Bila di dalam dunia kuliner ada jargon yang cukup dikenal, apapun makanannya, minumnya teh botol. Maka di dalam otomotif juga sama, apapun kendaraan motornya tentunya Pertamina Enduro olinya. Jargon inilah yang dipegang Wahyu (35) anak motor yang suka touring di beberapa kota. Dirinya bercerita, kecintaannya pada dunia otomotif dan jiwa petualangnya tidak lepas dari dukungan orang tua dan termasuk lingkungan sekitar, termasuk teman-temannya sekantornya yang juga memiliki hobi yang sama.“Touring dengan roda dua, tidak hanya sekedar mencari kepuasan dalam menguji medan yang dilalui, tetapi juga pengalaman berhadapan dengan orang dan termasuk keindahan alam yang dilalui,”ungkapnya.
Menurutnya, touring berkendara roda dua harus memperhatikan aturan lalu lintas demi keselamatan disamping juga mempersiapkan motor yang akan digunakan. Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya juga mempersiapkan stamina fisik dan apalagi jika hal tersebut dilakukan untuk touring jarak jauh. Dirinya menuturkan, kesiapan fisik kendaraan menjadi syarat mutlak sebelum touring dan termasuk memperhatikan oli mesin. Maklum saja, oli mesin merupakan salah satu komponen penting agar mesin kendaraan tetap awet dan bisa bekerja maksimal. Dimana oli mesin membantu proses pelumasan untuk mengurangi gesekan yang terjadi di dalam komponen mesin.
Jika telat melakukan penggantian oli, maka komponen mesin bisa cepat mengalami aus. Tenaga yang dihasilkan mesin pun menjadi tidak maksimal, bahkan mesin bisa rusak. Selain sebagai pelumas, oli juga berfungsi sebagai sistem pendingin dari panas akibat proses pembakaran di dalam silinder mesin atau akibat gesekan antar komponen. Fungsi terakhirnya adalah sebagai pelindung dari karat yang berpotensi muncul di dalam mesin. Berkaca dari fungsi-fungsi tersebut, lanjut Wahyu, penggantian oli mesin secara rutin sangat diperlukan agar kerja mesin tetap maksimal dan menjaga keawetan komponen. “Baik berangkat ataupun pulang setelah touring, saya selalu ganti oli mesin,”tuturnya.
Kemudian alasannya menggunakan pelumas Pertamina Enduro bukan karena korban iklan tetapi sudah dibuktikan di lapangan saat touring Jakarta-Bali pulang pergi, dimana mesin masih dingin dan performance akseselasi motor terjaga. Untuk motor Yahama Scorpionnya, Wahyu selalu menggunakan oli Pertamina Enduro 4T Racing 10W-40. Dimana produk ini telah lolos pengujian variable speed friction test dengan hasil melebihi high friction reference oil, sehingga tidak menyebabkan slip pada kopling.
Selain itu, Pertamina Enduro 4T Racing 10W-40 dapat menjaga kebersihan mesin, serta mencegah terbentuknya deposit pada piston, korosi dan menjaga komponen mesin cepat aus. Kekentalan dari pelumas ini cocok untuk segala jenis motor transmisi manual keluaran baru yang memiliki akselerasi tinggi. Tidak hanya itu, kata Wahyu banyak alasan bagi para pecinta touring motor direkomendasikan pakai oli pelumas Pertamina Enduro, selain terbukti tangguh juga jangkauan yang luas karena dapat dengan mudah didapatkan di bengkel atau layanan service motor terdekat.
Dari aspek jangkauan produk, Pertamina Enduro sudah memiliki 1798 cabang Enduro Express yang menyediakan service ringan dan produk Pelumas Enduro. Enduro Express juga dilengkapi dengan layanan tambahan berupa servis ringan dan penambahan angin nitrogen. Dengan membeli pelumas di outlet Enduro Express, benefit yang didapatkan diantaranya, jaminan keaslian produk, harga yang bersaing, hingga pelayanan maksimal. Dalam aspek pelayanan, Enduro Express mengedepankan layanan yang praktis, teruji dan terpercaya. Sehingga tidak perlu khawatir dengan pelayanan Enduro Express.
Asal tahu saja, guna menyakinkan pasar akan ketangguhan oli Enduro, PT Pertamina Lubricants sebagai produsen oli Enduro sudah membuktikan hal tersebut dengan uji coba touring Solo Ride Adventure Jakarta – London 30 Negara, 30.000 km yang dilakukan oleh Stephen Langitan dengan menggunakan oli Pertamina Enduro 4T Racing.
