Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA

Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak terhadap ekonomi dunia akan kekhawatiran kenaikan harga minyak dunia. Selain itu, dampak lainnya juga terhadap kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) di pasar modal Indonesia.

Menurut Ekonom Eisenhower Fellowships Indonesia, Bambang S. Brodjonegoro, sentimen utama bagi pergerakan IHSG saat ini adalah tingkat suku bunga yang tinggi oleh The Fed,“Kita lihat IHSG sebelum ramai Iran Israel, masalah utamanya adalah tingkat suku bunga tinggi yang lebih berpengaruh pada IHSG. Jika ada keputusan The Fed yang tidak sesuai market, maka terjadi capital outflow. Di Indonesia instrumennya ada dua  yaitu SBN maupun saham,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, pemegang saham di IHSG dari asing terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok jangka panjang dan jangka pendek atau hit and run. Dalam kondisi seperti saat ini, menurutnya, kelompok jangka pendek akan memindahkan aset mereka ke safe haven seperti dolar AS atau obligasi AS. Oleh karena itu, dirinya lebih melihat akan ada tekanan IHSG tapi tekanan itu juga dibagi dengan dampak tingkat bunga yang tinggi. “Jika dilihat sebab akibatnya Iran Israel bersitegang, maka Dolar AS dan treasury bond akan dicari terus, itu menyebabkan tekanan IHSG karena orang memilih Dolar AS,” jelasnya.

Meskipun begitu, menurut Bambang, dengan banyaknya emiten besar yang membagikan dividen, diharapkan dapat meredam tekanan pada IHSG. Sementara Head of Equities Investment Berdikari Manajemen Investasi, Agung Ramadoni seperti dikutip Kontan memprediksi tekanan eskalasi konflik di Timur Tengah bakal makin membuat IHSG berfluktuasi.

Agung melihat kemungkinan IHSG bakal terkena tekanan jual dan melemah tipis dalam jangka pendek. Dia memprediksi pada bulan April ini IHSG bakal bergerak dalam rentang support 7.145-7.200 dan resistance 7.375-7.400."Memanasnya konflik antara Iran dan Israel berpotensi membuat investor lebih mencari asset class yang cenderung aman dan outflow pada pasar saham,"ujarnya.

CEO Edvisor Profina Visindo, Praska Putrantyo menambahkan, dampak dari konflik Iran vs Israel yang merembet pada ketegangan di Timur Tengah bisa berdampak signifikan. Terlebih jika menyulut lonjakan harga komoditas energi, seperti efek saat krisis Rusia vs Ukraina. Secara umum, kondisi ini berpotensi mendorong kenaikan inflasi global. Sekaligus kembali menunda pemangkasan suku bunga acuan untuk waktu yang lebih lama. Tingginya inflasi juga menimbulkan spekulasi perlambatan ekonomi dan pelemahan kurs.

Dalam skenario tersebut, Praska menaksir pasar saham akan bergerak sideways hingga akhir semester I-2024. Pelaku pasar akan terlebih dulu menunggu rilis kinerja emiten dan perkembangan isu geopolitik di Timur Tengah yang rawan memantik lonjakan harga komoditas energi. Dengan kondisi ini, Praska memilih saham minyak dan gas serta batubara sebagai pilihan. Kemudian sektor barang konsumsi primer dan non-primer, serta saham telekomunikasi. Saran dia, cermati peluang buy on weakness pada ASII, INDF, TLKM, BRPT dan PTRO. 

BERITA TERKAIT

Adira Finance Bukukan Laba Bersih Rp432 Miliar

Di kuartal pertama 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membukukan peningkatan laba bersih sebesar 4%…

BTN Sayangkan Demo Anarkis di Kantor Pusat BTN

Aksi demonstrasi yang terjadi di kantor pusat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mulai meresahkan, pada hari kedua aksi unjuk…

Bank BJB Cetak Laba Bersih Rp453 Miliar

Di kuartal pertama 2024, bank bjb berhasil meraup laba sebelum pajak hingga Rp453 miliar tumbuh 1,6% year on year (yoy)…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Adira Finance Bukukan Laba Bersih Rp432 Miliar

Di kuartal pertama 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membukukan peningkatan laba bersih sebesar 4%…

BTN Sayangkan Demo Anarkis di Kantor Pusat BTN

Aksi demonstrasi yang terjadi di kantor pusat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mulai meresahkan, pada hari kedua aksi unjuk…

Bank BJB Cetak Laba Bersih Rp453 Miliar

Di kuartal pertama 2024, bank bjb berhasil meraup laba sebelum pajak hingga Rp453 miliar tumbuh 1,6% year on year (yoy)…