Blitz Rencanakan Bangun Tujuh Bioskop

Pasca digelarnya pelaksanaan penawaran saham umum perdananya, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) semakin memantapkan rencanya untuk melakukan pengembangan di bisnis bioskop. Perseroan menganggarkan dana sebesar US$2 juta untuk pembangunan satu bioskop ke depan. Ditargetkan,  pada tahun ini perseroan dapat membangun paling tidak sebanyak tiga bioskop yang antara lain berlokasi di Bandung, Jogyakarta, dan Balikpapan."Balikpapan sudah mulai di buka, tapi untuk Bandung dan Jogyakarta semester kedua akan dibangun. Satu bioskop US$2 juta dolar," kata Direktur Marketing PT Graha Layar Prima Tbk, Dian Sunardi di Jakarta, Kamis (10/4).

Dana pembangunan bioskop, menurut dia, bersumber dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) sebesar Rp22,23 miliar. Rencananya, perseroan akan membangun tujuh bioskop yang tersebar di Bandung, Jogjakarta, Bogor, Karawang, Jakarta dan Surabaya. "Tahun ini ada tiga bioskop, sisanya empat bioskop akan dibangun tahun 2015. Saat ini kita sudah miliki sekitar 10 bioskop," jelasnya.

Sementara itu, dalam pelaksanaan penawaran saham umum perdana (Initial Public Offering/IPO) yang digelar kemarin, saham PT Graha Layar Prima cukup atraktif. Di awal perdagangan, saham pengelola bioskop Blitzmegaplex tercatat naik 100 poin menjadi Rp3.100 per saham dari harga yang ditetapkan Rp3 ribu per saham. Perseroan 74,41 juta saham ke publik atau 31,26% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh penuh perseroan. Dengan begitu, total dana yang diraup dari hasil IPO sekitar Rp 223,23 miliar.

Menurut pihak manajemen, perkembangan industri konsumer termasuk bioskop cukup pesat dan sudah mendapat tempat di hati rakyat Indonesia. Diketahui, bersamaan dengan IPO ini, perseroan akan mengadakan Employee Stock Application (ESA) sejumlah 0,067% dari jumlah saham yang ditawarkan, atau 50.000 lembar saham. Sedangkan CJ CGV dan IKT Holdings akan memiliki 99.633.332 saham sebagai hasil konversi utang perseroan. Dengan demikian maka kepemilikan masyarakat hanya akan mencapai 22,022%.

Memang, menurut pandangan pelaku pasar, bisnis yang digeluti perseroan terbilang menarik. Apalagi melihat animo masyarakat saat ini akan dunia perfilman nasional, boleh dibilang industri ini sangat bagus. "Dibilang menarik, ya masih cukup menarik. Karena belum ada acuan harga di industri sejenis," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada.

Hanya saja, di tengah gempuran DVD bajakan, perseroan diharapkan juga bisa menekan cost dari biaya sewa gedung dan lain-lainnya. Pasalnya, rata-rata bioskop Blitzmegaplex saat ini berada di mall dan tidak memiliki gedung sendiri. (lia)

 

 

BERITA TERKAIT

Optimalkan Layanan, HAIS Tambah Kapal Baru

Pasca menambah dua set armada kapal baru, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS), emiten pelayaran di yang bergerak di bidang…

Pefindo Sematkan Peringkat AAA Untuk MCOR

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sematkan peringkat AAA untuk PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk atau CCB Indonesia (MCOR)…

Lagi, BEI Suspensi Saham Multipolar Technology

Lantaran mengalami kenaikan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT…

BERITA LAINNYA DI

Optimalkan Layanan, HAIS Tambah Kapal Baru

Pasca menambah dua set armada kapal baru, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS), emiten pelayaran di yang bergerak di bidang…

Pefindo Sematkan Peringkat AAA Untuk MCOR

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sematkan peringkat AAA untuk PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk atau CCB Indonesia (MCOR)…

Lagi, BEI Suspensi Saham Multipolar Technology

Lantaran mengalami kenaikan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT…