Jaga Ketahanan Tubuh di Musim Hujan - Gunakan Jahe Merah Sebagai Kearifan Tradisinonal

Musim hujan telah tiba, waspadai potensi penyakit merebak dan oleh karena itu harus dijaga kesehatan dan stamina tubuh agar tidak terjadi penurunan daya tahan tubuh dan gejala masuk angin. Dalam kondisi ini, penting bagi masyarakat untuk menjaga imunitas agar tetap bugar menghadapi aktivitas sehari-hari. Lalu bila sudah merasakan tidak enak badan akibat masuk angin yang bisa menyerang masyarakat di mana saja, termasuk yang modern dan aktif banyak paparan udara luar, maka solusi untuk menjaga kesehatan selama musim hujan tidak hanya datang dari pengobatan modern, tetapi juga dari khasiat kearifan pengobatan tradisional yang telah digunakan berabad-abad.

Ya, masalah modern dan urban bukan berarti perlu solusi modern, karena herbal yang telah menjadi tradisi turun temurun telah terbukti ampuh dan bisa dikonsumsi setiap orang tanpa memandang tingkat intelektualitasnya. Memanfaatkan jahe merah dan bahan herbal lainnya bukan hanya soal mempertahankan tradisi, tetapi juga soal menemukan cara terbaik untuk melindungi tubuh dari berbagai ancaman kesehatan.

Salah satu cara yang efektif dan aman untuk meningkatkan daya tahan tubuh di musim hujan adalah memanfaatkan rempah-rempah lokal seperti jahe merah, madu, kurma, dan tanaman herbal lainnya. Kombinasi bahan alami ini tidak hanya mampu memberikan kehangatan tetapi juga kaya akan senyawa yang mendukung kesehatan tubuh. Terkenal kaya akan tradisi pengobatan herbal, pemanfaatan jahe merah sudah familiar di Indonesia untuk mengatasi masuk angin, kedinginan, atau sekadar menjaga stamina.

Jahe merah, tanaman asli Indonesia yang dikenal lebih pedas dan aromatik dibandingkan jahe biasa, mengandung senyawa aktif seperti gingerol dan shogaol yang membantu menghangatkan tubuh, melancarkan peredaran darah, serta meningkatkan imunitas. “Jahe merah merupakan bahan alami yang terbukti ampuh mengurangi inflamasi sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh. Ketika dikombinasikan dengan madu, kurma, dan herbal lain, manfaatnya menjadi lebih optimal, terutama untuk menjaga imunitas selama musim hujan dan menghalau rasa tidak enak badan, yang kita kenal sebagai masuk angin,” kata Dr. Elizabeth Angelina, Medical Doctor PT. Bintang Toedjoe.

Disampaikannya, jahe merah memiliki berbagai khasiat yang menjadikannya sebagai kearifan kesehatan tradisional sejak era nenek moyang. Berangkat dari hal tersebut, perusahaan produsen farmasi Bintang Toedjoe menghadirkan Bejo Jahe Merah, salah satu produk berbasis herbal yang mengombinasikan jahe merah dengan bahan tradisional lain seperti adas, daun mint, cabe jawa, madu, dan ekstrak kurma. Formula ini dirancang untuk memberi manfaat maksimal dalam menjaga kesehatan tubuh, khususnya di musim hujan.

Kombinasi bahan tradisional dalam Bejo Jahe Merah tidak hanya meningkatkan kehangatan tubuh, tetapi juga memiliki beragam manfaat kesehatan lain. Adas, berkhasiat untuk membantu mengatasi ketidaknyamanan pencernaan yang sering muncul saat musim hujan. Daun mint akan memberikan sensasi segar sekaligus membantu meredakan gejala pilek dan flu. Cabe Jawa yang kaya akan antioksidan dapat membantu tubuh melawan radikal bebas dan meningkatkan kekebalan. Madu dan kurma sebagai pemanis alami yang menambah energi sekaligus meningkatkan kandungan antioksidan.“Dengan kandungan ini, Bejo Jahe Merah tidak hanya berfungsi sebagai solusi tradisional untuk mengatasi masuk angin, tetapi juga sebagai minuman kesehatan yang cocok untuk gaya hidup modern,” ungkap dokter Angel.

Bejo Jahe Merah hadir sebagai solusi praktis bagi masyarakat urban. Dengan kemasan modern yang mudah dibawa, minuman ini cocok dinikmati kapan saja, baik di rumah, di perjalanan, maupun di tempat kerja. Produk ini juga mendukung petani lokal dengan memanfaatkan jahe merah berkualitas tinggi dari Indonesia, menjadikannya tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tetapi juga berkontribusi pada pemberdayaan komunitas lokal.

 

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan, B. Braun Resmikan Fasilitas Technical Service Baru

  NERACA Karawang – B. Braun Indonesia, perusahaan teknologi medis terdepan di dunia yang berkantor pusat di Jerman, meresmikan fasilitas…

Tepis Mispersepsi di Masyarakat - P2MI Edukasi dan Informasi Penggunaan MSG

Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) yang beranggotakan PT Ajinomoto Indonesia, PT Ajinex International, PT Sasa Inti,…

Perokok Aktif di Atas 40 Tahun Perlu Skrining Kanker Paru

Meskipun kebiasaan merokok menyumbang presentase angka kematian terbesar kedua di Indonesia setelah hipertensi, namun tingkat perokok aktif di Indonesia terus…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan, B. Braun Resmikan Fasilitas Technical Service Baru

  NERACA Karawang – B. Braun Indonesia, perusahaan teknologi medis terdepan di dunia yang berkantor pusat di Jerman, meresmikan fasilitas…

Tepis Mispersepsi di Masyarakat - P2MI Edukasi dan Informasi Penggunaan MSG

Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) yang beranggotakan PT Ajinomoto Indonesia, PT Ajinex International, PT Sasa Inti,…

Perokok Aktif di Atas 40 Tahun Perlu Skrining Kanker Paru

Meskipun kebiasaan merokok menyumbang presentase angka kematian terbesar kedua di Indonesia setelah hipertensi, namun tingkat perokok aktif di Indonesia terus…