NERACA
Jakarta- Kapasitas produksi tambang milik PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bakal berlimpah seiring dengan anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM) yang mendapatkan hasil pemboran yang positif dari proyek tambang emasnya di Blok Poboya (Blok 1), di Palu, Sulawesi. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyebutkan, telah menemukan tambahan sumberdaya mineral dari proyek Palu.
Perseroan mengungkapkan, total sumberdaya mineralnya bertambah dari sebelumnya 17,8 juta ton menjadi 21,7 juta ton dengan rata-rata kadar emas 2,4 g/t. Selanjutnya, sumberdaya mineral yang ada di Blok Poboya (Blok 1) tersebut juga berhasil ditingkatkan menjadi total cadangan mineral sebesar 14,2 juta ton bijih dengan kadar 2,4 g/t Au (sebelumnya CPM memiliki cadangan mineral sebesar 8,5 juta ton bijih).
Kata Direktur Utama BRMS, Agus Projosasmito, penambahan jumlah sumberdaya mineral dan cadangan mineral tersebut akan memperpanjang usia produksi dari proyek tambang emas perseroan di Palu. Hal ini diharapkan dapat menambah nilai bagi para pemegang saham.“Pekerjaan konstruksi pabrik emas kami yang kedua di Palu berjalan cukup baik. Kami berharap pabrik tersebut dapat segera beroperasi di kuartal IV-2022 demi meningkatkan produksi emas BRMS,”ujarnya.
Tahun ini sampai 2024, perseroan menargetkan produksi emas akan mencapai 19.000, 26.000, dan 59.000 oz, didukung adanya tambahan kapasitas dari pabrik emas kedua di Palu. Agus menambahkan, selain tambahan cadangan di Blok Poboya, pekerjaan konstruksi pabrik emas BRMS yang kedua di Palu, dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari, juga berjalan cukup baik. “Kami berharap pabrik tersebut dapat segera beroperasi di Kuartal keempat 2022 demi meningkatkan produksi emas BRMS,” ujarnya.
Asal tahu saja, bisnis BRMS didukung oleh sejumlah anak perusahaan seperti Bumi Resources Japan Company Limited, PT International Minerals Company LLC, Calipso Investment Pte. Ltd., PT Citra Palu Minerals, PT Multi Capital, Sahara Resources Pte, Ltd. dan Lemington Investment Pte. ltd. Mayoritas saham BRMS saat ini dimiliki oleh PT Bumi Resources Tbk dengan total tingkat kepemilikan sebesar 35,73%.
Bisnis utama PT Panorama Timur Abadi adalah perdagangan dan pemasokan pelumas untuk industri pertambangan. Kemudian, pada pertengahan 2009, PT Panorama Timur Abadi diambil alih oleh Bumi Resources Tbk (BUMI) dan berganti nama menjadi PT Bumi Resources Minerals. Di kuartal pertama 2022, BRM mencatatkan laba bersih senilai US$ 1,9 juta atau tumbuh 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 1,68 juta. Lonjakan laba ini dikontribusi dari peningkatan produksi emas dan pendapatan perusahaan.
Kemudian pendapatan perusahaan juga melonjak 118% menjadi US$ 2,9 juta, dari sebelumnya US$ 1,36 juta. Sementara itu, anak usaha BRMS yakni PT Citra Palu Minerals mengukir rekor volume produksi emas dari sebelumnya 24 kilogram (kg) di kuartal I-2020 menjadi 41 kg di kuartal I-2022 atau naik 71%.
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) menyetujui membagikan dividen tunai dengan total…
NERACA Jakarta– Sepanjang tahun 2024, PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) membukukan laba bersih Rp16,45 miliar atau melesat 168,41% dari…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) membukukan pendapatan sebesar Rp1,68 triliun atau turun…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) menyetujui membagikan dividen tunai dengan total…
NERACA Jakarta– Sepanjang tahun 2024, PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) membukukan laba bersih Rp16,45 miliar atau melesat 168,41% dari…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) membukukan pendapatan sebesar Rp1,68 triliun atau turun…