BRIS Bakal Lepas Saham Ke Investor Strategis

NERACA

Jakarta – Guna perkuat likuiditas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal menggelar aksi korporasi berupa melepas sebagian saham kepada investor strategis. Hal tersebut disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, peningkatan likuiditas melalui suntikan ekuitas lebih bagus bagi BSI daripada memanfaatkan fasilitas pinjaman atau lainnya. “Jadi, kami bukan hanya siap melepas 15%, tapi bisa up to 20% saham yang dilepas,”ujarnya.

Saham-saham BSI yang akan ditawarkan kepada investor strategis itu rencananya bakal berasal dari kombinasi saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Saat ini, baik BBNI maupun BBRI, masing-masing menguasai sebanyak 23,24% dan 15,38% saham BSI atau BRIS. Sedangkan pemegang saham mayoritas BRIS adalah PT Bank Mandiri Tbk dengan porsi 51,47%.

Itulah sebabnya, sebagai pemegang saham mayoritas, Erick melakukan roadshow ke Qatar dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo bersafari ke negara-negara Eropa salah satunya untuk bertemu calon mitra strategis BRIS.“Karena kami korporasi, kami mesti ketemu investor dan potential partner untuk kami jajaki. Siapa tahu ada kesempatan, kami bisa meningkatkan value creation. Pak Tiko ke Eropa termasuk BSI, saya juga Qatar termasuk untuk BSI,” ucap Erick.

Di tengah situasi geopolitik yang semakin memanas seperti sekarang, Erick menekankan, Kementerian atau perusahaan BUMN harus lebih agresif dan bukan terjebak berdiam diri dengan situasi global yang ada. Situasi yang kurang lebih sama pernah dihadapi ketika pandemi covid melanda. Kementerian BUMN tetap aktif melakukan sejumlah aksi korporasi seperti konsolidasi, merger perusahaan-perusahaan BUMN, dan agresif mencari calon mitra strategis.“Jangan slowing down. Sebaliknya, kita harus agresif. Siapa tahu di situasi sekarang, ada kesempatan karena Indonesia tergolong negara yang stabil secara ekonomi dan politik,” ujar Erick.

Terlebih, jika berkaca pada cerita-cerita sukses perusahaan-perusahaan BUMN yang menggelar aksi korporasi baik itu melantai di bursa dan sebagainya, mereka selalu mempunyai anchor investor. Menurutnya, tidak mungkin bagi perusahaan BUMN menggelar aksi korporasi hanya mengandalkan investor ritel tanpa memiliki anchor investor. Harus gabungan dari keduanya. Demikian pula dengan aksi korporasi yang akan dilakukan BRIS.“Apalagi, BSI (BRIS) sudah mulai going international dengan membuka kantor di Dubai dan sekarang tinggal menunggu izin dari Saudi,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

Laba Bersih Antam Menyusut Tajam 85,66%

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam membukukan laba bersih Rp238,37 miliar atau…

Salim Ivomas Kantongi Laba Rp307,10 Miliar

NERACA Jakarta - PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) membukukan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2024. Dimana emiten produsen minyak…

Garuda Indonesia Cetak Pendapatan Rp11,58 Triliun

NERACA Jakarta – Di tiga bulan pertama 2024, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 18,07% menjadi…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Bersih Antam Menyusut Tajam 85,66%

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam membukukan laba bersih Rp238,37 miliar atau…

Salim Ivomas Kantongi Laba Rp307,10 Miliar

NERACA Jakarta - PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) membukukan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2024. Dimana emiten produsen minyak…

Garuda Indonesia Cetak Pendapatan Rp11,58 Triliun

NERACA Jakarta – Di tiga bulan pertama 2024, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 18,07% menjadi…