NERACA
Jakarta – Sepanjang tahun 2010, investasi yang masuk ke Indonesia meningkat cukup tajam. Dalam tahun itu, penanaman modal yang masuk mencapai US$ 23 miliar atau melonjak 60% dibandingkan dengan tahun 2009 yang hanya US$ 3,3 miliar.
“Artinya semakin banyak uang yang masuk ke Indonesia,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan dalam “Indonesia Internasional Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2011” di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (12/4).
Kendati demikian, Gita mengaku investasi di Indonesia masih sering terjadi masalah, seperti dalam masalah pertanahan. Karena itu Indonesia membutuhkan perbaikan-perbaikan. “Saya kira proyektor ini hanya akan bertambah dan berlanjut bila kita terus melakukan perbaikan,” ucapnya.
Gita juga menargetkan, pada tahun 2020 nilai investasi akan terus bertambah hingga mencapai US$ 2 triliun. “Sedangkan pada tahun 2030, investasi yang masuk ke Indonesia bisa mencapai US$ 6-7 triliun,” terang Dia.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menginformasikan, investasi di Indonesia saat ini hanya melalui satu pintu, yakni BKPM. Karena itu, dia mengingatkan, para investor yang ingin bertanya terkait investasi di Indonesia bisa langsung mendatangi instansi tersebut.
“Para investor yang menghadapi masalah tinggal datang saja ke BKPM, satu atap satu pintu dan tidak banyak jendela,” kata Hatta
Hatta juga menyebut, saat ini memang masih terdapat beberapa hambatan untuk investasi, diantaranya terkait sistem pertanahan, resiko harga tanah dan land freezing. Karena itu, pihaknya berharap RUU Pertanahan bisa diselesaikan tahun ini sehingga ada kepastian dalam permasalahan tanah yang lebih berkeadilan.
Menurut dia, percepatan dan perluasan ekonomi di Indonesia terletak pada tiga pilar, yakni peningkatan value added dengan mengembangkan koridor ekonomi, mengintegrasikan sektoral regional, pengembangan konektivitas, dan capacity building. “Tiga pilar itulah yang kita kembangkan di visi 2025 kita,” ujarnya.
Namun demikian, sambung Hatta, percepatan dan perluasan ekonomi tanpa dibarengi infrastuktur yang menunjang akan menyebabkan ekonomi Indonesia overheating. “Karena itu infrastruktur ini akan menjadi prioritas utama pemerintah,” ucapnya.
Hatta menyebutkan, dana infrastruktur 2009 senilai Rp88,6 triliun dan pada 2010 sudah mencapai di atas Rp100 triliun. “Pada empat tahun ke depan bisa mencapai Rp500 triliun,” imbuhnya.
NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…
NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…
Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…
NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…
NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…
Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…