Bidik Dana IPO Rp57,2 Miliar - Remala Abadi Buka Harga Rp188-208 Per Saham

NERACA

Jakarta- Ramaikan pasar IPO, PT Remala Abadi Tbk. (DATA) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan menawarkan harga sebesar Rp188 hingga Rp208 per saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektusnya yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Pada aksi korporasi tersebut, perseroan akan menerbitkan saham sebanyak 275 juta saham biasa dengan nominal sebesar Rp50 per saham. Saham tersebut mewakili 20% saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp188 hingga Rp208 per saham. Alhasil dana segar yang berpotensi diraup DATA adalah sebesar Rp57,2 miliar.

Nantinya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan yaitu sebesar Rp19,97 miliar akan digunakan oleh DATA untuk mengambil alih saham PT Fiber Media Indonesia (FMI) sebanyak 850 lembar saham atau setara dengan 85% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh FMI.

Kemudian sebesar Rp26,88 miliar akan digunakan untuk pembelian aset berupa Rp16,90 untuk pembelian aset tetap berupa DWDM (Dense Wavelength-Division Multiplexing), sebesar Rp6,22 miliar untuk pembelian tiang jaringan fiber optic. Sebesar Rp2,76 miliar untuk pembelian kabel fiber optic. Serta sebesar Rp976,69 juta untuk pembelian 2 aset tetap, berupa tanah dan bangunan dan ruko yang berlokasi di Ciputat dan  Cibinong.

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja seperti biaya pemasaran dan promosi. DATA menunjuk UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Rencananya, saham DATA akan dicatatkan di Bursa Efek Pada 7 Mei mendatang, dengan masa penawaran awal pada 5 hingga 22 April 2024. Kemudian masa penawaran umum pada 29 April hingga 3 Mei.

Hingga 1 Maret 2024, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatat 19 perusahaan yang melantai di bursa untuk pertama kalinya. Mereka berhasil menghimpun dana investor senilai Rp 3,45 triliun. Sebagai informasi, saat ini bursa mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan aset. Dari 17 perusahaan yang hendak melantai, 2 di antaranya calon emiten berskala besar atau memiliki aset lebih dari Rp 250 miliar.

Berdasarkan sektor, dua perusahaan memiliki bidang bisnis material dasar, dua konsumer kritikal, empat konsumer nonkritikal, lima industri, satu infrastruktur, dan tiga terkait teknologi. Sementara itu, BEI menargetkan sekitar 62 perusahaan dapat tercatat menjadi perusahaan publik lewat gelaran IPO. Adapun target penambahan investor tahun ini dipatok 2 juta investor baru, turun dari target revisi tahun 2023 di angka 2,5 juta investor. Akan tetapi angka tersebut masih di atas realisasi sepanjang tahun yang mencapai 1,8 juta investor.

BERITA TERKAIT

Bank BJB Cetak Laba Bersih Rp453 Miliar

Di kuartal pertama 2024, bank bjb berhasil meraup laba sebelum pajak hingga Rp453 miliar tumbuh 1,6% year on year (yoy)…

Ingria Pratama Cetak Laba Melonjak Hingga 341,3%

Emiten properti, PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (Ingria) mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal I tahun 2024. Dalam laporan keuangan yang…

Laba Bersih Petrosea Menyusut Tajam 94,4%

NERACA Jakarta -Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan batu bara PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan laba bersih US$163 ribu atau…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bank BJB Cetak Laba Bersih Rp453 Miliar

Di kuartal pertama 2024, bank bjb berhasil meraup laba sebelum pajak hingga Rp453 miliar tumbuh 1,6% year on year (yoy)…

Ingria Pratama Cetak Laba Melonjak Hingga 341,3%

Emiten properti, PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (Ingria) mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal I tahun 2024. Dalam laporan keuangan yang…

Laba Bersih Petrosea Menyusut Tajam 94,4%

NERACA Jakarta -Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan batu bara PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan laba bersih US$163 ribu atau…