Beban Pokok Penjualan Menggerus Laba CPIN

NERACA

Jakarta- Di kuartal tiga 2024, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) mencatatkan penurunan laba bersihnya 10,79% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp2,38 triliun. Kinerja jeblok laba CPIN didorong oleh pembengkakan beban pokok penjualan 6,28% yoy menjadi Rp42,74 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Seiring dengan penurunan laba, harga saham CPIN pun melemah. Berdasarkan data RTI Business, harga saham CPIN turun 0,61% pada perdagangan, Jumat (8/11) ditutup di level Rp4.860 per saham. Harga saham CPIN juga turun 0,61% dalam sepekan perdagangan serta masih di zona merah, turun 3,28% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD).

Meskipun laba emiten unggas ini turun, namun penjualan neto membukukan kenaikan 5,49% yoy menjadi Rp49,71 triliun per kuartal III/2024. Analis Sucor Sekuritas Clara Nathania dalam risetnya menilai penurunan laba CPIN terutama disebabkan oleh kemerosotan musiman harga ayam hidup dan penguasaan bibit ayam atau day old chicken (DOC) serta ayam pedaging.

Ditambah, terjadi pembengkakan biaya di segmen ayam olahan."Meskipun kami mengantisipasi kinerja yang lebih lemah pada paruh kedua 2024, kami tetap yakin bahwa hasil laba CPIN keseluruhan tahun ini akan melampaui tahun sebelumnya," ujar Clara.

Menurutnya, terdapat sejumlah faktor pendorong peningkatan kinerja CPIN ke depan. Pertama, program makan bergizi gratis pemerintahan baru Prabowo Subianto yang dapat mendorong permintaan unggas yang lebih tinggi.  Kedua, peningkatan margin dari normalisasi biaya input. Ketiga, hak istimewa untuk mengendalikan pasar dengan lebih baik karena pangsa pasar CPIN yang besar.

Sucor Sekuritas sendiri masih mempertahankan rekomendasi beli untuk CPIN dengan target harga di level Rp6.000 per saham.  Tim Riset Samuel Sekuritas juga menilai emiten unggas seperti CPIN ke depan masih prospektif, terdorong margin positif di semua segmen dari pelaku usaha unggas per kuartal IV/2024. 

Selain itu, saham emiten unggas terdorong oleh kebijakan pemerintah yang menguntungkan, termasuk program makanan bergizi gratis. Kemudian, terdapat dukungan dari kuota impor anak ayam umur sehari kategori Grand Parents Stock (GPS) yang lebih rendah pada 2024 dan seterusnya. Oleh karena itu, Samuel Sekuritas memberikan rekomendasi buy untuk CPIN dengan target harga Rp5.900 per saham.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Wilastita Muthia Sofi dan Victor Stefano dalam risetnya beberapa waktu lalu mengatakan, saham emiten sektor peternakan ayam dipertahankan overweight dengan peluang pertumbuhan laba berkisar 76% tahun ini dan mencapai 15% tahun depan, sehingga diharapkan berkorelasi positif terhadap sahamnya.

Sedangkan saham pilihan teratas untuk sektor ini adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk direkomendasikan beli dengan target harga Rp 6.400. CPIN diprediksi masih memiliki ruang yang besar untuk mengerek naik margin keuntungan segmen bisnis pakan ternak.

BERITA TERKAIT

Astra Graphia Tebar Dividen Rp69 Per Saham

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) menyetujui membagikan dividen tunai dengan total…

Asuransi Digital Bersama Catat Kenaikan Laba 168,41%

NERACA Jakarta– Sepanjang tahun 2024, PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) membukukan laba bersih Rp16,45 miliar atau melesat 168,41% dari…

Pendapatan Adhi Karya Terkoreksi 36,10%

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) membukukan pendapatan sebesar Rp1,68 triliun atau turun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Astra Graphia Tebar Dividen Rp69 Per Saham

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) menyetujui membagikan dividen tunai dengan total…

Asuransi Digital Bersama Catat Kenaikan Laba 168,41%

NERACA Jakarta– Sepanjang tahun 2024, PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) membukukan laba bersih Rp16,45 miliar atau melesat 168,41% dari…

Pendapatan Adhi Karya Terkoreksi 36,10%

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) membukukan pendapatan sebesar Rp1,68 triliun atau turun…