Laba Bersih Temas Terkoreksi 43,33%

NERACA

Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pelayaran PT Temas Tbk (TMAS) mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 147 miliar. Angka laba bersih itu turun 43,33% dari Rp 259,41 miliar pada periode yang sama tahun 2023. Adapun laba per saham juga jadi hanya Rp 3 per akhir 31 Maret 2024 dari Rp 5 pada periode yang sama tahun 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Laba bersih TMAS per kuartal I-2024 juga semakin jatuh dari capaian perseroan pada kuartal I-2022 dengan laba bersih saat itu Rp 341 miliar. Melemahnya laba TMAS dipicu pendapatan jasa yang menurun dari Rp 1,11 triliun per kuartal I-2023 menjadi Rp 1,07 triliun pada kuartal I-2024. Sementara, beban jasa membengkak dari Rp 775,60 miliar menjadi Rp 835,05 miliar.

Alhasil laba bruto PT Temas Tbk anjlok jadi Rp 238,53 miliar per kuartal I-2024 dari Rp 340,14 miliar pada kuartal I-2023. Total aset TMAS per 31 Maret 2024 Rp 4,11 triliun, liabilitas Rp 1,39 triliun, dan ekuitas Rp 2,71 triliun. Sementara itu, per 31 Desember 2023, total aset TMAS Rp 4,06 triliun, liabilitas Rp 1,48 triliun, dan ekuitas Rp 2,58 triliun.

Tahun ini, perseroan berkomitmen untuk mempertahankan performa bisnis seperti tahun 2023.  Sekretaris Perusahaan Temas, Marthalia Vigita seperti dikutip Kontan mengungkapkan, saat ini TMAS tengah mempersiapkan pembangunan warehouse di Jakarta. Selain itu, Temas juga kini sedang menjajaki pembangunan terminal di beberapa daerah yang potensial untuk menunjang kegiatan bisnis perseroan, terutama di daerah Sumatera dan Kalimantan.

Manajemen Temas juga tengah menyiapkan armada kapal baru. Marthalia bilang, saat ini progresnya sedang dalam tahap design dan diharapkan selesai di akhir tahun ini atau awal tahun 2025 mendatang. Namun sayang, TMAS belum bisa membeberkan berapa alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang dianggarkan tahun ini, “Untuk capex 2024 akan dimintakan persetujuannya pada rups mendatang,” tuturnya.

Sebelumnya, perseroan berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), menyetujui membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp456,41 miliar atau setara Rp8 per saham,“Pembagian ini sekitar 56% dari laba bersih tahun buku 2023. Pembagian dividen ini melanjutkan komitmen pembagian dividen yang sudah dilakukan di tahun 2023 senilai Rp754,68 miliar atau Rp 132,8 per saham, sekitar 53,37% dari laba bersih 2022,”kata Direktur Utama Temas, Faty Khusumo. 

BERITA TERKAIT

Berhasil Pertahankan Kinerja Sehat - Pertamina EP Raih Peringkat AAA dari Fitch Rating

Lembaga Pemeringkat Fitch Rating Indonesia menyematkan predikat AAA untuk PT Pertamina EP (PEP) karena berhasil mempertahankan kinerja keuangan perusahaan yang…

Dampak Teknologi: Keragaman dan Radikalisme di Era Digital

Perkembangan teknologi digital telah membawa dampak besar pada keragaman dan radikalisme di masyarakat. Di satu sisi, internet dan media sosial…

April 2024, Kinerja BBTN Terpantau On The Track

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 14,43% yoy menjadi sekitar Rp345,5 triliun hingga April 2024…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berhasil Pertahankan Kinerja Sehat - Pertamina EP Raih Peringkat AAA dari Fitch Rating

Lembaga Pemeringkat Fitch Rating Indonesia menyematkan predikat AAA untuk PT Pertamina EP (PEP) karena berhasil mempertahankan kinerja keuangan perusahaan yang…

Dampak Teknologi: Keragaman dan Radikalisme di Era Digital

Perkembangan teknologi digital telah membawa dampak besar pada keragaman dan radikalisme di masyarakat. Di satu sisi, internet dan media sosial…

April 2024, Kinerja BBTN Terpantau On The Track

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 14,43% yoy menjadi sekitar Rp345,5 triliun hingga April 2024…