NERACA

Jakarta - Perusahaan jasa solusi dan teknologi informatika Sigma Cipta Caraka (TelkomSigma) menanamkan investasi sebesar Rp300 miliar untuk mengembangkan ‘datacenter’ dan mengembangkan layanan komputasi awan (cloud computing).

Menurut Presiden Direktur TelkomSigma, Rizkan Chandra, dana investasi tersebut untuk mengembangkan layanan agar memudahkan Telkomsigma menjadi salah satu pemain utama dalam bisnis jasa IT Solution di tingkat regional.

“Data center ini akan dikembangkan di Serpong dan Surabaya,” kata Rizkan di sela acara pergantian logo dan nama perusahaan dari Sigma menjadi TelkomSigma, di Jakarta, Senin.

Dengan logo baru itu, imbuh Dia, perusahaan akan semakin fokus pada misinya membangun kompetensi sebagai mitra terpercaya menyediakan solusi information communication and technology (ICT) bagi pelanggan.

“Data center ini akan menjadi jembatan bagi perusahaan untuk bekerjasama dengan perusahaan besar dunia yang segera membangun pusat datanya di Indonesia,” jelasnya.

Menurut catatan, sejumlah perusahaan skala global seperti Research In Motion (RIM), Google, Facebook diwajibkan untuk membangun pusat data center di Indonesia. “TelkomSigma menyiapkan infrastruktur data center, mereka itu tinggal bekerjasama dengan kami,” terangnya.

Untuk memperkokoh posisi TelkomSigma pada jajaran perusahaan penyedia solusi ICT perseroan terus mengembangkan solusi yang ditawarkan kepada klien. Produk baru yang ditawarkan antara lain Sigma M Force, Terasury Asset Management Package, Cloud Computing serta ARIUM.

Rizkan menjelaskan, ekspansi data center untuk mendukung solusi bagi perbankan dan perusahaan jasa keuangan, telekomuinikasi, manufakrur, dan jasa jasa distribusi.

Khusus modul Sigma M Force ditujukan untuk aplikasi pada layanan cloud. Untuk memberi layanan cloud computing, TelkomSigma akan memanfaatkan jaringan yang dimiliki induk perusahaan Telkom.

“Cloud computing menggabungkan kekuatan jaringan Telkom dan aplikasi data yang dimiliki TelkomSigma tidak hanya layanan perbankan dan finansial, tetapi juga mengembangkan e-government,” urai RIzkan.

Dia menyebut, TelkomSigma merupakan salah satu andalan Telkom untuk mengaplikasikan transformasi layanan TIME (Telecomunication, Information, Media and Edutainment).

Terhitung sejak Agustus 2010 kepemilikan saham Telkom pada TelkomSigma mencapai 100%, dari sebesar 80% saat diakuisisi pada 2008.

Sementara itu, Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah menuturkan, TelkomSigma diharapkan tidak hanya berkiprah di sektor solusi finansial semata, tetapi mampu juga merambah industri dan sektor lainnya.

“TelkomSigma benar-benar dibutuhkan sebagai mitra strategis bagi pelanggan Telkom, yang akan berdampak kepada portofolio bisnis TIME Telkom secara keseluruhan,” terang Rinaldi.

Pada tahun 2011, TelkomSigma mengalokasikan dana sekitar Rp400 miliar, sebesar Rp400 miliar untuk mengembangkan data center dan sisanya untuk pengembangan solusi IT.

Pada tahun 2011 perseroan menargetkan pendapatan Rp600 miliar meningkat dari sekitar Rp500 miliar 2010. Di saat yang sama, laba bersih 2010 mencapai Rp40 miliar, dan diperkirakan melonjak menjadi Rp44 miliar.