Lagi, BEI Suspensi Saham Fortune Indonesia

NERACA

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU). Keputusan ini berlaku mulai sesi pertama perdagangan, Selasa (16/7) di pasar reguler dan pasar tunai. Penghentian tersebut akan terus berlangsung sampai ada pengumuman lebih lanjut dari BEI.

Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, keputusan menggembok sementara perdagangan saham FORU ini dilatari oleh peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Tapi, dia tak menjelaskan berapa nilai ‛peningkatan harga kumulatif yang signifikan saham DSSA hingga harus digembok. Yulianto mengkalim, langkah tersebut diambil untuk melindungi kepentingan investor dari volatilitas yang tidak terkendali.

Sementara Pande Made Kusuma Ari, Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, mengimbau semua pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan. Tahun ini, FORU mengincar kenaikan pendapatan hingga 40%.

Chief Financial Officer (CFO), FORU Sari Dewi pernah mengatakan, pihaknya mencanangkan pertumbuhan pendapatan sebesar 35%-40% dari tahun 2023. Untuk target itu, kontribusi dari bidang usaha dari jasa periklanan sekitar 60%-65%. Sementara, dari jasa kehumasan sekitar 30%-35%.“Dengan pencanangan target ini, kami mengharapkan performance yang lebih baik dan selalu menjadi lebih baik lagi untuk tahun selanjutnya,” ujarnya.

Untuk mencapai pertumbuhan itu, FORU menerapkan sejumlah strategi. Salah satunya, Fortune harus mengidentifikasi, memitigasi, dan mengelola berbagai risiko dan tantangan bisnis.“Seiring dengan berkembangnya dunia bisnis, Fortuna dituntut untuk mampu meningkatkan kinerjanya, memiliki nilai tambah, inovatif, dan transformatif,” kata CEO FORU Ratna Puspitasari.

Menurut Ratna, keberhasilan FORU ke depannya akan bergantung pada kemampuan perseroan untuk beradaptasi dengan bentuk-bentuk media dan teknologi baru, serta mempertahankan dan mengembangkan jaringan yang ada.“Peran dan kontribusi agensi kreatif membuat perbedaan besar dalam branding yang ditampilkan oleh klien. Selain itu, kami juga melakukan sinergi antara kedua hal, yaitu periklanan dan public relation di dalam sinergi operasional kami,” papar Ratna.

Asal tahu saja, sebelumnya BEI melakukan suspensi perdagangan FORU pada Senin (29/1) lalu. Hal itu dilakukan BEI sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham FORU.

BERITA TERKAIT

Astra Graphia Tebar Dividen Rp69 Per Saham

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) menyetujui membagikan dividen tunai dengan total…

Asuransi Digital Bersama Catat Kenaikan Laba 168,41%

NERACA Jakarta– Sepanjang tahun 2024, PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) membukukan laba bersih Rp16,45 miliar atau melesat 168,41% dari…

Pendapatan Adhi Karya Terkoreksi 36,10%

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) membukukan pendapatan sebesar Rp1,68 triliun atau turun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Astra Graphia Tebar Dividen Rp69 Per Saham

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) menyetujui membagikan dividen tunai dengan total…

Asuransi Digital Bersama Catat Kenaikan Laba 168,41%

NERACA Jakarta– Sepanjang tahun 2024, PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) membukukan laba bersih Rp16,45 miliar atau melesat 168,41% dari…

Pendapatan Adhi Karya Terkoreksi 36,10%

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) membukukan pendapatan sebesar Rp1,68 triliun atau turun…