Sepanjang Februari 2010 - Ekspor dan Impor Indonesia Mengalami Penurunan

NERACA

Jakarta – Nilai impor Indonesia mengalami penurunan cukup signifikan sepanjang Februari 2011. Kalau pada Januari 2011 nilai impor negara ini sebanyak US$ 12,56 miliar, pada Februari 2011 impor turun menjadi US$ 12 miliar atau sekitar 4,47%.

Menurut Kepala BPS Rusman Heriawan, secara rinci, nilai impor migas selama Februari 2011 turun 13,85% menjadi US$ 2,56 miliar dan impor nonmigas turun 1,56% dari bulan sebelumnya menjadi US$ 9,44 miliar.

“Dibanding bulan sebelumnya memang turun, tapi kalau dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu nilainya naik US$ 9,50 miliar atau 26,31%,” katanya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, nilai impor pada periode Januari-Februari 2011 naik 29,32% dari kurun yang sama tahun lalu menjadi US$ 24,56 miliar dengan rincian impor migas US$ 5,53 miliar dan impor nonmigas US$ 19,02 miliar.  

Kenaikan impor selama dua bulan pertama 2011 terjadi pada barang migas dan nonmigas. Menurut data BPS, selama Januari-Fabruari 2011 impor migas meningkat 38,91% dari periode yang sama tahun lalu dan impor nonmigas naik 26,77%.

Rusman mengungkap, selama dua bulan pertama tahun 2011 golongan barang yang impornya meningkat adalah barang konsumsi (47,81%), kemudian bahan baku/penolong (31,50%) dan barang modal (14,74%).

Menurut Rusman, negara yang paling banyak memasok barang impor selama Januari-Fabruari 2011, masih didominasi China dengan nilai US$ 3,32 miliar (17,47%). Disusul Jepang dengan nilai US$ 2,78 miliar (14,61%) serta Singapura senilai US$ 1,68 miliar (8,81%).

Ekspor Juga Turun

Bukan hanya impor, volume ekspor juga mengalami penurunan tipis. BPS mencatat adanya penurunan sekitar 1,42% dibanding nilai ekspor bulan sebelumnya. Pada Februari 2011 nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 14,40 miliar.

Rusman mengatakan, dibanding periode Januari, pada Februari 2011 ekspor nonmigas turun 1,25% menjadi US$ 11,84 miliar dan ekspor migas turun sekitar 2,21% menjadi US$ 2,6 miliar. “Penurunan ekspor selama Februari bukan kejutan, memang selalu begitu tiap tahun karena bulan Februari memang lebih pendek dari bulan yang lain,” terangnya.

Menurut Rusman, penurunan nilai ekspor migas selama bulan kedua 2011 terutama akibat adanya penurunan ekspor hasil minyak sebesar 16,35% dan ekspor gas sebesar 14,08%.

Sedang penurunan ekspor nonmigas selama bulan Februari 2011, menurut data BPS, paling banyak terjadi pada komoditas lemak dan minyak nabati yakni sebanyak US$ 439,3 juta.

Komoditas nonmigas lain yang nilai ekspornya turun adalah mesin dan pesawat mekanik, pakaian jadi bukan rajutan, bahan kimia organik serta mesin dan peralatan listrik.

Rusman menjelaskan, ekspor produk nonmigas Indonesia selama Februari 2011 paling banyak ditujukan ke Jepang sebesar US$ 1,66 miliar, lalu ke AS sebanyak US$ 1,25 miliar dan ke China sebesar US$ 1,18 miliar. “Kontribusi ketiganya mencapai 34,57% dari seluruh ekspor. Sedang nilai ekspor ke 27 negara Uni Eropa sebanyak US$ 1,49 miliar,” ujar Dia.

Meski lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, imbuh Rusman, nilai ekspor selama Februari 2011 mengalami peningkatan sebesar 28,94% dibanding bulan yang sama tahun 2010.

BPS juga mencatat, nilai ekspor kumulatif Indonesia selama Januari-Februari 2011 sebanyak US$ 29 miliar atau meningkat 27,42% dibanding kurun yang sama tahun lalu dimana sebanyak US$ 23,83 miliar diantaranya merupakan ekspor nonmigas.

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…