Lawatan Paus: Dukung Perputaran Roda Ekonomi Indonesia

 

Oleh : Ilyas Massaid, Pengamat Sosial dan Ekonomi

 

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3 – 6 September 2024, bukan hanya sebuah peristiwa religius yang signifikan, tetapi juga memiliki potensi dampak ekonomi yang sangat besar bagi negara ini. Kunjungan ini dapat mempengaruhi berbagai aspek ekonomi, dari pariwisata hingga investasi dan promosi internasional. Artikel ini akan membahas beberapa dampak positif kunjungan Paus Fransiskus dari sisi ekonomi yang mungkin terjadi.

Salah satu dampak ekonomi yang paling langsung dari kunjungan Paus Fransiskus adalah lonjakan dalam sektor pariwisata. Kunjungan pemimpin Gereja Katolik terbesar di dunia ini dapat menarik jutaan peziarah dan wisatawan internasional ke Indonesia. Para pengunjung ini tidak hanya akan mengunjungi Jakarta, tetapi juga berbagai tempat wisata di seluruh negeri. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata secara signifikan, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperbaiki infrastruktur lokal.

Hotel, restoran, dan transportasi akan merasakan dampak langsung dari peningkatan jumlah pengunjung. Selain itu, acara-acara khusus yang diadakan selama kunjungan, seperti misa besar dan acara komunitas, juga akan mendorong permintaan akan layanan lokal. Dengan demikian, kunjungan ini dapat memberikan dorongan ekonomi yang besar bagi industri pariwisata yang selama ini berusaha pulih dari dampak pandemi COVID-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno optimistis okupansi hotel maupun atraksi wisata di sepanjang jalur yang akan dilalui Paus saat berkunjung ke Jakarta juga akan meningkat. Sandiaga berharap agar kunjungan Paus ke Indonesia kali ini bisa disambut meriah dan antusias oleh masyarakat Indonesia.

Hal senada juga dikatakan Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya. Dia menyebut, Kemenparekraf optimistis terhadap ketersediaan akomodasi para wisatawan mengingat agenda Paus sendiri berlangsung di momen ‘low season’.

Pada kesempatan berbeda, Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono menyebut okupansi hotel-hotel di Jakarta diprediksi meningkat selama lawatan Paus, dibandingkan dengan hari biasa. Para pengelola hotel juga telah bersiap melayani dengan optimal.

Berbeda dengan pergelaran konser musik yang segmentasinya kelas menengah atas, Sutrisno menilai kunjungan Paus Fransiskus akan berdampak lebih besar. Sebab, kunjungan keagamaan akan menarik banyak orang dari semua kelas ekonomi. Ia berharap kedatangan Paus Fransiskus dapat membawa manfaat sekaligus efek pengganda bagi banyak orang. Tidak hanya hotel bintang tiga ke atas, tetapi juga akomodasi yang menyasar konsumen kelas menengah ke bawah.

Kunjungan Paus Fransiskus juga akan memberikan promosi internasional yang positif bagi Indonesia. Media global akan meliput acara tersebut secara luas, menyoroti keindahan alam, kekayaan budaya, dan keragaman Indonesia. Ini dapat meningkatkan citra internasional negara dan menarik perhatian investor asing. Selain itu, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk mempromosikan produk-produk lokal dan budaya Indonesia, seperti kerajinan tangan, kuliner, dan destinasi wisata.

Dukungan Paus Fransiskus terhadap upaya pelestarian budaya dan lingkungan dapat meningkatkan minat terhadap inisiatif-inisiatif lokal, serta mendukung kebijakan ekonomi berkelanjutan. Kesempatan untuk menunjukkan Indonesia sebagai destinasi yang ramah dan berkembang akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi industri budaya dan kreatif di negara ini.

Disisi lain, kunjungan Paus Fransiskus bisa menjadi sinyal positif bagi investor asing. Kunjungan tersebut menunjukkan stabilitas sosial dan politik yang baik di Indonesia, serta kemajuan dalam hubungan internasional. Investor asing cenderung melihat Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang besar. Oleh karena itu, kunjungan Paus Fransiskus dapat memperkuat kepercayaan investor dan meningkatkan minat mereka untuk berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur, teknologi, dan industri lainnya di Indonesia.

Kunjungan ini dapat membuka peluang untuk kerjasama internasional baru. Negara-negara yang memiliki hubungan baik dengan Gereja Katolik dan tertarik pada Indonesia sebagai mitra bisnis mungkin akan lebih aktif menjajaki peluang investasi dan perdagangan.

Kunjungan Paus Fransiskus sering kali diiringi oleh pesan kemanusiaan dan sosial yang kuat. Pesan-pesan ini dapat mempengaruhi kebijakan sosial dan ekonomi di tingkat lokal dan nasional. Misalnya, penekanan pada bantuan sosial dan keadilan sosial dapat memotivasi pemerintah dan sektor swasta untuk lebih berkomitmen pada inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan program-program pembangunan berkelanjutan.

Dukungan terhadap proyek-proyek kemanusiaan dan lingkungan juga dapat mengarahkan alokasi dana dan investasi ke sektor-sektor yang membutuhkan perhatian khusus. Dengan demikian, kunjungan ini dapat memicu perubahan positif yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi ekonomi negara ini. Dari peningkatan pariwisata hingga promosi internasional, investasi asing, pengembangan infrastruktur, dan penguatan sektor kemanusiaan, kunjungan ini menawarkan peluang besar untuk pertumbuhan dan perbaikan ekonomi. Meskipun tantangan akan selalu ada, manfaat potensial dari acara ini memberikan alasan kuat bagi Indonesia untuk menyambut kunjungan tersebut dengan antusiasme dan persiapan yang matang.

BERITA TERKAIT

Alarm Refleksi Indeks Integritas Pendidikan

  Oleh: Johana Lanjar W, Penyuluh Antikorupsi Utama Kemenkeu *)     Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyoroti wajah pendidikan nasional…

Jaga Stabilitas Sosial Masyarakat, Waspada Narasi Hoaks dalam Aksi Buruh

  Oleh: Anggi Kusumawardhani, Pengamat Masalah Perburuhan Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 harus dimaknai sebagai momentum memperkuat…

Masyarakat Menerima Hasil PSU, Bentuk Kedewasaan Berpolitik

    Oleh: Ratna Dwi Putranti,  Peneliti di Urban Catalyst Management     Dalam perjalanan demokrasi Indonesia, Pemungutan Suara Ulang…

BERITA LAINNYA DI Opini

Alarm Refleksi Indeks Integritas Pendidikan

  Oleh: Johana Lanjar W, Penyuluh Antikorupsi Utama Kemenkeu *)     Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyoroti wajah pendidikan nasional…

Jaga Stabilitas Sosial Masyarakat, Waspada Narasi Hoaks dalam Aksi Buruh

  Oleh: Anggi Kusumawardhani, Pengamat Masalah Perburuhan Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 harus dimaknai sebagai momentum memperkuat…

Masyarakat Menerima Hasil PSU, Bentuk Kedewasaan Berpolitik

    Oleh: Ratna Dwi Putranti,  Peneliti di Urban Catalyst Management     Dalam perjalanan demokrasi Indonesia, Pemungutan Suara Ulang…