NERACA
Jakarta -Meski mencatatkan rugi di kuartal tiga 2024, namun emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga mengantongi komisi atau imbalan jasa e-commerce mencapai Rp438,5 miliar dari Tokopedia hingga akhir September 2024. Adapun, Tokopedia telah memberikan pemasukan fee ke dalam pendapatan GOTO selama dua kuartal berturut-turut.
Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo menuturkan, perseroan melakukan inisiatif terhadap bisnis e-commerce dengan melepas sebagian saham Tokopedia ke TikTok Shop pada 2023. Menurutnya, hal ini membuat GOTO mendapatkan aliran dana dari Tokopedia. "Kita bisa lihat bisnis e-commerce kami itu menjadi cash flow untuk GOTO karena kami mendapatkan e-commerce fees,"ujarnya di Jakarta, kemarin.
Selain itu, layanan jasa keuangan milik GOTO juga bisa melakukan aktivitas di toko milik Tokopedia. Dalam earning calls kuartal III/2024, Patrick mengapresiasi kerja sama antara GOTO dan TikTok di bidang e-commerce. Dia pun meyakini bisnis Tokopedia kini berada di tangan yang tepat, yaitu TikTok.
Sementara itu, Direktur Keuangan GOTO, Simon Ho mengatakan, pada kuartal III/2024 ini GOTO mencatatkan pendapatan komisi penuh selama dua kuartal dari Tokopedia. Pendapatan komisi dari Tokopedia pada kuartal III/2024 ini adalah sebesar Rp191 miliar, atau setara US$12,6 juta. Sebagaimana diketahui, GOTO melakukan dekonsolidasi Tokopedia per 1 Februari 2024. Mengutip Laporan Keuangan, GOTO mencatatkan imbalan jasa e-commerce sebesar Rp438,5 miliar dari Tokopedia sejak Februari-September 2024.
Hingga akhir September 2024, pendapatan bersih GOTO tercatat meningkat 11% menjadi Rp11,66 triliun. Pendapatan bersih ini naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,51 triliun. Pendapatan bersih GOTO ini didorong oleh pendapatan bruto dari bisnis on-demand sebesar Rp10,23 triliun di periode 9 bulan 2024, financial technology Rp2,47 triliun di sembilan bulan 2024, dan e-commerce service fee Rp438,5 miliar.
GOTO membukukan penurunan rugi di periode 9 bulan 2024 menjadi Rp4,31 triliun, atau turun 55% dibandingkan dengan posisi rugi bersih pada periode sembilan bulan tahun lalu sebesar Rp9,59 triliun. Pada Juni 2024, pemegang saham GoTo menyetujui program pembelian kembali saham (share buyback) selama 12 bulan dengan alokasi sampai dengan US$200 juta. Hingga 30 September 2024, GoTo telah melakukan pembelian kembali saham sebanyak 14.141.175.803 saham, dengan total nilai sekitar US$49 juta, atau setara Rp743 miliar.
GOTO menargetkan untuk dapat meningkatkan pertumbuhan dari basis demografi pengguna yang lebih luas untuk unit bisnis On-Demand Services dan Financial Technology secara lebih efisien yang menjangkau seluruh pasar Indonesia, dengan memanfaatkan keunikan ekosistem dan layanan lengkapnya yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan belanja dari seluruh segmen konsumen.
Sehubungan dengan rencana dan investasi yang akan dilakukan Perseroan untuk mendukung pertumbuhannya, khususnya pada bisnis Financial Technology yang bertumbuh dengan cepat, Perseroan menetapkan pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan impas (breakeven) untuk keseluruhan tahun buku 2024.
Dukung pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan, platform fintech lending Kredit Pintar menggelar edukasi dan literasi keuangan ‘Kelas Pintar Bersama’ di…
NERACA Jakarta – Danai modal kerja dan lunasi utang, PT Oki Pulp & Paper Mills (OPPM) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I…
NERACA Jakarta – Guna memenuhi aturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang jumlah saham yang bereda di publik atau free…
Dukung pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan, platform fintech lending Kredit Pintar menggelar edukasi dan literasi keuangan ‘Kelas Pintar Bersama’ di…
NERACA Jakarta – Danai modal kerja dan lunasi utang, PT Oki Pulp & Paper Mills (OPPM) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I…
NERACA Jakarta – Guna memenuhi aturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang jumlah saham yang bereda di publik atau free…