Investasikan Dan di SBN - ETF XISB Dibandrol Rp 40 Ribu Satu Slot

NERACA

Jakarta – Ramaikan produk investasi di pasar modal, PT Indo Premier Investment Management (IPIM) menerbitkan produk exchange trade fund (ETF) dengan pengelolaan aset berbasis surat berharga negara (SBN).”ETF merupakan produk reksa dana yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). ETF yang diterbitkan itu diharapkan dapat memberikan pilihan bagi investor untuk berinvestasi pada SBN dengan nominal investasi yang terjangkau,"kata Direktur Utama IPIM, Diah Sofiyanti di Jakarta, Kamis (2/2).

Dirinya menjelaskan, salah satujuan penerbitan produk ETF berbasis SBN itu, yakni untuk mendukung program pemerintah, salah satunya mempermudah pelaksanaan Peraturan No.1/POJK.05/2016, yang mewajibkan lembaga jasa keuangan non bank untuk memiliki SBN minimal 30%.”Untuk memberikan kemudahan investasi bagi investor, maka kami menerbitkan produk itu yang diberi nama Premier ETF Indonesia Soveregn Bonds Premier ETF Indosob dengan kode perdagangan di BEI XISB," paparnya.

Produk IXSB merupakan ETF dengan underlying asset obligasi pertama yang dikelola oleh IPIM. Melalui produk itu, Diah Sofiyanti mengatakan bahwa investor dapat melakukan diversifikasi risiko ke beberapa seri SUN dalam satu transaksi, fleksibel dan transparan. Disebutkan, saat ini hanya ada satu indeks obligasi berdenominasi rupiah yang sesuai untuk menjadi acuan XISB, yakni INDOBex-Goverment. Diharapkan, hadirnya Premier ETF Indosob dapat mendorong pendalaman pasar sehingga mendukung program percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pelemahan ekonomi global.

IPIM pun membanderol Rp40.000 untuk pembelian tiap satu slot ETF XISB. Setiap satu slot tersebut diharapkan masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi dan mendapatkan imbal hasil yang optimal. Pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT Jiwasraya sekaligus Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menyambut baik diluncurkannya produk EFT berbasis SBN tersebut. Hal ini menurutnya sesuai dengan permintaan para anggota asosiasi terhadap produk SBN yang diwajibkan dimiliki oleh lembaga keuangan non bank seperti Dana Pensiun, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, Asuransi Jiwa dan Asuransi Umum."Pasar saham saat ini masih bullish, di sisi lain kami juga harus memenuhi ketentuan OJK yang mencapai 30 persen. Tentu ini bisa menjadi alternatif tambahan bagi para pelaku industri," ujar Hendrisman.

Tahun ini, Jiwasraya sendiri berencana memperbesar porsi investasi di pasar saham dengan target perolehan total hasil investasi mencapai Rp3,2 triliun. Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan mengatakan bahwa produk ETF XISB ini merupakan terobosan baru cara berinvestasi di pasar obligasi dengan mudah, murah dan transparan.”Penambahan ETF baru ini diharapkan dapat memberikan alternatif investasi yang beragam dan dapat memudahkan akses investor pada pasar modal sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengelola portofolio," katanya.

 

BERITA TERKAIT

Astra Graphia Tebar Dividen Rp69 Per Saham

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) menyetujui membagikan dividen tunai dengan total…

Asuransi Digital Bersama Catat Kenaikan Laba 168,41%

NERACA Jakarta– Sepanjang tahun 2024, PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) membukukan laba bersih Rp16,45 miliar atau melesat 168,41% dari…

Pendapatan Adhi Karya Terkoreksi 36,10%

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) membukukan pendapatan sebesar Rp1,68 triliun atau turun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Astra Graphia Tebar Dividen Rp69 Per Saham

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) menyetujui membagikan dividen tunai dengan total…

Asuransi Digital Bersama Catat Kenaikan Laba 168,41%

NERACA Jakarta– Sepanjang tahun 2024, PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) membukukan laba bersih Rp16,45 miliar atau melesat 168,41% dari…

Pendapatan Adhi Karya Terkoreksi 36,10%

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) membukukan pendapatan sebesar Rp1,68 triliun atau turun…