Dari Indonesia, Kawasaki VersysX 250cc yang menjadi tunggangan Stephen Langitan baru ganti oli di Bangkok, Thailand setelah menempuh perjalanan sejauh 5 ribu kilometer. “Setibanya di Bangkok setelah menempuh 5 ribu kilometer, saya penasaran dan minta tolong di bengkel Kawasaki. Tapi motor tidak ada masalah, di bengkel itu saya hanya ganti oli. Begitu sampai di Nepal, juga cuma ganti oli,” ujar Stephen Langitan.
Menjaga Kualitas dan Pelayanan
Kata Andria Nusa, Direktur Sales & Marketing PT Pertamina Lubricants, penggunaan oli Enduro oleh Stephen Langitan merupakan bukti kualitas pelumas Pertamina Enduro 4T Racing. Pasalnya, dengan touring sejauh 30 ribu kilometer hanya ganti oli sebanyak 6 kali. Berarti setiap 5 ribu kilometer baru ganti oli. Pelumas yang digunakan Stephen Langitan Pertamina Enduro 4T Racing 10W-40 dengan harga Rp55 ribu. “Harga sangat terjangkau dengan penggantina rata-rata bisa 5 ribu kilometer baru ganti,” tuturnya.
Tidak hanya itu, PT Pertamina Lubricants juga membuktikan ketangguhan oli Enduro dengan melepas keberangkatan rombongan touring adventure dari Sabang, Aceh-Gresik 5000 KM, dengan tajuk “Enduro Touring Go Out Adventure” yang memakan waktu perjalanan selama 29 hari. Dalam perjalanan Enduro Touring tersebut para peserta merasakan ketangguhan dan kualitas pelumas Enduro pada sepeda motor yang digunakan selama perjalanan antara lain Honda PCX ABS, Honda CB150R, Kawasaki KLX150 D’Tracker, Kawasaki W175, Yamaha NMax Non-ABS, dan Suzuki 150 Bandit.
Keseriusan Pertamina Lubricants menghadirkan produk pelumas yang selalu menjaga kendaraan tidak hanya diperuntukkan segmen roda dua tetapi juga roda empat. Rupanya, ketangguhan oli pelumas Pertamina menjaga mesin mobil juga dibenarkan pembalap nasional Rifat Sungkar. Dalam offroadnya, dia bercerita, pelumas Fastron Diesel mampu memberikan hasil terbaiknya sebagai pelumas diesel pada ajang offroad. “Karakter berkendara saya itu main di rpm tinggi. Makanya butuh pelumas yang tahan di putaran mesin tinggi," ucap Rifat.
Uji coba yang dilakukan Rifat bukan hanya oli pelumas Fastron Diesel saja tetapi juga banyak produk lainnya dan termasuk varian pelumas Fastron Platinum Fully Synthetic SAE 0W-40 API SN. Dipilihnya oli ini menurut Rifat karena spesifikasi sesuai dengan gaya membalapnya. Apalagi pelumas tersebut memang untuk kebutuhan balap yang dapat bertahan dan bekerja baik di putaran tinggi.
Ya, ketangguhan oli pelumas Fastron diesel juga sudah dibuktikan Agung (40) dengan mobil Isuzu Pathernya saat mudik bareng keluarga tahun lalu dari Jogjakarta ke Padang. “Oli Fastron Diesel sudah terbukti tanggung dengan bukan lagi oli kaleng-kaleng,”tuturnya.
Menurutnya, selama perjalanan yang cukup jauh tersebut, akseselerasi kendaraan masih bertenaga dan mampu melumat segala medan. Selain itu, mesin masih stabil dan tidak ada hambatan. Apalagi, kegiatan mudik bareng keluarga kecilnya ini dilakukan tiap tahunnya. Hal senada juga disampaikan Fuad (45), supir truk bus antar kota antar provinsi di Sumatera ini sudah membuktikannya dalam keseharianya membawa penumpang,”Pakai oli Fastron Diesel, bikin mesin tetap terlindungi dan awet karena kualitasnya terjaga,”ungkapnya.
