Telat Laporan Keuangan - BEI Perpanjang Suspensi 6 Emiten Nakal

NERACA

Jakarta – Menjadi perusahaan terbuka, tidak hanya dituntut transparansi dan akutabel tetapi juga taat dalam penyampaian laporan keuangan. Pasalnya, hal ini merupakan standar dalam prinsip penerapan tata kelolaa perusahaan yang baik atau good corporate governance. Namun hingga saat ini masih ada beberapa perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuangan di kuartal tiga 2019 dari batas waktu yang ditentukan.

Berangkat dari hal tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin memperpanjang status suspensi saham enam emiten akibat terlambat menyampaikan laporan keuangan kuartal III/2019. Keenam emiten juga belum membayar denda keterlambatan penyampaian laporan keuangan sebesar Rp150 juta. Disebutkan, enam emiten yang suspensi sahamnya diperpanjang yaitu  PT Evergreen Invesco Tbk. (GREN), PT Nipress Tbk. (NIPS), dan PT Cakra Mineral Tbk. (CKRA). Kemudian, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA), PT Golden Plantation Tbk. (GOLL) dan PT Sugih Energy Tbk. (SUGI). 

Hingga saat ini, keenam emiten itu belum juga menyampaikan laporan keuangan kuartal III/2019. Keenam itu juga kompak belum membayar denda keterlambatan sebesar Rp150 juta. BEI sebelumnya sudah menggembok perdagangan saham tiga emiten, yaitu GREN (sejak 19 Juni 2017), CKRA (sejak 5 Juni 2018), dan NIPS (sejak 1 Juli 2019). Selanjutnya AISA ( sejak 5 Juli 2018), GOLL ( sejak 30 Januari 2019), dan SUGI (sejak 11 Juli 2019).

Direktur Utama Golden Plantation, Budhi Istanto Suwito pernah mengatakan, pihaknya akan mempercepat kewajiban penerbitan laporan keuangan agar bisa lepas dari suspensi. Sampai dengan akhir Januari 2020 GOLL sama sekali belum menerbitkan laporan keuangan kuartal I/2019.”Kami akan memenuhi kewajiban mulai Februari, jadi kemungkinan pada Juni nanti sudah terbit laporan keuangan tahun 2019,”ujarnya.

Di lain pihak, manajemen PT Sugih Energy Tbk menargetkan penyerahan laporan keuangan 2018 pada awal Februari 2020. Kata Direktur SUGI, David K. Wiranata sebelumnya mengatakan saat ini pihaknya masih fokus untuk melakukan audit investigasi dan konsolidasi internal untuk mempercepat penyerahan laporan keuangan 2018 kepada BEI. SUGI terakhir kali menyerahkan laporan keuangan kepada BEI pada kuartal III/2018. “Kami akan segera kasih (laporan keuangan) ke BEI untuk laporan 2018 dan 2019 supaya suspend dibuka,” ujar David.

BEI sebelumnya menghentikan sementara perdagangan saham dari 9 emiten. Hal ini terkait laporan keuangan Semester I-2019. Dimana tercatat hingga tanggal 29 Oktober 2019 terdapat 9 perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan keuangan tengah tahun per 30 Juni 2019 dan/atau belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tersebut. Bursa telah memberikan peringatan tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp150 juta kepada perusahaan tercatat tersebut.

BERITA TERKAIT

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

Pasar Saham Masih Jadi Pilihan Jangka Panjang

NERACA Jakarta - Capital Sensitivity Analysis Index atau CSA Index menyebut pasar saham masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang…

Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp585,92 Miliar

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) meraup laba bersih sebesar Rp585,92 miliar. Jumlah tersebut…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

Pasar Saham Masih Jadi Pilihan Jangka Panjang

NERACA Jakarta - Capital Sensitivity Analysis Index atau CSA Index menyebut pasar saham masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang…

Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp585,92 Miliar

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) meraup laba bersih sebesar Rp585,92 miliar. Jumlah tersebut…