BTN Raih Penghargaan Best Overall dari IICD

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) meraih penghargaan Best Overall untuk kategori perusahaan berkapitalisasi besar (bigcap) dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) pada ajang CG Conference & Award yang ke-10.

Direktur Utama BTN, Maryono dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (10/12) mengatakan, penghargaan ini membuktikan perseroan terus berupaya melakukan transparansi pada setiap aktivitasnya.”Saya sangat berterima kasih terhadap penghargaan yang diberikan dari lembaga independen ini. Ini akan memacu Bank BTN untuk terus bekerja keras dan menjadi perusahaan terbuka yang paling transparan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif IICD, Vita Diani Satiadhi mengungkapkan, tema perhelatan tahun ini adalah Bringing about Changes: Opportunities and Challenges for Directors.“Acara ini juga sekaligus memperingati pengabdian IICD yang selama 18 tahun telah berkiprah dalam melakukan internalisasi Good Corporate Governance (GCG) di Indonesia, baik melalui kegiatan pelatihan, riset, konsultasi dan seminar CG di dalam dan luar negeri,” ujarnya.

Menurut Vita, tahun ini sama seperti tahun 2009 di Bali, dimana Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani menjadi pembicara pada acara tersebut. Seperti tahun lalu, pada tahun ini IICD melakukan penilaian terhadap 200 emiten dengan market kapitalisasi terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten-emiten tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 100 emiten dengan market kapitalisasi terbesar (BigCap) dan 100 emiten dengan market kapitalisasi menengah (MidCap), yang didukung oleh 10 asesor dan 4 reviewer. 

Instrumen yang dipergunakan untuk menilai 200 emiten tersebut adalah CG Scorecard dari OECD Principle yang meliputi hak-hak pemegang saham, perlakuan yang setara terhadap pemegang saham, peran pemangku kepentingan, pengungkapan dan transparansi serta tanggungjawab dewan.“IICD telah melakukan penilaian CG terhadap ratusan emiten sejak tahun 2005, dengan metode CG Scorecard OECD, yang merupakan prinsip CG berstandar internasional, yang sudah diimplementasi di Negara-negara ASEAN termasuk Indonesia,” papar Vita.

Dalam penilaian, lanjut dia, IICD mempertimbangan juga kasus korupsi yang melibatkan emiten. Ke depannya, IICD akan mempertimbangkan memasukan komponen anti korupsi dan kinerja keuangan sebagai faktor penentu dalam penilaian kinerja CG emiten. 

BERITA TERKAIT

Laba Bayan Resources Terkoreksi 49,7%

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencatatkan laba bersih senilai US$210,64 juta sepanjang tiga bulan pertama tahun 2024 atau anjlok 49,7%…

Triputra Agro Cetak Laba Bersih Rp370,8 Miliar

Kuartal pertama 2024, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) membukukan laba bersih sebesar Rp370,8 miliar atau tumbuh 28,5% dibanding periode…

J Resources Berhasil Tekan Rugi Bersih 52,3%

Perusahaan tambang emas, PT J Resources Asia Pasifik Tbk PSAB) membukukan rugi bersih  US$ 10,081 juta sepanjang tiga bulan pertama…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bayan Resources Terkoreksi 49,7%

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencatatkan laba bersih senilai US$210,64 juta sepanjang tiga bulan pertama tahun 2024 atau anjlok 49,7%…

Triputra Agro Cetak Laba Bersih Rp370,8 Miliar

Kuartal pertama 2024, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) membukukan laba bersih sebesar Rp370,8 miliar atau tumbuh 28,5% dibanding periode…

J Resources Berhasil Tekan Rugi Bersih 52,3%

Perusahaan tambang emas, PT J Resources Asia Pasifik Tbk PSAB) membukukan rugi bersih  US$ 10,081 juta sepanjang tiga bulan pertama…