Periode April - Juni 2011 - Gaikindo Prediksi Penjualan Mobil Turun

NERACA

Jakarta – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi penjualan mobil akan turun sekitar 20-30% pada periode April sampai Juni 2011. Alasannya, pasokan mobil akan turun karena gangguan produksi menyusul rusaknya beberapa industri komponen yang biasa memasok suku cadang "microchip" di Jepang.

Ketua Gaikindo, Johnny Darmawan menyatakan, penjualan mobil pada April bisa turun menjadi sekitar 60 ribuan dibandingkan pada bulan sebelumnya yang mencapai sekitar 82.058 unit. Pada Januari dan Februari 2011, penjualan mobil nasional mencapai angka masing-masing 73.866 unit dan 69.489 unit.

Sepanjang Triwulan I tahun 2011, penjualan mobil nasional secara "whole sales" (penjualan sampai tingkat dealer) telah mencapai 225.413 unit atau naik 29,5 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 174.074 unit.

Saat ini, imbuh Johnny, produksi mobil dalam negeri menggunakan sisa-sisa stok komponen microchip yang ada. Komponen microchip yang dibuat di Jepang tersebut diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai Mei.

“Itu (komponen microchip) merupakan sisa-sisa ‘laskar pajang’ (stok). Itu pun masih dibagi-bagi agar bisa tetap berproduksi (mobil) tiap bulannya, meskipun dibawah kebutuhan sesungguhnya,” jelasnya.

Menurut Dia, fasilitas produksi microchip untuk menggerakan mobil secara elektronik itu, selama ini diproduksi beberapa perusahaan di Jepang antara lain Hitachi, Toshiba, dan Fujitsu. Akibat gempa dan tsunami, serta ancaman bahaya nuklir, pabrik tersebut belum berproduksi. "Mereka sedang berusaha mencari relokasi, kemungkinan ke Amerika Serikat," kata Johnny.

Johnny mengaku khawatir bila sampai Juni dan Juli tidak ada pasokan, maka penjualan mobil di Indonesia akan anjlok, karena hampir semua mobil yang diproduksi menggunakan komponen tersebut.

“Dampak gempa dan tsunami, serta ancaman nuklir di Jepang, cukup mengganggu pencapaian target penjualan mobil di Indonesia yang diperkirakan menembus 800 ribu unit,” ungkapnya.

 

Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) ini juga memperkirakan penjualan Toyota sebagai pemimpin pasar juga akan turun 20-30% pada April dan Mei. "Penjualan Toyota pada April ini bisa turun sampai 30%," ujarnya.

Pada Maret, penjualan TAM mencapai angka 32.311 unit. Selama triwulan I, penjualan TAM mencapai angka 85.494 unit atau naik 24,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 68.890. Namun berapapun, pasar mobil di dalam negeri, TAM menargetkan penguasaan pasar di atas 36%.

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…