Investasikan Sekitar Rp 10 Miliar - Tahun Depan, BJB Bikin Perusahan Efek Daerah

NERACA

Jakarta – Resmi menjadi bank administrator rekening dana nasabah (RDN), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) terus memacu ekspansi bisnisnya kedepan. Dimana dalam waktu dekat, perusahaan bakal membentuk perusahaan efek daerah (PED).”Banyak keuntungan yang didapat dengan ditunjuk sebagai bank RDN dan kedepan kita bakal membikin perusahaan efek daerah,”kata Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, rencana pembentukan perusahaan efek daerah  merupakan murni inisiasi untuk mengembangkan usaha unorganik perseroan, sehingga tidak melibatkan pemerintah provinsi dalam kepemilikan saham di PED. Namun, untuk besaran dana yang disiapkan untuk PED, Yuddy enggan menyebutkan secara spesifik. "Tidak terlalu besar, di bawah Rp 10 miliar," ujarnya.

Bila tidak ada aral melintang, perseroan bakal merealisasikan PED pada semester pertama tahun depan. Dimana untuk pembukaan perusahaan efek daerah sendiri, lanjutnya, perseroan akan menggandeng kerjasama perusahaan sekuritas dengan membidik potensi pasar di kalangan pelajar. Kelak perseroan mendirikan entitas anak usaha baru terkait rencana tersebut.

Kata Yuddy, perseroan akan menjadi pemegang saham mayoritas dari rencana pembentukan PED. Hal ini dimaksudkan untuk menggenjot pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK dan fee base income. Asal tahu saja, pasca terbitnya peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 18/POJK.04/2019 tentang Perusahaan Efek Daerah pada Agustus lalu, OJK terus aktif untuk menggandeng beberapa pemerintah daerah untuk membentuk perusahaan efek daerah (PED).

Saat ini, setidaknya sudah ada enam bank daerah yang diajak dan satu bank daerah sudah berkomitmen untuk membentuk perusahaan ini. Selain itu, Yuddy Renaldi juga mengungkapkan, penunjukan bank BJB menjadi bank administrator RDN menjadi salah satu strategi perseroan dalam menorong nasabah untuk mendiversifikasi portfolio dananya dan berperan aktif dalam perdagangan instrumen pasar modal. "Kerja sama ini tentunya akan memperluas jaringan Bank BJB sehingga berdampak terhadap peningkatan jumlah akun. Ini juga akan berpengaruh pada pendapatan bank," ujar dia.

Yuddy memproyeksikan tahun pertama perseroan mampu menjaring 1.000 number of account (NOA) baru. "Yang ditargetkan KSEI itu 1.000 akun. Tapi kami optimistis bisa melampaui jauh dari angka itu. Kami sudah siapkan beberapa program, di antaranya kerja sama dengan universitas dan sekuritas untuk menjaring calon investor ritel," papa dia. Bank BJB, menurut Yuddy, sedang dalam proses pembentukan PED. "Kami masih inisiasi, masih dalam tahap awal. Kami sedang mencari bentuk perusahaannya. Targetnya semester 1-2020 beroperasi," ucap dia.

Sementara Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo menambahkan, bergabungnya Bank BJB akan mengakselerasi program yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama organisasi regulator mandiri (self regulatory organizations/SRO). ”OJK dan SRO kan punya program PED yang akan melayani calon nasabah di provinsi. Jadi, akan lebih tepat jika bekerja sama pula dengan bank administrator RDN dari provinsi bersangkutan," kata Uriep.

Uriep Budhi Prasetyo menjelaskan, PED merupakan upaya OJK bersama SRO meningkatkan peran perusahaan efek terhadap perekonomian daerah dan memperluas akses masyarakat di daerah untuk berinvestasi di pasar modal. “Untuk mendukung hal itu diperlukan pengembangan infrastruktur jaringan pemasaran layanan jasa pasar modal, yakni melalui pembentukan PED,” tutur dia.

 

 

BERITA TERKAIT

LifeTALK Kunci Menjaga Kesehatan dan Kekayaan di Masa Depan :

Indra Bekti (kanan), bersama Medical Doctor RS Siloam Semarang dr. Trianggoro Budisulistyo, SpS.(K)  (tengah) menjadi pembicara dalam acara LifeTALK “Kunci…

Kartu Debit Nirsentuh Bank Muamalat Untuk Jemaah Haji

Customer service PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menyerahkan kartu Shar-E Debit VISA Paywave kepada nasabah disaksikan oleh Regional CEO Jakarta…

CCE 3.0: Dorong Inovasi Lokal untuk Ciptakan Dampak Multidimensional

Jakarta, GoTo Impact Foundation (GIF), organisasi penggerak dampak yang didirikan oleh Grup GoTo, meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0 dengan tema #LokalBerdaya. Memasuki tahun ketiga,…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

LifeTALK Kunci Menjaga Kesehatan dan Kekayaan di Masa Depan :

Indra Bekti (kanan), bersama Medical Doctor RS Siloam Semarang dr. Trianggoro Budisulistyo, SpS.(K)  (tengah) menjadi pembicara dalam acara LifeTALK “Kunci…

Kartu Debit Nirsentuh Bank Muamalat Untuk Jemaah Haji

Customer service PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menyerahkan kartu Shar-E Debit VISA Paywave kepada nasabah disaksikan oleh Regional CEO Jakarta…

CCE 3.0: Dorong Inovasi Lokal untuk Ciptakan Dampak Multidimensional

Jakarta, GoTo Impact Foundation (GIF), organisasi penggerak dampak yang didirikan oleh Grup GoTo, meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0 dengan tema #LokalBerdaya. Memasuki tahun ketiga,…