Tidak hanya itu, oli yang diluncurkan anak usaha Pertamina ini juga mudah didapatkan dan terlebih perseroan terus menjemput konsumen dengan perbanyak pembukaan gerai Bright Olimart Modular (BOM) dan teranyar Pertamina Lubricants sukses membuka dua gerai BOM khusus untuk kendaraan bus dan truk di Lampung. Kedua gerai yang berlokasi di SPBU 24.351.33 Sumber Waru dan SPBU 24.351.30 Sepang ini untuk melayani kebutuhan akan pelumas truk dan khusus di Kawasan Lampung dan sekitarnya. Pembukaan gerai khusus ini juga bertujuan untuk mendekatkan Pertamina dengan konsumennya serta wujud komitmen dan dedikasi dari Pertamina Lubricants dalam menghadirkan dan menawarkan pelumas berkualitas tinggi.
Bright Olimart, dengan model Modular merupakan salah satu bengkel channel Pertamina Lubricants yang menjual dan melayani ganti oli secara mobile. Gerai tersebut berbentuk kontainer dengan skema kerja sama dengan pemilik SPBU/Bengkel. Gerai penjualan dan layanan ini dinilai lebih praktis, ekonomis serta relatif cepat dalam pembangunannya, ketimbang harus membuka konter khusus.
Kini beragamnya jenis kendaraan dan pesatnya kemajuan teknologi kendaran menuntut PT Pertamina Lubricants untuk terus berinovasi dengan produk yang sesuai kebutuhan pasar. Saat ini, perseroan sudah memiliki 167 produk yang dijual untuk pasar ritel otomotif dan industri. Baik secara domestik dan mancanegara. Pertamina Lubricans mengelola usaha pelumas otomotif dan industri serta base oil untuk pasar domestik dan internasional yang tersebar di Asia, Afrika, dan Australia.
Pertamina Lubricants mengoperasikan 3 unit produksi di Gresik, Cilacap, dan Jakarta serta 1 unit produksi di Thailand dengan total kapasitas lebih dari 535 juta liter per tahun. Sejumlah penghargaan telah diraih Pertamina Lubricants, antara lain predikat “The Champion of Indonesia Original Brand” kategori Car Lubricant Oil untuk Pertamina Fastron dalam ajang “Indonesia Original Brand 2019”. Ada pula penghargaan “Indonesia Most Innovative Business Award 2018” untuk kategori Otomotif sebagai “Perusahaan Inovatif Penyedia Varian Pelumas Mobil dan Motor dengan Kualitas Bersaing dengan Pelumas Asing”.
Menjaga eksistensinya di pasar pelumas dalam dan luar negeri, perseroan menargetkan menjadi pemain global industri pelumas dan masuk ke posisi 15 besar dunia di tahun 2020. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan berupaya memperluas pasar baik domestik maupun internasional dan meningkatkan kualitas produk, kata Direktur Utama PT Pertamina Lubricants, Ageng Giriyono. Dia mengatakan, hingga saat ini Pertamina Lubricants menjadi pemimpin pasar di industri pelumas domestik dengan menguasai sekitar 60% pangsa pasar pelumas nasional. Keunggulan produsen pelumas ini antara lain karena didukung oleh keberadaan tiga pabrik di dalam negeri dan satu di luar negeri serta jangkauan produk pelumasnya ke semua sektor industri.
Disebutkannya, ketiga pabrik pelumas Pertamina sudah menggunakan teknologi terkini. Terlebih pabrik yang di Jakarta merupakan pabrik pelumas terintegrasi terbesar di Asia Tenggara. Afandi menjelaskan pasar industri merupakan pasar potensial yang terus menjadi target perusahaan. Oleh karena itu, Pertamina Lubricants akan tetap menjadikan industri-industri yang ikut menggerakan perekonomian nasional sebagai pasar utama seperti pertambangan, minyak dan gas bumi, perkapalan, semen, pembangkit listrik, petrokimia, perusahaan kertas dan karet serta lainnya.
Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) yang digelar Senin (28/4) memutuskan pembagian dividen final senilai…
Jaga pertumbuhan harga saham di pasar, PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA) akan membeli kembali atau buyback saham senilai Rp80 miliar. Aksi korporasi ini juga…
Di kuartal pertama 2025, emiten menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel membukukan laba bersih sebesar Rp526,3 miliar atau…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) pada Senin (28/4) menyetujui pembagian dividen…
Dorong pertumbuhan investor pasar modal, Direktur pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengatakan, 29 Kantor Perwakilan BEI yang tersebar…
Sebagai bentuk apresiasi kepad pemegang saham, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berencana membagikan dividen final untuk tahun buku yang…