah bahan baku manufakturing untuk berbagai industri seperti otomotif dan garmen. Sementara Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF) sebagai kontributor penjualan terbesar kuartal ini juga kerap digunakan untuk menghasilkan produk rumah tangga seperti bantal, selimut dan bed cover.

BERITA TERKAIT

Grab Businees Forum - Genjot Produktivitas Bisnis Yang Efisien Jadi Tantangan

Prospek pertumbuhan ekonomi ke depan masih tumbuh positif. Terlebih hajatan pemilu kemarin, stabilitas politik dan keamanan tetap terjaga dan ini…

Hari Jadi Ke-44 Perpusnas - Wapres Canangkan Gerakan Literasi Desa

Dalam rangka hari jadi ke-44 Perpustakaan Nasional dan juga hari Buku Nasional 2024, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mencanangkan…

Golden Energy Tebar Dividen Rp1,36 Triliun

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) menyepakati untuk membagikan dividen senilai US$85…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Grab Businees Forum - Genjot Produktivitas Bisnis Yang Efisien Jadi Tantangan

Prospek pertumbuhan ekonomi ke depan masih tumbuh positif. Terlebih hajatan pemilu kemarin, stabilitas politik dan keamanan tetap terjaga dan ini…

Hari Jadi Ke-44 Perpusnas - Wapres Canangkan Gerakan Literasi Desa

Dalam rangka hari jadi ke-44 Perpustakaan Nasional dan juga hari Buku Nasional 2024, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mencanangkan…

Golden Energy Tebar Dividen Rp1,36 Triliun

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) menyepakati untuk membagikan dividen senilai US$85…