Ditopang Pendapatan Non Spesialis - Siloam Hospitals Raih Pendapatan Rp3,02 Triliun

NERACA

Jakarta – Di kuartal pertama 2024, pendapatan konsolidasi PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik 14% menjadi Rp3,02 triliun dari Rp2,65 triliun pada periode sama 2023. Sebesar Rp2,34 triliun (77,32%) dari pendapatan non spesialis, sedangkan spesialis menyumbang Rp686 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Meski pendapatan naik, laba emiten pengelola rumah sakit  beraset Rp11,42 triliun per Maret 2024 itu anjlok 94,5% menjadi Rp13,67 miliar (Rp1,05 per saham) pada Januari-Maret 2024, dari Rp249,61 miliar (Rp19,24 per saham) pada Januari-Maret 2023. Penurunan laba di tengah peningkatan pendapatan SILO disebabkan antara lain oleh peningkatan beban pokok pendapatan 14,13% menjadi Rp1,87 triliun pada Januari-Maret 2024, dari Rp1,63 triliun pada Januari-Maret 2023.

Selain itu, penurunan laba juga disebabkan oleh kenaikan beban usaha dan beban lain-lain, masing-masing sebesar 8,66% jadi Rp655,89 miliar dan 704% ke Rp351,03 miliar pada Januari-Maret 2024. Akibatnya, laba usaha SILO merosot 59,55% jadi Rp148,5 miliar, dari Rp367,21 miliar.  Sepanjang tiga bulan pertama 2024, Siloam tercatat telah melayani lebih dari 1 juta pasien. Manajemen Siloam mengatakan, Siloam terus menerapkan teknologi medis terdepan, meningkatkan akurasi diagnostik dan hasil pengobatan, serta berhasil meningkatkan jangkauan dan kompleksitas layanannya dengan berinvestasi dalam pengembangan program klinis.

Hal itu dilakukan baik jumlah pasien yang masuk maupun Rata-rata Pendapatan per Hari (Average Revenue per Days/ARPD) dari program-program klinis dengan kompleksitas tinggi seperti Kardiologi dan Bedah Jantung, Onkologi dan Bedah Onkologi, Neurologi dan Bedah Saraf, Gastroenterologi dan Bedah Ortopedi (CONGO) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.ARPD CAGR untuk setiap program CONGO telah menunjukkan hasil yang positif selama 4 kuartal terakhir.

Untuk mendukung pertumbuhan program-program tersebut, perseroan melanjutkan strategi ekspansi dengan membuka 1 hingga 2 rumah sakit per tahun dengan tetap mengoptimalkan kapasitas yang ada. Per kuartal I-2024, Siloam mengoperasikan lebih dari 4 ribu tempat tidur dengan tingkat okupansi sebesar 70,6% secara keseluruhan.

Payer mix swasta (Out of Pocket, Korporasi dan Asuransi) tetap menjadi kontributor utama dari total pendapatan Perseroan. Sebesar 82% dari pendapatan Siloam berasal dari pasien swasta, sementara pendapatan BPJS tetap stabil di angka 18% pada kuartal I-2024. Pada 2019, Manajemen meninjau kembali daftar rumah sakit yang sedang dikembangkan dan menghapus sejumlah besar rumah sakit sebagai bagian dari strategi baru untuk mengurangi laju ekspansi. Setelah melakukan hal tersebut, masih terdapat sejumlah rumah sakit yang menurut Manajemen dapat dilanjutkan. Beberapa dari rumah sakit tersebut. Misalnya RS Siloam Paal Dua dan RS Siloam Ambon) telah dibuka dan beroperasi dengan baik.

BERITA TERKAIT

Berhasil Pertahankan Kinerja Sehat - Pertamina EP Raih Peringkat AAA dari Fitch Rating

Lembaga Pemeringkat Fitch Rating Indonesia menyematkan predikat AAA untuk PT Pertamina EP (PEP) karena berhasil mempertahankan kinerja keuangan perusahaan yang…

Dampak Teknologi: Keragaman dan Radikalisme di Era Digital

Perkembangan teknologi digital telah membawa dampak besar pada keragaman dan radikalisme di masyarakat. Di satu sisi, internet dan media sosial…

April 2024, Kinerja BBTN Terpantau On The Track

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 14,43% yoy menjadi sekitar Rp345,5 triliun hingga April 2024…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berhasil Pertahankan Kinerja Sehat - Pertamina EP Raih Peringkat AAA dari Fitch Rating

Lembaga Pemeringkat Fitch Rating Indonesia menyematkan predikat AAA untuk PT Pertamina EP (PEP) karena berhasil mempertahankan kinerja keuangan perusahaan yang…

Dampak Teknologi: Keragaman dan Radikalisme di Era Digital

Perkembangan teknologi digital telah membawa dampak besar pada keragaman dan radikalisme di masyarakat. Di satu sisi, internet dan media sosial…

April 2024, Kinerja BBTN Terpantau On The Track

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 14,43% yoy menjadi sekitar Rp345,5 triliun hingga April 2024…