NERACA

Jakarta - PT First Media Tbk (KBLV) menghentikan layanan Bolt 4G LTE di Jabodetabek, Banten dan Sumatra bagian utara. Shinta Melani Paruntu, Sekretaris Perusahaan KBLV dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika tertanggal 28 Desember 2018 terkait hal tersebut.

Menyikapi surat tersebut, perusahaan dan PT Internux mendukung keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut dan bersedia untuk menghentikan layanan Bolt terhitung sejak diterimanya surat keputusan tersebut. Asal tahu saja, Bolt merupakan layanan yang dimiliki anak usaha KBLV yakni PT Internux.

Shinta menambahkan, KBLV dan Internux akan senantiasa mengutamakan kepentingan dan pemenuhan hak pelanggan dan memastikan akan memenuhi kewajibannya kepada seluruh pelanggan aktif layanan Bolt. Saat ini, perusahaan akan fokus memaksimalkan kinerja anak-anak usaha miliknya.

Anak-anak usaha KBLV antara lain yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan in building solution, jasa nilai tambah kartu panggil, jasa layanan internet, penyedia konten berita, serta rumah produksi untuk penyedia iklan dan konten siaran televisi.”Kami akan tetap menjalankan kegiatan usahanya dalam bidang telekomunikasi, serta melakukan inkubasi usaha-usaha yang berfokus pada bisnis teknologi, media, dan telekomunikasi,”kata Shinta.

Sementara Ketua Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia/Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail meminta perusahaan untuk menyiapkan gerai pengembalian pulsa dan kuota bagi pelanggan jaringan ini. Persiapan gerai ini diminta untuk dilakukan secepatnya. "Kami koordinasi ke mereka untuk membuka gerai agar pelanggan bisa ajukan klaim, tapi kami masih belum dapat info detil akan prosesnya,"ungkapnya.

Menurut Ismail, klaim yang bisa diajukan oleh pelanggan terkait tata cara pengembalian pulsa dan kuota milik pelanggan serta hak-hak lainnya.