Kuningan Kembali Dilanda Longsor dan Cisanggarung pun Meluap

NERACA

Kuningan - Intensitas hujan yang sangat tinggi menjadikan sejumlah daerah rawan longsor di Kabupaten Kuningan dilanda bencana. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun terdampak pada akses jalan, sawah yang terancam fuso dan banyak rumah yang terancam.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, selama bulan Februari saja, hampir setiap hari ada daerah yang terkena bencana longsor. Sungai Cisanggarung pun kembali meluap dan merendam beberapa desa di sekitarnya, yakni Desa Sukaharja, Dukuhbadag dan Desa Cibingbin Kecamatan Cibingbin, pada Minggu (16/2), akibat hujan yang sangat lebat beberapa hari sebelumnya.

Tidak hanya di Kecamatan Cibingbin, pada Kamis (13/2) pun telah terjadi bencana longsor di beberapa daerah, seperti di Kadugede, Cipakem, Selajambe, Ciwaru dan lainnya. Seperti di Dusun/Desa Cipasung Kecamatan Darma, tebing longsor dan menutup saluran air mengakibatkan 2 unit rumah terendam luapan air setinggi 10 – 20 cm.

“Ketika ada laporan, BPBD langsung menurunkan Tim Assessment dan logistik pengerahan massa. Sebagai upaya penanganan darurat, BPBD dibantu aparat desa dan kecamatan segera membersihkan material longsoran. Termasuk di Cijangkelok pun, Kita siaga di Cibingbin,” papar Kepala BPBD Kuningan, Agus Mauludin.

Selain banjir, bencana longsor hebat pun telah melanda sawah milik warga seluas 2, 5 ha di Blok Cisawah Dusun Pahing Desa Jatisari Kecamatan Subang, pada Rabu (5/2). Hujan yang mengguyur tanah labil itu mengakibatkan tanah persawahan retak dan disusul longsor.

Pohon-pohon besar pun banyak yang tumbang, termasuk di kawasan kota. Seperti yang terjadi pada Kamis (13/2),  pohon aren besar dan pohon nangka tumbang dan menimpa rumah permanen milik Dadang, warga Lingkungan Mulya Kelurahan Ciporang Kec.Kuningan, juga menimpa kandang kambing milik Bapak Rusmana.

Sebelumnya, pada tanggal 5 Februari, di Dusun Neglasari Desa Ciberung Kecamatan Selajambe, telah terjadi longsor pada tebing yang membawa material serta pohon mahoni dan menimpa akses jalan, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Juga menimpa samping rumah permanen milik Juju. Nung