Bea Keluar CPO Jadi 20%, Bea Biji Kakao Tetap 10%

NERACA

Jakarta – Bea keluar ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) naik menjadi 20% untuk pengiriman bulan Juli 2011. Pada bulan Juni 2011, BK CPO baru sebesar 17,5%.

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh, kenaikan BK CPO akibat meningkatnya harga rata-rata komoditas itu di pasar internasional dari US$ 1.075 per ton jadi US$ 1.168 per ton. Sementara harga patokan CPO pada bulan Juli sebesar US$ 1.096 per ton.

Dedy Saleh mengatakan, pada bulan Juli harga patokan ekspor untuk produk varian CPO seperti Crude Olein sebesar US$ 1.174 per ton, RBD Palm Olein US$ 1.181 per ton, RBD Palm Kernel Olein US$ 1.194 per ton dan Crude Stearin US$ 1.073 per ton.

Selain itu, harga patokan ekspor Crude Palm Kernel Oil, Crude Kernel Olein dan Crude Kernel Stearin ditetapkan US$ 1.852 per ton, RBD Palm Kernel Oil US$ 1.833 per ton, RBD Palm Oil US$ 1.175 per ton, RBD Palm Steari US$ 1.080 per ton, dan RBD Palm Kernel Stearin US4 2.199 per ton.

Pemerintah juga menetapkan harga patokan ekspor untuk RBD Palm Oil dalam kemasan 25 kilogram bermerek sebesar US$ 1.181 per ton dan biodiesel sebesar US4 1.245 per ton.

Sebagai negara produsen minyak kelapa sawit terbesar dunia, CPO dan produk turunannya merupakan komoditas yang memberikan sumbangan bermakna bagi pendapatan ekspor Indonesia.

Selama Januari-April tahun ini saja volume ekspor CPO Indonesia sudah mencapai 2,09 juta ton dengan nilai US$ 2,34 miliar.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67 tahun 2010 yang mulai berlaku pada April 2010, penetapan pajak ekspor CPO hingga saat ini ditetapkan secara progresif mengacu pada harga internasional.

Bea Keluar Kakao

Dalam kesempatan itu, Deddy juga mengungkap, Pemerintah menetapkan bea keluar biji kakao untuk pengiriman bulan Juli 2011 sebesar 10%, sama dengan bulan sebelumnya. Sementara harga patokan ekspor biji kakao sebesar US$ 2.643 per ton atau turun dari bulan sebelumnya yang ditetapkan US4 2.811 per ton.

 

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67 tahun 2010, penetapan bea keluar biji kakao dilakukan secara progresif mengacu pada harga internasional.

“Pemerintah mengenakan pajak dalam ekspor komoditas tersebut utamanya untuk mendorong pertumbuhan industri hilir kakao di dalam negeri,” katanya.

Dia menyatakan, Pemerintah berharap sebagai salah satu negara produsen kakao besar dunia, Indonesia tidak hanya mengekspor biji kakao tapi juga bisa mendapatkan nilai tambah yang lebih besar dengan mengolahnya terlebih dahulu.

“Proporsi ekspor kakao Indonesia yang hingga saat ini sekitar 80% diantaranya masih berupa biji perlahan bisa berkurang, terganti oleh produk olahan bernilai tambah tinggi,” terangnya.

Sebelumnya Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengatakan penerapan bea keluar ekspor biji kakao sudah memperlihatkan dampak pada pertumbuhan industri hilir kakao dan peningkatan ekspor produk olahan kakao.

Data Kementerian Perdagangan menunjukkan kecenderungan atau tren kenaikan peranan/ kontribusi ekspor produk turunan kakao terhadap keseluruhan ekspor kakao.

Pangsa ekspor produk olahan berupa pasta dan "butter" kakao terhadap seluruh ekspor kakao meningkat dari 17,71% pada 2009 menjadi 18,43% pada 2010. Sementara total nilai ekspor kakao selama 2009 dan 2010 tercatat berturut-turut sebesar US4 1,41 miliar dan US$ 1,64 miliar.

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…