Danai Modal Kerja, ARKO Absen Bagi Dividen

NERACA

Jakarta - Danai modal kerja menjadi pertimbangan PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) memutuskan tidak membagikan dividen pada tahun ini. Keputusan perserpan telah memperoleh restu para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung pada awal April 2023 lalu. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Direktur Utama ARKO, Aldo Henry Artoko mengatakan, laba tersebut akan perseroan gunakan sebagai modal ekspansi. Karenanya, pada tahun ini perseroan absen menebar dividen kepada para pemegang saham."Sebesar Rp 2 miliar akan digunakan sebagai dana cadangan. Sisa laba bersih sebesar Rp 37,2 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan untuk mendukung ekspansi perseroan,” ujarnya.

Selain itu, RUPST juga menyetujui rencana ARKO untuk membangun PLTA baru melalui anak usaha, PT Arkora Hydro Malili. Bahkan, proyek ini telah melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Tomoni 2 x 5 MW dengan PT PLN (Persero).

Disampaikan Aldo, perjanjian ini berlaku selama 25 tahun sejak Commercial Operation Date (COD), sebagai tanda pengembangan berkelanjutan ARKO dalam jangka panjang. Perlu diketahui, Arkora Hydro merupakan salah satu portofolio milik Grup Astra (ASII) melalui PT Energia Prima Nusantara – anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) – dengan porsi 26,55% saham.

Sepanjang tahun 2023, ARKO membukukan laba bersih Rp39,07 miliar turun 25,8% dibandingkan laba tahun sebelumnya Rp52,66 miliar. Perseroan menjelaskan, penurunan laba bersih disebabkan oleh anjloknya pendapatan ARKO hingga 27,87% selama tahun berjalan. Pendapatan emiten yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT) itu parkir di posisi Rp178,79 miliar lebih rendah dbandingkan dengan tahun sebelumnya Rp247,88 miliar.

Disebutkan, segmen yang berkontribusi paling besar adalah jasa konstruksi yang mencapai Rp123,03 miliar dan penjualan listrik Rp45,13 miliar. PT PLN tercatat menjadi klien utama perseroan dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp168,17 miliar. Seiring dengan turunnya pendapatan, beban pokok AKRO juga tercatat turun 13,2% menjadi Rp104,82 miliar. Meski begitu, laba kotor perseroan tercatat turun 41,81% pada 2023 menjadi Rp73,96 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp127,11 miliar.

 

BERITA TERKAIT

Ingria Pratama Cetak Laba Melonjak Hingga 341,3%

Emiten properti, PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (Ingria) mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal I tahun 2024. Dalam laporan keuangan yang…

Laba Bersih Petrosea Menyusut Tajam 94,4%

NERACA Jakarta -Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan batu bara PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan laba bersih US$163 ribu atau…

Mandiri Sekuritas Pasarkan SBN Retail ST012

PT Mandiri Sekuritas kembali dipercaya pemerintah untuk memasarkan instrumen investasi berbasis syariah yaitu Surat Berharga Negara (SBN) Retail jenis Sukuk…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Bersih Petrosea Menyusut Tajam 94,4%

NERACA Jakarta -Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan batu bara PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan laba bersih US$163 ribu atau…

Mandiri Sekuritas Pasarkan SBN Retail ST012

PT Mandiri Sekuritas kembali dipercaya pemerintah untuk memasarkan instrumen investasi berbasis syariah yaitu Surat Berharga Negara (SBN) Retail jenis Sukuk…

Ditopang Pendapatan Non Spesialis - Siloam Hospitals Raih Pendapatan Rp3,02 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, pendapatan konsolidasi PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik 14% menjadi Rp3,02 triliun…