AMMN Serap Biaya Eksplorasi US$6,38 Juta

NERACA

Jakarta – Sepanjang kuartal pertama 2024, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) berhasil merealisasikan total biaya eksplorasi sebesar US$6,38 juta atau setara dengan Rp101,26 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, anak usahanya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) melakukan kegiatan eksplorasi di IUPK Blok I, II, dan III yang berlokasi di Sumbawa.  Perseroan sendiri menegaskan, tidak ada aktivitas eksplorasi di Blok IV, Lampui. Kemudian biaya eksplorasi secara lebih rinci adalah US$3,18 juta untuk Blok I Batu Hijau dengan hasil 30 lubang bor, termasuk yang telah selesai maupun yang masih dalam proses dengan total 14.561,6 meter. 

Selanjutnya sebanyak US$2,61 juta digunakan untuk aktivitas eksplorasi di Blok II Elang. Hasilnya adalah pengeboran inti dengan 11 lubang sebesar 4.893 meter.  Ketiga adalah Blok III Rinti dengan biaya US$590.000 dengan hasil eksplorasi pengeboran inti 2 lubang bor termasuk yang sudah selesai atau sedang berlangsung, sejumlah 1.374 meter.

Presiden Direktur Amman Mineral Internasional, Alexander Ramlie pernah bilang, target produksi AMMN didorong oleh bijih segar berkadar tinggi dari fase 7 yang akan ditambang dan diproses.  Pada 2024, AMMN memperkirakan akan memproduksi 833.000 metrik ton kering konsentrat. “Konsentrat itu diproyeksikan mengandung 456 juta pon tembaga dan sedikit 1 juta ons emas,” kata Alexander.

Lebih rinci, AMMN menargetkan produksi emas sebesar 1.009 kilo ons emas dan produksi tembaga sebesar 456 juta pon sepanjang 2024. Sementara itu untuk Adjusted C1 cost tercatat sebesar US$0,35 per pon. Tahun ini, AMMN menganggarkan belanja modal atau capex sebesar US$2 miliar atau setara Rp31,78 triliun (kurs jisdor Rp15.853).

Disampaikan Alexander Ramlie, perseran menambah dua komponen baru untuk belanja modal yaitu infrastruktur pendukung dan desain ulang ekspansi pabrik konsentrator. “Desain ulang ekspansi pabrik konsentrator ini disebabkan oleh pengetatan standar desain yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia,” kata Alexander.

Secara lebih rinci, capex tersebut akan digunakan untuk smelter & PMR dengan belanja modal sebesar US$415 miliar,  PLTGU, LNG, dan fasilitas T&D sebesar US$438 juta, ekspansi pabrik konsentrator sebesar US$530 juta, infrastruktur pendukung sebesar US$205 juta, desain ulang ekspansi pabrik konsentrator sebesar US$114 juta dan sustaining capex sebesar US$303 juta. 

BERITA TERKAIT

Adira Finance Bukukan Laba Bersih Rp432 Miliar

Di kuartal pertama 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membukukan peningkatan laba bersih sebesar 4%…

BTN Sayangkan Demo Anarkis di Kantor Pusat BTN

Aksi demonstrasi yang terjadi di kantor pusat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mulai meresahkan, pada hari kedua aksi unjuk…

Bank BJB Cetak Laba Bersih Rp453 Miliar

Di kuartal pertama 2024, bank bjb berhasil meraup laba sebelum pajak hingga Rp453 miliar tumbuh 1,6% year on year (yoy)…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Adira Finance Bukukan Laba Bersih Rp432 Miliar

Di kuartal pertama 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membukukan peningkatan laba bersih sebesar 4%…

BTN Sayangkan Demo Anarkis di Kantor Pusat BTN

Aksi demonstrasi yang terjadi di kantor pusat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mulai meresahkan, pada hari kedua aksi unjuk…

Bank BJB Cetak Laba Bersih Rp453 Miliar

Di kuartal pertama 2024, bank bjb berhasil meraup laba sebelum pajak hingga Rp453 miliar tumbuh 1,6% year on year (yoy)…