IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 33,97 poin atau 0,47% ke posisi 7.130,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,98 poin atau 0,75% ke posisi 928,35.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin menjelaskan, bursa regional Asia cenderung menguat, pasar keuangan keluar dari tekanan konflik geopolitik, dimana pelaku pasar tampaknya mencermati tanda-tanda pemulihan ekonomi China dan surplus neraca perdagangan Jepang.

Dari mancanegara, Biro Statistik Nasional China melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi China tumbuh 1,6% quartal to quartal (qoq) pada kuartal I- 2024, sehingga secara tahunan tumbuh 5,3% year on year (yoy), sehingga pasar memiliki pandangan dan harapan bahwa target pertumbuhan PDB sekitar 5% (yoy) pada tahun ini dapat tercapai di tengah meningkatnya hambatan lokal dan global. Hal tersebut memberikan harapan pemulihan ekonomi China akan terus berlanjut dan dukungan bank sentral China telah berjanji untuk meningkatkan dukungan kebijakan tahun ini.

Di sisi lain Kementerian keuangan Jepang melaporkan neraca perdagangan surplus sebesar 366,467 miliar yen pada Maret 2024 dari defisit sebesar 750,854 miliar Yen pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang merupakan surplus perdagangan pertama dalam tiga bulan terakhir. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam surveinya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2024 sebesar 123,8, atau lebih tinggi dibandingkan 123,1 pada bulan sebelumnya, yang menunjukkan optimis konsumen akan kondisi ekonomi dalam negeri.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas atau seluruh sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor barang baku yang minus 2,48%, diikuti sektor teknologi dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing turun sebesar 2,42% dan 1,13%.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ATLA, PTPS, IOTF, FWCT dan MHKI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CGAS, ASLC, MBMA, BSML, dan ARTO. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.498.845 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,29 miliar lembar saham senilai Rp12,16 triliun. Sebanyak 208 saham naik, 362 saham menurun, dan 215 tidak bergerak nilainya. (bani)

BERITA TERKAIT

Adira Finance Bukukan Laba Bersih Rp432 Miliar

Di kuartal pertama 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membukukan peningkatan laba bersih sebesar 4%…

BTN Sayangkan Demo Anarkis di Kantor Pusat BTN

Aksi demonstrasi yang terjadi di kantor pusat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mulai meresahkan, pada hari kedua aksi unjuk…

Bank BJB Cetak Laba Bersih Rp453 Miliar

Di kuartal pertama 2024, bank bjb berhasil meraup laba sebelum pajak hingga Rp453 miliar tumbuh 1,6% year on year (yoy)…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Adira Finance Bukukan Laba Bersih Rp432 Miliar

Di kuartal pertama 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membukukan peningkatan laba bersih sebesar 4%…

BTN Sayangkan Demo Anarkis di Kantor Pusat BTN

Aksi demonstrasi yang terjadi di kantor pusat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mulai meresahkan, pada hari kedua aksi unjuk…

Bank BJB Cetak Laba Bersih Rp453 Miliar

Di kuartal pertama 2024, bank bjb berhasil meraup laba sebelum pajak hingga Rp453 miliar tumbuh 1,6% year on year (yoy)…